20. Letter to Jia

86 11 3
                                    

Happy Reading^^
jangan lupa vote and comment...

.
.
.

At Flower Shop

Kringgg...

"Selamat datang ada yang bisa saya bantu" ucap Jia dengan ramah

"halo kak, aku lagi nyari bunga yang cocok untuk mamah aku kak. Kira-kira apa ya yang cocok" tanya gadis cantik namun juga imut

"ada banyak macam bunga yg cocok untuk seorang ibu. Kamu bisa pakai bunga mawar, tulip, lili, anggrek, aster dan hortensia" jawab Jia sembari menunjuk bunga-bunga yang dimaksud

"hortensia bagus banget, warna apa yang cocok kak?"

"hortensia biru"

"yaudah aku mau hortensia birunya kak"

.

Jio datang dengan terburu-buru menghampiri Jia yang sedang membungkus pesanan pelanggan.

"kamu kenapa buru-buru gitu, ada yang ngejar kamu?" tanya Jia khawatir melihat adiknya yang masih mengatur nafas

"Mba, mas Tio sama mba Jihan ada dirumah bunda sekarang" ucap Jio yang baru saja datang

"Mas Tio mau ketemu mba Jia katanya" sambungnya lagi

"sekarang? tapi-"

"iya sekarang, tokonya biar Jio yang jaga, bengkel lagi sepi juga kok mba" Potong Jio

Jia mengangguk "yaudah mba kesana, mba titip toko ya" Jio mengangguk paham.


****

At Bunda Ina's House

Tio sedang duduk di kursi tamu sembari memegang sebuah kertas ditangannya

"mas" panggil Jia yang masih berdiri di ambang pintu

Tio menoleh kearah Jia "sini dek"

Jia memeluk tubuh Tio yang masih duduk di sofa, Jia yang tidak bisa menahan tangisnya terus menangis di dalam pelukan Tio.

"mas, maafin Jia, ini salah Jia mas" Tio mengelus rambut Jia

"itu bukan salah kamu, harusnya mas yang minta maaf sama kamu. Maaf mas sudah bentak kamu dan marahin kamu"

Jia menggeleng "engga mas, itu emang salah Jia, semua orang yang ada didekat Jia satu persatu bakal ninggalin Jia" ucapnya, Tio hanya menggeleng.

"Tuhan gak sayang sama Jia mas. Kenapa tuhan ambil ibu sama bunda, Jia salah apa mas?" sambungnya dengan isak tanhis yang begitu pilu

Tio tak henti-henti mengelus kepala Jia dengan lembut "Bukannya tuhan gak sayang sama kamu, itu cuma salah satu ujian tuhan buat kamu, dan juga buat mas. Semua orang di dunia ini pada akhirnya akan pergi"

"Makanya itu kamu jangan pernah mengharapkan sesuatu pada seseorang. Karna kita tidak pernah tau kapan mereka akan pergi meninggalkan kita" sambung Tio sembari melepaskan pelukannya Jia

Tio menangkup pipi adiknya itu dengan lembut "Kamu jangan sedih lagi ya, mas yakin bunda sama ibu kamu sudah bahagia di surga karena mereka orang baik" Jia mengangguk

"nah kalo sudah baikan kayak gitukan enak diliatnya" celetuk Jihan

"mba Jihan, Jia kangen sama mba" ucap Jia lalu menghampiri Jihan

"iya dek, mba juga kangen" ucap Jihan

"kangen-kangenannya dilanjutin nanti ya, mas mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Tio lalu Jia dan Jihan duduk di sofa

Beautiful Flower - Jeno x GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang