Bab 9 . Apa itu?

31 11 2
                                    

Welcomeback,di luka yang kugenggam. Rindu gak sama kelakuan si Fheby?

Dia itu menyebalkan guys🤣 wkwk.
Kalian pilih siape nieh...
Yang pilih Fheby,votee
Yang pilih Shee komen.

.
.
Hati -hati typo bertebaran dimana-mana 😭
.
.
Dirimu kan kuanggap boneka, dia lucu seperti mainanku.

-Shee

.
.
.
.
.

Happy Reading🌺

Rintikan air hujan mengisi keheningan ruangan, seorang gadis cantik dengan perawakan tinggi 165cm tengah berkutat dilayar laptop yang bermerk Apel digigit. Mata tajamnya fokus meneliti setiap deretan tulisan yang tertera dilayar laptop. Jarinya bergerak lincah diatas keyboard.

Gadis cantik itu menyumpal permen hot-hot, membuat pipinya gembul seperti ikan buntal. Bibir tipisnya tertarik keatas, kala melihat sebuah informasi yang ia retas kian ber bait-bait tercetak jelas dilayar laptop.

"Perfect." Gumamnya tersenyum miring.

Dia membaca dengan teliti semua informasi yang didapat. Gadis cantik itu duduk dikasur sambil mematahkan sesuatu yang pegal di lehernya.

Krek!

"Menarik." Gadis itu menemukan sebuah foto yang tak asing lagi dimatanya, terlihat sebuah foto seorang lelaki jangkung dan gadis berkepang dua dengan kacamata bulat yang melekat di dirinya . Dia sedang berfose mesra membuat, Gadis ini jijik melihatnya.

" Semakin kau memancingku, semakin kumainkan umpanmu. " Gumamnya.

***

Fheby sendirian dikelas, karena gadis maniak pink itu terlalu awal pergi kesekolah. Entah jam berapa berangkat dari rumahnya sehingga datang ke kelas paling awal.

Tak ada siapapun kecuali dirinya, hanya ada suara jangkrik yang berbunyi mengisi keheningan ruangan kosong.

" Anj*g lah, edan Aing di teror koplok. "Sungut Fheby sambil memukul meja yang terbuat dari kayu dengan keras membuatnya kesakitan.

Dug!

" Argh! Sakit monyet. " Keluh Fheby, dia melihat tangan mungilnya memerah, dikarenakan memukulnya rada kuat.

"Jangan bicara kasar dek, apalagi perempuan. " Suara seseorang mengagetkan Fheby yang sedang mengomel sendiri. Seketika badannya berbalik 360 derajat menghadap sumber suara.

Terlihat Haga sedang menyandar di pintu, kelas X Management. Dia tersenyum manis kearah Fheby dibarengi kekehan kecil, pria dengan rambut tingginya itu, *eh ralat, pemuda dengan perawakan tinggi 182 Cm berjalan kearah Fheby.

Dia menampilkan raut b aja, sebenarnya pemuda ini terkenal dingin, akan tetapi entah kenapa sikapnya berbanding terbalik jika berhadapan sama Fheby, simaniak pink.

Luka yang kugenggamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang