24

903 37 0
                                    

----------

"Memang benar jika hidup akan terus berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memang benar jika hidup akan terus berjalan. Dan segala yang ada dibelakang, satu persatu mulai hilang."

– Roseanne Park –

----------

Mereka berdua berlari dan langsung menghampiri rose yang terduduk di samping mobilnya. Mereka sangat shock ketika melihat keadaan Rose. Tubuhnya dipenuhi kotoran dari air yang kotor dan bahkan kakinya terdapat luka di beberapa bagian. Mata rose lebam dengan air mata yang terus mengalir di matanya.

***

Mereka sudah membawa rose ke rumah, tapi anehnya bahkan rose terlihat merenung dan tidak banyak bicara sedari tadi. Bahkan ketika mereka menyuruh untuk membersihkan badannya dulu, , rose hanya langsung berjalan kedalam kamar mandi tanpa berucap sepatah kata pun.

" Bagaimana ini..?? dia bahkan tak mencoba untuk berbicara sedari tadi .." Lisa yang biasanya suka sedikit jahil saja, saat ini dia merasa tak tega. Bagaimanapun juga, dia adalah sahabatnya dan bahkan sekarang mereka lebih dari itu.

" Apa yang sebenarnya terjadi?!" jennie sedikit terlihat marah. Bukan karena perilaku rose yang aneh, tapi dia marah atas siapa yang telah berbuat sesuatu kepadanya.

Jisoo sendiri merasa bersalah. Andai saja dia sebelum tidak pergi keluar, mungkin kejadian seperti ini tak akan terjadi. Dia hanya merenung dengan rasa bersalah yang ada di hatinya.

"Tenanglah kalian. Biarkan dulu rose begitu. Mungkin saat ini dia butuh menenangkan dirinya. Kalian bisa tanyakan lagi besok pagi. " Nenek yang melihat mereka seperti itu, membuat dirinya khawatir juga. Tapi nenek sendiri lah yang paling paham bagaimana sifat rose itu.

"Juga, jisoo ini bukan salahmu. Tidak ada yang salah si antara kalian. Untuk sekarang, tidur lah terlebih dahulu. Biar nenek saja yang menenangkan dia"

Setelah mendengar ucapannya, mereka bertiga mengangguk dan pergi ke kamar dengan perasaan yang masih khawatir. Setelah beberapa saat, Rose telah bersih dan dia melihat nenek yang masih duduk menunggunya di sofa.

Rose melihat nenek tersenyum. Dia kemudian duduk disampingnya. Kepala rose bersandar dipundak nenek. Tanpa bertanya pun nenek tau apa yang menimpa cucunya itu. Daripada tau kejadiannya, nenek lebih tau akan perasaan yang dimiliki oleh rose.

Nenek mengelus-elus kepala rose dan dia berkata
"sudah tidak apa.." Nenek sendiri sedikit merasakan nostalgia. Dia merasa melihat kembali sosok rose kecil.

hiks...

Air mata rose kembali keluar ketika mendengar ucapan itu. Dia kemudian memeluk erat neneknya. Tangis menyakitkan membuat semua orang bisa mendengarkannya. Rose tak memperdulikan apapun saat ini, dia hanya ingin mengeluarkan apa yang perasaan dia alami saat ini. Patah hati yang mungkin akan terjadi membuat dia hatinya semakin sakit.

BOS MESUM!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang