18. Exhibition

101 14 0
                                    

Happy Reading^^
jangan lupa vote and comment...

.
.
.

At Jia's House

Galen dan yang lain telah duduk diruang tamu Jia dengan bunga Lily orange yang Jia bawa dari paket tadi

"kok kamu gak ada ngasih tau aku tentang ini? kalo kamu kenapa-kenapa gara-gara stalker ini gimana?" tanya Galen dengan nada cemas

"aku gak mau ngerepotin kamu, kamu sudah sibuk sama kasus pembunuhan bunda" jawab Jia

Galen memegang tangan Jia "keselamatam kamu lebih utama, yang ngerjain kasus pembunuhan itu bukan aku sendiri, tapi tim aku. Siapa tau ini bisa jadi bukti baru tentang pembunuhan bunda Ina" jawab Galen lembut

"maaf, aku malah jadi nyusahin kamu" sesal Jia

"lain kali kalo ada sesuatu yang aneh kasih tau aku ya, tolong kamu libatin aku disemua masalah kamu" pinta Galen dan dijawab anggukan oleh Jia

"sorry motong pembicaraan kalian, tapi gue dari tadi penasaran. Lo beneran punya pacar?" tanya Kila pada Galen

Galen menatap kearah Jia lalu  menggeleng "aku sudah lama putus sama dia, tapi dia gak mau aku putusin. Dia selalu ngancam aku"

Jia, Kila dan Jio hanya mendengarkan cerita Galen tanpa berniat memotong ceritanya.

"aku sampai dimarahin bunda karna masih belum menyelesaikan masalah aku sama Lala. Karna aku juga bingung harus gimana sama dia, dan baru-baru ini dia ada ke kantor ngancam aku dan dia goresin tangan dia pakai cutter karna aku bilang aku sudah gak cinta sama dia" sambungnya lagi

"Hidup kalian kok gak jauh-jauh dari stalker ya?" celetuk Kila

"gue juga gak paham" jawab Jia

"aku masuk ke kamar ya mba, mas" ucap Jio

"iya, kamu tidur aja" jawab Galen

Galen melirik ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"yaudah kalo gitu aku pulang ya, ingat ya kalo ada apa-apa langsung kasih tau aku. Jangan ada yang disembunyikan dari aku"

"iya, makasih ya Len" Galen mengelus rambut Jia lalu mencium kening Jia

"apasih cium-cium terus" ucap Jia sambil memegangi keningnya

Galen tersenyum "reflek"

"udah sono lo pulang" usir Kila lalu menutup pintu rapat-rapat

"tega banget lo ngusir Galen"

"udah ya cukup, pacaran engga tapi cium-cium mana punya mantan spek orgil. Untuk sementara waktu lo jauhin Galen dulu, takutnya mantannya nekat nyelakain lo" Kila memberi peringatan kepada Jia

"iya bunda Kila" ledek Jia lalu pergi ke kamar

"Gue serius Jiaaa" ucapnya Kila sambil menghampiri Jia

"iya gue juga serius, besok kita jalan gimana?"

"oh! kita ke pamerannya Marco aja yuk" ajak Kila

"Marco siapa?" tanya Jia bingung

"pelukis lokal dari Indonesia tapi karna dia berbakat karyanya sudah banyak di Berlin. Asal lo tau ya, gue tau Marco dari Berlin, dan awalnya gue gak tau dia orang Indonesia" antusias Kila menceritakan pelukis yang bernama Marco tersebut

"iya iya ayo kita kesana,gue jadi penasaran sama si Marco Marco ini" jawab Jia

"dia ganteng, tapi lo jangan suka dia, dia sudah punya istri"

Beautiful Flower - Jeno x GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang