Saat ku berjalan dalam sunyi, hujan turun mewakili hati, aku terus berharap ada yang datang memayungi diri
-Fheby Setianka Syarizza
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🌺Siulan burung merpati menyamarkan irama lagu dikala pagi, mereka menari nari diatas pohon rindang yang dipenuhi bunga sakura bermekaran dengan indah. Mentari baru muncul dari semesta, kehangatannya menyamarkan pelukan seorang yang tulus dan penuh kasih sayang.
Fheby mengawali hari hari seperti biasanya dengan menuliskan kata kata di buku diary pink bergambar buah peach. Dia tersenyum saat dimana ia pertama kali mengenal seseorang yang memenuhi otak kecilnya.
"Ucuu, geura makan!!. "
"Mama buatin nasi goreng pavorit kamu!. "
Teriak dewi dari arah dapur, wanita berkepala empat dengan centong pink kesayangannya menyekop nasi goreng bertoping sosis dan telor mata sapi kedalam piring berwarna pink peach, dia paling antusias ketika menyajikan nasi cantik untuk anak gadisnya.
Fheby datang dari kamarnya dengan wajah sumringah, matanya berbinar ketika melihat nasi goreng yang lezat dipandang. Dia duduk dikursi dengan tenang, sambil menyekop nasi goreng kedalam mulutnya.
"Emm, wenak nyus... Mamahku emang chef yang the best. " Teriak Fheby serasa melayang ke awan awan, layaknya kartun cloud bread yang gemar makan roti awan.
"Bisa aja anak mama. " Ucap Dewi tersenyum.
Mereka melanjutkan makan berdua dalam keheningan setelah Dewi bersuara, bahkan Fheby tak menimpalinya karena ia sibuk dengan makanan.
"Mamihkuhh, Fheby berangkat sekolah ya. " Ucap Fheby sambil meneguk air mineral hingga tandas.
Dewi menoleh. "Makan nya sing banyak atuh, supaya cepet gede. "Canda mamanya.
" Aku udah kenyang mah, ini juga hampir kemerdekaan. "Keluh Fheby sambil mengelus elus perutnya karena kekenyangan.
Dewi terkekeh kecil melihat anak semata wayangnya bisa makan dengan kenyang, biasanya dia jarang makan.
" Yaudah Fheby berangkat dulu yah momsky. Assalamu'alaikum. "Pamit Fheby sambil menyalimi Dewi.
" Waalaikumsalam. "
***
Fheby berjalan menyusuri koridor kelas sambil menundukan kepalanya. Karena dia tungkul kana hp dia begitu anggun ketika sedang diam, bahkan wajahnya seperti seorang antagonis saking tajamnya tatapan Fheby. Akan tetapi, itu cuma topeng saja, sifat asli Fheby berbanding terbalik dengan wajah cantiknya. Gadis yang terlihat Feminim itu punya ke barbaran yang di luar nalar.
"Woy inem! Tungkul bae. Jatuh tau rasa lo. " Teriak putri sambil menyumpahi sahabat laknatnya, gadis berkerudung Rabbani itu menyandar ke pintu kelas X Management sambil bersedekap dada.
"Bae, gue kan lagi nunggu jatuhnya seseorang dalam pelukan gue, Wkwk. " Balas Fheby agak laen. Putri mendelikan matanya membuat Fheby cekikikan.
"Hoek! Jijik gue dengernya anjir. " Balas Putri mendelik.
"Jijik ya cempal , MARKONAH!. " Teriak Fheby didepan wajah Putri , membuat sang empu refleks memegangi telinganya. Bahkan murid kelas lain menoleh kearah mereka saking kerasnya teriakan Fheby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka yang kugenggam
Fiksi Remaja"jika kamu tidak ingin memberiku kebahagiaan, seenggaknya jangan kasih aku harapan". fheby Setianka Syarizza, gadis ceria, kadang sifatnya suka berubah ubah layaknya bunglon. dia pertama kalinya jatuh cinta, terhadap seseorang yang terus mengisi pik...