**Hampir 2 bulan telah berlalu, semua berjalan seperti biasanya, sekarang sudah memasuki masa-masa menjelang ujian akhir,, cafe juga sedang di urus Aran untuk sementara, karena cegil harus fokus persiapan ujian,,
-kenapa nggak dimakan sih sayang? Muka kamu juga pucat gitu, kamu sakit?,"tanya aya karena sedari tadi Chika hanya mengaduk-aduk sarapannya saja
-chika pusing mom, nggak selera makan, kepala chika juga berasa berat banget,"jawab chika
-kita ke dokter ya sayang,,
-nggak mau mom, chika mau istirahat aja, mommy tolong kasih tau zee ya jangan jemput chika, Chika lagi males pegang hp, kepala chika pusing,,
-ya udah kalau gitu nanti mommy chat zee nya,,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**Bunda shani dan dokter feni sudah berada di rumah Chika,,
-apa kabar ay?,"ucap dokter feni sambil memeluk mommy aya
-alhamdulillah aku baik-baik aja fen,,
-mana ponakan ku yang cantik itu ay?
-di kamarnya fen, dia nggak selera makan, kepala juga pusing dan berat katanya,,
-ya udah kita langsung aja ya, kasian Chika nya kalau kelamaan,"ucap bunda shani, dan mereka pun langsung ke kamar chika
**Dokter feni memeriksa chika dengan serius di temani bunda shani dan mommy aya,,
-istirahat yang banyak ya sayang, jangan banyak pikiran dulu dan nanti kamu makan ya, mau makan apa kamu sayang?,"tanya dokter feni sambil mengelus kepala chika
-chika pengen sate Padang aunty,"jawab chika
-ci,, tolong suruh anin bilang ke zee buat nyari sate padang dan bawa kesini, sekalian sama zee juga nggak usah sekolah, suruh kesini aja,"ucap dokter feni
-Emangnya kenapa fen,"bingung bunda shani
-kita ngobrol di luar yuk, biar Chika bisa istirahat,"sahut dokter feni sambil menarik bunda shani dan mommy aya keluar
**Sekarang tiga orang wanita itu sudah berkumpul di lantai bawah,,
-emang Chika kenapa fen,"tanya mommy aya
-kayaknya ya, ini masih perkiraan aku aja soalnya kita harus periksa chika lebih lanjut ke ahlinya buat memastikan perkiraan aku ini
-Kenapa fen, jangan muter-muter gitu ah,"kesal bunda shani yang khawatir dengan keadaan Chika
-sabar atuh ci, galak amat nenek-nenek ini,"guman dokter feni
-Lagian kamu itu lama fen,"sahut aya
-iya ah nggak usah ngomel, Chika kayaknya hamil,"ucap dokter feni yang langsung menutup kedua telinganya karena sudah menduga bunda shani dan mommy aya akan terkaget-kaget
-anak aku dihamili siapa?,"celetuk mommy aya
-ya dihamili sama anaknya cio lah ay, siapa lagi pelakunya kalau bukan anaknya si cio itu,"kesal bunda shani
-laahh berarti itu anak kamu juga dong shan, kan cio suami kamu,"sahut mommy aya
-iya juga ya,,
-dasar calon nenek-nenek pikun,"ucap dokter feni sambil geleng-geleng kepala melihat dua wanita di depannya itu tiba-tiba pikun karena kaget mendengar chika hamil
**Saat ini dokter feni sudah pulang karena harus kembali ke rumah sakit lagi sekalian menjadwalkan control Chika ke dokter kandungan, zean pun baru sampai dengan membawa sate padang yang chika mau
-bunda kok liatin abang gitu bun?,"bingung zean yang sedari tadi terus di tatap oleh bundanya yang tidak berbicara sepatah kata pun
-nggak apa-apa zee, kamu lanjut suapin chika dulu ya, nanti kalau udah selesai baru kita ngobrol, mommy sama bunda nunggu kalian berdua di bawah ya, "ucap mommy aya pada zean yang sekarang sedang menyuapi chika sate Padang yang dia bawa
**Beberapa saat kemudian zeechik turun ke bawah menemui kedua orangtua mereka, sekarang zeechik sedang duduk berdua yang di hadapan mereka ada bunda shani dan mommy aya
-ingat ya kamu udah janji nggak akan galak-galak sama zee,"bisik mommy aya di telinga bunda shani
-diam,,,"singkat namun membuat mommy aya langsung kena mental setelah mendengar satu kata itu keluar dari mulut bunda shani
-Zeandra Pratama putra Harlan, bunda mau tanya sama kamu dan kamu harus jawab jujur, sudah ngapain aja kamu sama Chika?,"tanya bunda shani dengan ekspresi wajah yang sangat dingin
-eemmm,,,
-kita nggak pernah ngapa-ngapain kok bun,"sahut Chika dengan cepat sambil menutup mulut zean yang ingin menjawab pertanyaan bundanya itu
-nggak usah bohong chika, dengan kamu menghalangi zee menjawab pertanyaan bunda artinya ada yang kalian tutupi, kalian mau jujur atau tidak?,"desak bunda shani pada zeechik
-beneran bunda, kita nggak pernah ngapa-ngapain, chika nggak bohong,"jawab chika
-oke kalau gitu bunda percaya sama kamu, kalau kamu sama zee nggak pernah ngapa-ngapain berarti kami tidak harus tanggung jawab dong?, soalnya bayi yang ada di perut kamu itu bukan anak zee,,"ucap bunda shani yang membuat zeechik melotot kaget karena ternyata Chika hamil
-jujur atau bunda pisahkan kalian berdua?,,
-jangan bun, iya Abang ngaku, kita udah pernah melakukan itu sekitar dua bulan yang lalu,"jawab zean sambil tertunduk
-chika,,kenapa kamu nutupin kelakuan zee, kamu nggak sadar kalau kamu itu korban dari kelakuan anak bunda?,"tanya bunda shani pada chika yang membuat chika terdiam tak berani bersuara
-ya udah,, kamu siap-siap dulu sana soalnya bunda mau bawa kamu ke dokter kandungan sekarang juga, kita harus tau kondisi bayi kamu,"ucap bunda shani yang langsung dituruti oleh chika
-siapa yang ngajarin kamu kayak gitu bang?, bunda kecewa sama kamu, sekarang kamu liat mommy aya sedih gara-gara ulah kamu itu,"ucap bunda shani
-shan,, aku nggak sedih loh, aku biasa aja kok,"bisik mommy aya yang langsung mendapat tatapan tajam dari bunda shani
-ini si aya harusnya di pihak aku sih, kenapa malah tenang-tenang aja dia,"batin bunda shani