Bab 18 Dipermainkan

14 2 1
                                    

Secret... Dimana aku harus melihatmu?
Di Hatimu.
-Fheby Setianka Syariza

Happy reading 🌺

Sore ini Fheby tidak membawa buku diarinya ke taman. Dikarenakan Haga ikut bersamanya. Akhir akhir ini ia sering bersama Haga membuat hati Fheby merasa nyaman. Mereka berjalan beriringan di tengah tengah bunga yang bermekaran indah.

"Kak! " Panggil Fheby.

"Hm." Balas Haga.

"Liat deh, senja itu sangat indah. " Tunjuknya keatas langit yang berwarna oranye. Ia tersenyum melihat senja yang indah di sore hari.

"Hm, indah. " Haga juga melihat keatas sana, ia akui senja itu sangat indah apalagi melihat gadis itu yang sangat excited mengajaknya kesana.

Haga menipiskan bibirnya melihat Fheby yang sepertinya asyik memandangi senja, apalagi dasaran tempat mereka banyak bunga yang bermekaran membuat kombinasi yang sempurna.

"Kak, kita kesana yuk! " Ajak Fheby kearah ayunan yang berada di tengah-tengah bunga.

Haga tak menolaknya, ia berjalan dibelakang gadis itu. Sambil sesekali ia memetik bunga yang menurutnya indah. Ia memotret bunga yang secara kebetulan Fheby menoleh kearahnya, membuat gambar  terkesan aesthetic.

Ckrek!

Lagi, Haga mencuri wajah Fheby yang sedang bermain ayunan, ia merekahkan senyumnya kala Foto ini sangat indah. "Cantik." Gumamnya tanpa sadar.

"Kak! " Panggil Fheby.

Haga menoleh. "Apa cil? "

"Sini, duduk berdua. " Ajak gadis itu, Entah setan apa yang merasuki dirinya, sehingga membuat ia bersorak dalam hati kala gadis itu mengajak duduk bersamanya.

Mereka duduk berdua. "Kak, sepertinya gue suka sama lo deh. " Ucap Fheby tiba-tiba membuat Haga tersedak ludahnya sendiri. Belum apa apa, tapi gadis itu sudah mengejutkan dirinya dengan sebuah ungkapan.

Haga menggaruk tengkuknya yang tak gatal, mengapa pengakuan bocah ini membuat jantung berdegup kencang, sampai-sampai ia menjadi gugup. Harusnya kan seorang cewek yang gugup seperti itu. Tapi entah kenapa malah sebaliknya.

Tiba-tiba hawa diantara mereka menjadi canggung. "Kak, kok diem. Lo suka gue juga enggak? " Tanya Fheby dengan nada lirih.ia tersenyum kecut sambil menoleh kearahnya.

Haga terdiam, ia masih berusaha mencerna apa yang gadis ini katakan. Dan sialnya wajah Fheby sangat berdekatan dengan nya, sehingga tinggal beberapa centi lagi mereka bersentuhan.

"Sebenarnya, gue udah lama suka sama lo kak! Bahkan nge crushin lo dari lama. Tapi, gue takut, lo gak suka sama gue. gue bersedia kok sekarang ngehadapi konsekuensinya, meskipun lo gak suka sama gue, gue akan terima dengan lapang dada dan nge buat lo jatuh cinta juga sama gue. " Jelas Fheby sambil tersenyum manis menatap Haga yang terdiam membisu.

Haga jadi gugup dan berdehem pelan. "Gu-gue." Sial, Haga jadi gugup. Bahkan pipinya bersemu merah sampai ke telinganya.

"Ciee, salting. Gue boong loh kak! Kena prank. " Fheby tertawa terbahak-bahak. Ia melihat Haga yang menundukan kepalanya karena malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka yang kugenggamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang