22. Something disturbing

36 11 0
                                    

Happy Reading^^
jangan lupa vote and comment...

.
.
.

At Jia's House

Sudah satu minggu berlalu sejak Jia pingsan. Selama seminggu itu juga Jia ditemani oleh Galen yang dengan telaten mengurus Jia.

Galen yang selalu masak untuk Jia dan Jio yang akan memanaskan masakan yang telah dibuat oleh Galen saat Galen pergi bekerja.

"Hari ini aku lembur dan gak bisa kesini, nanti aku suruh Jio jangan kemana-mana buat jagain kamu ya" ucap Galen sembari mengelus rambut Jia

"Astaga sudah dibilangin aku gak papa. Kamu itu terlalu berlebihan" sahut Jia

"engga berlebihan, kamu itu masih sakit Jia" Jawab Galen lembut

Jia menggeleng "engga Galen, aku sudah sembuh. Besok aku bakal ke toko, kasian Jio sama Kila, mereka pasti gak paham tentang bunga" jawab Jia dengan sedikit tegas

"ada mas Tio yang bantu mereka" balas Galen tak mau kalah

"ya gak bisa gitu dong, yang punya toko itu kan aku" jawab Jia dengan wajah memelas berharap Galen luluh

Galen mengecup bibir Jia dengan cepat "nurut atau aku cium?"

"itu barusan kamu cium aku? berarti besok aku ke toko" jawab Jia

Galen menghela nafas "jadi kamu lebih milih aku cium dari pada nurut sama aku?"

"jadi kamu ngancem aku? kamu pilih gak usah ketemu sama aku lagi atau bolehin aku ke toko" ancam Jia

Galen menghela nafas berat sambil mengangguk "yaudah iya besok kamu ke toko, tapi ingat! jangan sampe kelelahan dan juga harus kasih kabar terus ke aku apalagi kalo ada orang aneh"

Galen menatap mata Jia dengan hangat dan Jia tersenyum manis lalu mengangguk "iyaaa"

"satu lagi jangan sendirian jaga toko, minimal harus ada satu orang disana yang jaga kamu"

"iyaa Galen" balas Jia dengan nada malas

"apa perlu Haikal sama Rico ku suruh jagain kamu di toko?" tanya Galen saat mendengar jawaban tidak niat dari Jia

Jia berdecak sebal menatap Galen "yang bener aja? ada gila-gila nya polisi satu ini"

"ya habis kamu kayak gak niat gitu jawabnya" jawab Galen

"iya pak polisi yang terhormat. Kurang niat apa lagi coba?" jawab Jia

Galen tersenyum "oh iya nanti bunda mau kesini nemenin kamu, biar kamu gak kesepian dirumah"

Jia tersenyum lebar "beneran? yeay akhirnya bisa ketemu bunda lagi"

Galen ikut tersenyum melihat Jia tampak gembira saat bunda akan datang berkunjung.

Setidaknya beban Jia bisa sedikit berkurang jika ia mau sedikit lebih terbuka kepada bunda.

"yaudah, aku mau siap-siap ke kantor. Jangan nakal ya" ucapnya sembari menepuk kepala Jia pelan

Jia memasang wajah kesal "emang nya kamu kira aku anak kecil?"

"loh emang bukan?" ledek Galen sembari mengambil jam tangan di atas lemari kamar Jia

Lalu Galen melihat sesuatu yang familiar diatas lemari itu, Galen pun mengambilnya dan menunjukkan kepada Jia

"Ini sapu tangan hasil sulaman kamu waktu itu kan?" tanya Galen

Jia mengangguk "iya tau sulamannya jelek gak usah diledek" ucap Jia terlebih dahulu sebelum Galen memberi komentar.

Galen menggeleng "bagus kok, buat aku ya? ini aku anggap sebagai hadiah ulang tahun aku"

Beautiful Flower - Jeno x GiselleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang