5

1K 105 2
                                    

🦩 Olin

Pantulan diriku di cermin berhasil menampilkan gambaran ku yang sempurna, setidaknya saat ini aku merasa sempurna karena hatiku sedang riang gembira mengingat satu jam lagi aku akan bertemu dengan Bagas, cowok yang minta berkenalan denganku secara langsung saat beberapa waktu lalu aku menemani Bu Meti, bos ku menghadiri sebuah acara amal untuk mewakili kantor.

"Non......" Suara mbok Nah sudah aku dengar dari balik pintu kamarku, aku berjalan mendekati dan membuka pintu itu "Ya mbok?" Berharap Bagas datang lebih cepat untuk menjemput ku.

"Ada mas Naga di bawah,"

"Kok Naga sih?"

"Ya emang mas Naga, itu bawa oleh-oleh dari ibu katanya buat mbak sama mami," aku langsung menutup pintu kamar ku dan turun untuk menemuinya.

Dia sedang duduk di sofa ruang santai sambil memakan camilan berupa astor yang memang ada di meja itu "Ngapain kamu?" Dia bersiul melihat penampilan ku "Nge job di kondangan mana neng?" Aku langsung melemparinya dengan bantal sofa dan dia tertawa.

"Nih oleh-oleh dari mama, yang ini buat mami, yang ini buat kamu," dia menyodorkan dua paper bag padaku dan aku menerimanya "Darimana mama?"

"Ikut papa ke Jepang,"

"Kok aku gak tahu?"

"Aku yang anak kandungnya aja dikabari pas mereka udah disana, kamu anak tetangga udah gak usah banyak protes!" Dia menyentil dahiku dengan jarinya, sialan sakit!

Kami memang dulu sempat bertetangga sebelum keluarganya pindah ke rumah yang sampai sekarang mereka huni.

"Ish, make up aku Ga!"

"Sumpah mirip biduan yang kemarin pentas di kondangan yang aku datangi sama anak-anak kantor,"

"Heh, enak aja! Lagian kondangan siapa yang masih pakai biduan jaman sekarang?"

"Yang nikah CS kantor tapi kami datang walau mendaki gunung lewati lembah soalnya dia penyelamat perut kami di kantor, tapi masih menor biduan yang disana sih, yang ini kayak better tapi bajunya gak good,"

"Komen muluk, komentator?" Dia malah terkekeh dan kini menanyakan dimana mama.

"Biasa, ikut suaminya dia, kayak gak bisa napas kalau gak disebelahnya!"

"Oh ya udah, nanti kasih ke mami ya!"

"Buruan ganti baju, gak aman kalau begitu bajunya!" Akhirnya dia berkomentar soal busanaku.

"Apaan sih? Ini tuh bikin aku percaya diri Ga!"

"Terbuka itu Lin! Gak apa-apa deh kalau mau pakai dress tapi jangan press body gitu, kamu belum kenal banget sama gebetan kamu,"

Aku akan protes tapi Naga lagi-lagi dia berkata "Buat jaga-jaga aja,"

"Serius ini kayak biduan?" Aku mulai ragu dengan dress maroon yang aku pakai saat ini dan dia mengangguk "Iya ini maroon, yang kemarin dipakai pentas biduan kondangan merah cabe-cabean,"

"Udah buruan ganti aja daripada nanti gebetan kamu ngira kamu nyambi jadi LC!" 

"Ih mulutnya!" Aku akan menampol mulut Naga tapi dia buru-buru menutup dengan telapak tangannya.

"Buruan, aku foto aja ya terus kirim ke mama kamu?"

"Astaga Naga!" Aku akhirnya naik lagi ke atas menuju ke kamar ku untuk berganti pakaian.

Aku akhirnya turun lagi dan Naga mengangguk setuju dengan bajuku kali ini, sekarang aku mengenakan blouse berwana cream dengan celana kain berwarna navy.

NagameruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang