8

1.3K 134 9
                                    

🦩Olin

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali menatap Naga, dia bertanya dengan ringan seakan ide yang keluar dari kepalanya adalah hal yang mudah kami jadikan nyata "Kamu naksir aku kan Ga aslinya?"

Naga langsung mengerutkan dahinya kemudian menjitak dahiku "Ngimpi!"

"Lah terus, kenapa random banget ngide nikah aja kita?"

"Biar kamu gak khawatir bakal salah pilih cowok lagi Lin,"

"Emang kalau sama kamu bakalan bener?"

"Seenggaknya kamu sudah tahu aku dari lama, luar dan dalam,"

"Iya sampe burung kamu yang kicik itu juga aku udah tahu!"

"Heh, itu pas TK ya!" Dia tidak terima aku membahas tragedi pilu nya itu, waktu kami study tour ke Taman Safari, dan diperbolehkan berenang di akhir jadwal, papa Ares salah membawa celana untuk Naga, Naga sudah terlanjur masuk kolam dan ya begitulah, burungnya terpampang nyata karena celananya sudah gak tahu kemana.

"Sekarang udah besar!"

"Masa?"

"Gak usah bahas burung deh, ga sopan!" Aku kembali tertawa, bahkan aku hampir tersedak jadi aku buru-buru meminum air mineral ku alih-alih memilih es kopi darinya.

"Aduh, stres deh kayaknya mama kamu kalau kita nikah Ga, mau jadi apa keluarga kita ini?" Aku mencoba membayangkan keanehan apa yang akan terjadi setiap harinya, tapi ternyata dia tidak membalas ku sama sekali, apa tandanya dia serius dengan ide ini?

Aku langsung memfokuskan lagi pandangan ku padanya, kini aku mengambil kedua tangannya dan menggenggamnya agar dia tidak tantrum "Ehm, kamu khawatir banget ya aku bakal ke panti jompo sendirian?"

"Lebih khawatir kamu beneran jadi biarawati Lin, takut oknum oknum kayak kamu ini nantinya merusak citra baik kalangan kita,"

"Tapi beneran bukan karena kamu naksir aku?" Aku memastikan lagi tapi dia malah memutar kedua bola matanya seakan malas menjawab.

"Dih salting ya!" Aku menjawil dagunya tapi dia hanya menghela napas panjang.

"Ya udah gini aja deh Ga, gimana kalau kita pacaran dulu? Trial pacaran gitu, gimana?"

"Trial? Pacaran pakai di trial?" Dia meyakinkan tidak salah dengar dan aku mengangguk.

"1 Minggu!" Aku mengusulkan.

"Pacaran jaman SMP? Kamu kira aku cowok apaan?"

"Ya udah 2 Minggu, pas nih"

"2 bulan!" Tegas Naga dan aku meledeknya dengan ekspresi yang mencium sesuatu kebenaran yang baru terbongkar.

"Lama bener, naksir beneran ya mas Naga sama dek Olin?"

"Geli!"

"Lumayan loh nanti aku bisa ajarin kamu jadi cowok yang gak terlalu green flag, aku ajarin cara muji pacar kamu, aku ajari biar lebih sweet, tuh bermanfaat kan?"

"Deal gak mas Naga?" Aku mengulurkan tangan ku padanya "Tapi pacaran trial kita ini jangan diketahui siapa pun terutama anak-anak, mama papa, mami papi, bahkan Jani gak boleh tahu!" Imbuhku.

"Lah kenapa?"

"Aku mau kita gak dapet intervensi apa pun dari mereka,"

"Berat banget bahasanya pakai intervensi,"

"Kalau kita udah selesaikan 2 bulan dan ternyata kita cocok, kita lanjut ya?" Tantangnya.

"Oke lanjut pacaran! Gak masalah!"

NagameruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang