12. Feeling of Doubt

154 24 2
                                    

Happy Reading^^
jangan lupa vote and comment...

.
.
.

At Galen Apartments

Galen hanya duduk terdiam di sofa tanpa menghiraukan bundanya yang sedari tadi memanggilnya.

"Dari tadi bunda liat kamu kenapa bengong aja" celetuk Bundanya sembari mengeluarkan kotak sarapan yang bunda bawa dari rumah

"Bun, kayak nya aku suka sama Jia deh" ucap Galen

"baru sadar?" tanya bunda meledek "dari awal bunda ketemu Jia juga bunda udah sadar kalo kamu naksir dia, tapi kayaknya Jia biasa aja sama kamu" ucapan bunda membuat Galen mendengus.

"masa Jia gak suka aku sih bun?"

Bunda mengangkat kedua bahunya "mana bunda tau, Jia baru aja kehilangan orang yang paling dia sayang, kalo kamu hadir disisi Jia sekarang dan Jia selalu bergantung ke kamu, bunda gak masalah"

"yang jadi masalah itu kamu!" sambung bunda membuat Galen menoleh kearah bundanya

"Kok aku?" tanya Galen

"Kamu yakin bisa buat Jia selalu bahagia dan gak merasa kehilangan sosok yang dia sayang untuk kesekian kalinya?" imbuh bundanya memberi nasehat pada putra semata wayang nya

Galen diam tak menjawab ia merasa tertohok oleh kata-kata bundanya

Dengan menarik nafas panjang ia melihat kearah bundanya "bun, sebenernya Lala masih terus keras kepala gak mau Galen putusin" ucap Galen tiba-tiba

Bunda yang sedang mengiris apel seketika menjatuhkan pisau yang ia pegang

Bunda menoleh kearah Galen dengan tatapan tajam

"kok bisa kamu masih berhubungan sama perempuan itu? bunda sudah bilang dia itu perempuan gak baik" marah bunda

"aku udah coba beberapa kali mutusin Lala bun, tapi dia gak mau, dia selalu ngancam aku untuk bunuh diri" ucap Galen frustasi

"sekarang Lala di mana?" tanya bunda

"di Berlin" jawab Galen

"Putusin Lala sekarang, atau kamu jangan pernah ketemu sama Jia lagi" ancam bunda dan langsung pergi dari apartemen Galen

"Bun, Bundaa!" panggil Galen namun bundanya tidak menghiraukan panggilan Galen.

"ARGGHH" Teriak Galen sembari mengacak-acak rambutnya dengan penuh frustasi.





****





At Jia's house

Waktu telah menunjukan pukul 7 pagi, biasanya sekarang Jia sudah selesai mandi dan akan bersiap peri ke kebun

Namun berbeda dengan hari ini ia masih berada di atas ranjang sembari menatap langit-langit kamar

Bukan karena ia malas bangun, melainkan ia tidak bisa tidur semalaman.

"Ibuuu, Jia kenapa?" gumamnya

"Menurut ibu sama bunda, Galen itu baik gak? dia bakalan kayak ayah gak bu? kalo Galen itu gak baik buat Jia tolong Ibu sama Bunda tegur Jia biar Jia gak jatuh cinta sama Galen" ucap Jia berharap ibu dan bunda mendengar pertanyaannya

tok..tok..tokk
pintu kamar Jia sedikit terbuka dan menampilkan Jio yang mengintip dibalik pintu

"mba gak ke kebun?" tanya Jio

"ke kebun kok, kamu udah sarapan?" Jia bangun dari ranjang dan bersiap untuk mandi

"belum mba, di kulkas gak ada bahan makanan" ucapnya

Beautiful Flower - Jeno x GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang