2. Not About Flowers

254 31 0
                                    

Happy Reading^^
jangan lupa vote and comment...

.
.
.

At Flower Shop

Tepat satu minggu sejak kejadian Jio yang dibawa ke kantor polisi, akhirnya Jio dibebaskan karena memang tidak ada bukti bahwa Jio ikut geng motor yang membuat kegaduhan warga.

sejak saat itu pula Jio jadi lebih sering membantu Jia ditoko, dan jarang keluar sekedar main bersama teman-temannya.

kringg...

"selamat datang mas, mas mau beli bunga?" tanya Jio ujarnya tersenyum ceria melihat pelanggan itu datang

Pelanggan itu adalah Galen polisi yang menangani kasus Jio, entah bagaimana ceritanya mereka berdua jadi lebih dekat, dan Galen jadi lebih sering datang ke toko bahkan hanya sekedar membawakan cemilan untuk Jio.

"Jia nya mana?" tanya Galen bertanya pada Jio sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Jia

Jio tersenyum penuh arti "mas kesini cuma mau ketemu mba Jia ya?" goda Jio

Galen menatap Jio datar "mas mau beli bunga"

"yaudah sama aku aja, aku juga bisa" Jio menawarkan diri untuk melayani Galen

Galen menarik tangan Jio dan bergeleng "mas mau nanya arti-arti bungannya sama mba kamu" jawabnya

Jio memasang wajah curiga "kalo kangen mba Jia bilang aja mas, gak papa kok" ledeknya lalu pergi meninggalkan Galen

"dasar bocah kamatian" gumamnya sambil melihat punggung Jio yang sudah mulai menghilang dari pandanganya

Galen berkeliling melihat-lihat bunga yang ada didalam toko, bunga itu membisikkan kecantikan kepada dunia, bahkan saat mereka layu hingga gugur sekalipun

"betapa indahnya bunga warna-warni di disini, namun keindahkan itu hanya dapat dirasakan oleh mereka yang menghargai perbedaan" gumam Galen sambil menatap bunga-bunga yang ada didepannya

"bunga-bunga itu memang indah, tetapi saya akan melarang anda untuk mencintainya" sahut Jia yang baru saja datang

Galen menengok kearah Jia "kenapa? bukankah mereka indah?" tanya Galen

Jia mengambil setangkai bunga mawar merah "cinta ibarat menggenggam setangkai bunga mawar. Semakin keras kita menggenggamnya semakin terasa duri yang menusuk"

Galen mengambil setangkai bunga yang ada ditangan Jia "jika kita hanya melihat durinya saja, kita bisa kehilangan keindahan dan keharumannya" Mereka berdua beradu tatap

"mawar akan tetap menebarkan keindahan dan keharuman meskipun kita tidak menggenggamnya, jadi dari pada terluka lebih baik kagumi saja keindahan dan keharumannya dari jauh" jawab Jia dan akan meninggalkan Galen

"tapi cinta itu juga seperti bunga liar, itu sering ditemukan ditempat yang tidak terduga" balas Galen tak mau kalah

Jia kembali menoleh ke arah Galen "tapi anda harus tau, bunga liar dan bunga yang tumbuh didalam dirumah kaca itu berbeda, mereka tidak sama"

"tapi mereka sama-sama bunga bukan? apa yang salah dari itu?"

"bunga liar mungkin bisa tumbuh di dalam rumah kaca, tapi bunga yang tumbuh dirumah kaca tidak bisa selalu tumbuh diluar seperti bunga liar"

"sudah cukup, anda mau beli bunga yang seperti apa?" belum sempat Galen membalas, Jia sudah terlebih dahulu memotongnya agar tidak berlanjut lebih jauh lagi



***



At Jia's house

Jia sedang merebahkan diri diatas ranjang sambil menatap langit-langit kamar, sesekali menghela napas berat. Hanya berdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Beautiful Flower - Jeno x GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang