Saat ku tak sengaja mendengar namamu disebut orang selainku, aku merasa itu tidak adil. Karena kamu hanya miliku
Fheby Setianka Syarizza
Suara dentuman bola basket begitu nyaring dilapangan, Fheby yang kebetulan melihat ke arah jendela kaca yang berhadapan langsung dengan lapangan sambil menatap seseorang yang selalu mengisi pikirannya, entah kenapa dia enggan perpaling darinya.
Saat dirinya bermain basket dengan guyuran keringat, serasa Fheby ingin mengelapnya. Kenapa saat berkeringat dia telihat berkali-kali lipat tampannya mengalahkan Sahruk khan.
"Oh tuhan! Kenapa ciptaanmu begitu sempurna sihh! Gue jadi obses kan sama dia." Batin Fheby sambil menatap Pemuda jangkung setinggi harapannya, bukan setinggi monas loh, Apalagi setinggi rambutnya. Wkwk, canda.
"Aaaa... Kenapa Haga ganteng banget sih."
"Bener banget! Gue meleyot anjir ngeliatnya."
Sayup-sayup terdengar suara pujian yang orang lain lontarkan terdengar di telinganya, hati Fheby tiba tiba jadi memanas melihat seseorang yang menempeli hatinya tengah dipuja puja oleh seorang gadis lain selain Fheby.
"Ck, apasi ganjen banget jadi cewe, iew sebel deh." Batin Fheby kesal, dia mendelik sekilas kearah dua gadis gendut yang tengah berdiri tak jauh darinya.
Fheby melengos keluar dengan perasaan kesal, dia jadi gak mood ketika pemuda yang diam diam ia kagumi, ternyata banyak cewek cewek gatel memuji cowok ketua basket itu.
"Aaa... Liat deh, haga kok lo jago banget sihh! Pen gue embat deh lama lama. " Teriak seorang gadis yang berada jauh dari Fheby, dia berada dikelas atas lantai dua bersama para antek anteknya. Fheby akui dia begitu cantik, sayangnya Fheby tidak terlalu menyukainya.
Dia kakak tingkat Fheby, selain cantik dia juga pandai bernyanyi. Namanya Anissa Valder houken, yang lumayan jago Voli, partner Haga Nawalendra -(crush Fheby).
" Kenapa saingan cintaku dia sih. " Batin Fheby kesal, sambil menatap sekilas Anissa dengan tatapan tidak suka. Fheby mati matian menahan cemburu oleh mereka, dia menghentakan kakinya kesal.
"Fheby lo kenapa? Keliatan kusut banget hari ini. " Tanya Irma.
"Gak kok, gue gak kenapa napa, lagi simulasi loncat tinggi aja, hehe. " Balas Fheby dibarengi cengengesan gak jelas.
Irma hanya berohria saja menanggapi ucapan yang Fheby lontarkan, tanpa pikir panjang Fheby berlari ke toilet untuk menuntaskan hajatnya. Irma cukup kaget dengan tingkah laku Fheby yang diluar dugaan, beruntung jantungnya masih menempel. Irma mengelus eluskan dadanya sabar.
"Si Shee kemana sih! Lama banget tuh bocah, pen gue geprek deh lama lama. " Gerutu Fheby ditengah langkahnya, ia berlari sambil menyusuri koridor.
"Siputri juga! Dasar bestod jahanam. " Maki Fheby tak henti hentinya, dia terlalu kesal sama teman biadabnya. Hah! Kenapa hari ini dia sangat kesal. Gara-gara cewek gatel, temannya yang harus jadi tumbal makian Fheby.
Brukk!
"Aduhh." Fheby memegangi bokongnya yang terasa nyeri akibat bertabrakan dengan seseorang, dia terduduk ipeut karena nyeri sambil memegangi lututnya menggunakan tangan kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka yang kugenggam
Novela Juvenil"jika kamu tidak ingin memberiku kebahagiaan, seenggaknya jangan kasih aku harapan". fheby Setianka Syarizza, gadis ceria, kadang sifatnya suka berubah ubah layaknya bunglon. dia pertama kalinya jatuh cinta, terhadap seseorang yang terus mengisi pik...