21

1.1K 83 2
                                    

Semaleman Jay terjaga, dia hanya menatap belahan jiwanya itu dengan rasa bersalahnya, sesekali pria berahang tegas itu mencium punggung tangan si manis yang masih memejamkan matanya berharap dia akan segera terbangun.

Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi namun Jay masih terjaga, keadaanya yang terlihat begitu kacau, wajahnya yang terlihat begitu lelah, matanya yang sedikit bengkak akibat menangis.

"Sayang, ini sudah pagi ayo bangun" Jay kembali meneteskan air matanya. Dia tidak sanggup jika melihat Jungwon yang seperti ini, dan Jay slalu menyalahkan dirinya atas kondisi Jungwon sekarang.

"Maaf, aku mohon maafkan aku, ayo bangun sayangg, aku mohon" Jay menangis sambil menggenggam tangan Jungwon.

"Daddyyy..." suaranya kecil dan lemah namun Jay bisa mendengarnya, dia menengok ke sumber suara, Jay begitu terharu dan senang saat Jungwon terbangun.

"Baby, daddy disini yah, daddy ada disisimu, Daddy tidak akan meninggalkanmu lagi, Daddy ada di sini baby" tubuh pria dominan itu semakin mendekat ke arah pemuda manis, dia bersyukur akhirnya Jungwon bisa terbangun, bahkan Jay mencium kening Jungwon karena dia begitu bahagia.

"Daddyy"

"Iya sayang, daddy disini kamu butuh sesuatu?"

Namun bukannya menjawab Jungwon kembali memejamkan matanya.

"Baby... Sayangg... Won... Jungwon... baby please jangan buat aku khawatir" Jay memencet bel untuk memanggil dokter, Jay benar-benar panik saat ini dia semakin ketakutan, Jungwonnya tidak sadarkan diri lagi.

"Dokter, tolong periksa tadi dia terbangun namun, namun sekarang dia..."

Dokter yang langsung datang dan masuk ke ruangan Jungwon saat Jay memencet bellnya tadi dengan terburu-buru memeriksa kondisi pasiennya.

"Bagaimana dok?" tanya Jay berharap tidak terjadi apapun

"Pasien masih dalam kondisi lemah, tidak ada yang perlu di khawatirkan, nanti setelah dua jam jika pasien tidak bangun saya akan memeriksanya lagi" ucap dokter pada Jay yang kini kembali bersedih, dia pikir Jungwon akan segera bangun kembali namun sepertinya dia harus menunggu lagi.

Setelah dokter pergi meninggalkan dirinya, Jay kembali duduk di sebelah Jungwon, tangan kekar itu menggenggam tangan mungil milik Jungwon. "Aku hanya ingin kamu segera pulih, aku rindu manja juga tingkah menggemaskan mu, sayang ayo bangun, aku benar-benar merindukan dirimu" Jay berbicara sendiri sambil menggenggam tangan mungil Jungwon.

Sunghoon baru saja datang ke dalam ruang rawat Jungwon sejak tadi dia menelpon Jay namun tidak di jawabnya, jadi dia memutuskan untuk menemuinya saja.

Sunghoon sungguh prihatin melihat sahabatnya itu, keadaannya cukup kacau, terlihat begitu lelah, kantung matanya menghitam, Sunghoon dan Jay kini duduk di sofa dalam ruangan tersebut.

"Ada apa kau menemui ku?" 

"Aku sebenarnya membawa file yang harus kau tanda tangani"

"Kalau begitu berikan padaku filenya" Ucap Jay, dan Sunghoon mengeluarkan beberapa map yang harus Jay tanda tangani

"Jungwon, bagaimana keadaanya? Apa ada kemajuan?" tanya Sunghoon sambil menatap ke arah bangsal Jungwon.

"Tadi sempat sadar, namun sekarang dia kembali tertidur" ucap Jay sambil membaca file lalu menandatangani file tersebut

"Bagaimana dengan perusahaan? Masih aman?" tanya Jay

"Kau tidak perlu khawatir, lagi pula paman juga ikut andil mengurus perusahaan jadi kau cukup jaga Jungwon dengan tenang saja" balas Sunghoon.

BABY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang