JAUH

2.6K 62 0
                                    

Hari demi hari, keadaan Nathan masih sama saja. Nathan terbaring koma dengan dipasang banyak alat medis di tubuhnya. Kalau ditanya gimana keadaan Nasya? Tentu dia sangat terpuruk. Terlebih ia harus berusaha tegar dan kuat, susah untuk Nasya melawan rasa sedih yang begitu dalam namun ia berusaha untuk kuat demi dua buah hatinya.

"Maaf ya baby ara varo hiks.., ASI mama akhir akhir hiks.... ini kurang lancar, mama kepikiran papa nak hiks...hiks" ucap nasya pada kedua anaknya

"Anak bunda gaboleh nangis, kasihan kamu masih kasih ASI mereka. Nathan pasti kuat, papa sama ayah lagi mengurus kecelakaan itu" ucap bundanya menyemangati

"bun..hiks aku takut Nathan pergi ninggalin aku bun... aku baru aja ngerasain hidup bahagia sama Nathan bun, aku gamau Nathan pergi" ucap nasya

"Nak.. ini adalah ujian nak, kita dikasih ujian karena Tuhan ingin menguji seberapa besar kesabaran kita, kamu harus lebih sabar" ucap bunda

"Ujian setiap manusia itu berbeda-beda nak, apalagi dalam rumah tangga. Ada yang ekonominya kurang, ada yang diuji anaknya, dan ada pun yang diuji perselingkuhan. Kita harus bisa selalu sabar dalam menghadapinya" lanjut sang bunda

Nasya pun langsung memeluk bundanya, tak dering telfon nasya berbunyi.

"Sayang... Nathan keadaannya semakin menurun" ucap sang mertua di seberang sana

"Mah... nasya segera kesana" ucap nasya

Nasya pun memutuskan telfon sang mertua, bundanya yang melihat pun bertanya.

"Kenapa nak?"

"Keadaan Nathan semakin menurun bun, nasya mau ke rumah sakit" ucap nasya

Nasya berangkat menuju rumah sakit diantar oleh supir

Sesampainya di rumah sakit, nasya melihat sang mertua yang terus menangis. Nasya yang melihat pun langsung memeluk mertuanya.

"Mah cerita, ada apa?" Tanya nasya

"Nak keadaan Nathan semakin menurun, dan dokter menyarankan untuk perawatan diluar negeri" ucap sang mertua menjelaskan

Nasya yang mendengar itu pun menangis menerima kenyataan bahwa suaminya harus dirawat diluar negeri

'Ujian mu berat sekali, tuhan' batin nasya

"Ayok kita ke ruang dokter, papa sama ayah sudah disana nak"

Nasya dan sang mertua menuju ke ruangan dokter.

"Baik saya akan jelaskan mengenai kondisi pasien Nathan. Benturan dikepala menyebabkan pasien koma namun keadaan pasien saat ini sangatlah kritis dan untuk mendapatkan perawatan yang baik, pasien Nathan harus dirawat di rumah sakit Singapura" jelas sang dokter

"Lakukan yang terbaik untuk suami saya dok" ucap nasya bersuara

"Kira-kira berapa lama ya dok, masa perawatannya?" Tanya ayah nasya

"Tergantung keadaan pasien pak, rata-rata membutuhkan waktu 3 bulan sudah masa pemulihan" jawab dokternya

"Silahkan tanda tangan, kami akan proses semuanya" lanjutnya

Nasya menatap mama, papa dan ayah, sang mertua yang paham pun langsung mengangguk.

"Kamu yang tanda tangan nak" ucap sang mertua

Setelah nasya menandatangani, besok Nathan akan dibawa ke Singapura. Nasya ingin sekali ikut ke sana, namun keadaan yang tak memungkinkan. Ia tak mungkin meninggalkan kedua anaknya.

***

Hari ini tepat dimana Nathan akan menjalani perawatan di luar negeri, sebelum Nathan memasuki ambulance nasya mencium kening Nathan

'Aku tunggu kabar baiknya sayang, aku dan anak anak menunggumu' batin nasya

Nasya menangis tak bersuara, setelah itu ia diantarkan mertuanya menuju ke rumah.

Sesampainya nasya sampai dirumah ia menuju kedua anaknya.

"hiks mama gak kuat nak, mama gak kuat liat papa kamu terbaring lemah, mama takut kehilangan papa nak" ucap nasya menangis

"Maafin mama ya nak, akhir akhir ini mama ga bisa di samping kamu" ucap nasya sambil menghapus air matanya

OEK OEK OEK OEK

"haus ya sayang, anak mama papa pinter, baby ara varo pinter ga ngerepotin mama, makasih ya nak" ucap nasya sambil memberi asi baby varo

"sayang, bunda masuk ya" ucap bunda yang membawa makanan untuk nasya

"Iya bun"

"Makan yuk nak, kamu terlihat sangat lelah bunda gak tega" ucap sang bunda

"Nanti dulu bun, nasya gak lapar" ucap nasya

Setelah memberi asi baby varo, nasya menaruh baby varo ke tempat semula

"Bunda suapin ya"

Nasya awalnya tak mau, namun bundanya terus membujuk agar tetap makan

"Bunda, nasya udah berusaha kuat tapi sakit bun, nasya berusaha gak nangis tapi gak bisa bun, 3 bulan cukup lama bunda" nasya mengeluarkan keluh kesahnya.

"Anak bunda kuat, bisa yuk demi baby twins, mama baby twins gak boleh sedih, nanti mantu bunda sedih liatnya" ucap bunda nasya menyemangati

"Bunda akan menemani disini, ada juga mama ralin yang akan menemani juga, kamu gak usah sedih" ucap bunda nasya

'biasanya kamu yang nenangin aku, kamu yang bikin aku senyum, sekarang kamu jauh dari ku el, akankah aku kuat 3 bulan tanpamu el'

NATHASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang