1 Pretty Morning / 18+

19.2K 642 24
                                    

Absen dulu doang, kalian dapat notifikasi update cerita ini nggak?

******

Kia membuka mata saat mendengar suara ponsel berbunyi. Ia membuka mata dan mendapati sekitarnya sudah begitu berantakan. Tangan kekar seorang pria yang bertengger di perutnya membuat Kia tersenyum. Kia membayangkan apa-apa saja yang terjadi semalam.

Asher dan Devina pikir dia akan hancur dengan permainan kotor mereka? Tidak! Secinta apapun Kia dengan seseorang, jika dia telah berhianat, Kia tidak akan memaafkannya. Kia akan membalasnya dengan lebih menyakitkan.

"Sialan! Siapa yang menelfonku pagi-pagi seperti ini?!" Gerutu Rain seraya mengangkat panggilan tersebut. Dia bahkan masih menutup matanya. Kia tersenyum melihat tingkahnya yang ajaib itu.

"Kenapa Asher, pertemuan dengan klien sesimple itu saja kamu masih butuh bantuanku? Lakukan sendiri, aku tidak ke kantor hari ini. Aku tidak enak badan!" Sentak Rain, lalu mematikan ponselnya.

Lihat, apa yang Kia banggakan dari Asher selama ini? Pria manja yang gemar mengeluh dan selalu mengandalkan kakaknya dalam segala hal.

Dulu Kia merasa kesal saat Rain selalu saja mengganggu waktu berkencan mereka dengan meminta Asher bekerja dan bekerja. Tapi sekarang Kia paham jika Ahser memang sama sekali tidak bisa diandalkan.

"Jangan memandangiku terus. Bukankah ons kita sudah selesai? Silahkan pulang! Tinggalkan apartemenku!" Rain membuka mata, menatap Kia yang masih begitu santai di posisinya.

"Kenapa kamu sok dingin begitu sih?"

"Pergilah!"

"Aku memang mau pergi! Tapi aku perlu menumpang mandi." Kia baru akan bangkit dari tempat tidur, tapi mendadak dia merasakan nyeri pada miliknya di bawah sana.

Rain terkekeh lalu menarik wanita itu kepelukannya. "Sebaiknya kamu tinggal sebentar, kamu tidak akan bisa pergi kemana-mana setelah kali pertamamu."

"Kamu tertawa setelah mengumpat semalaman hanya karena menjadi pria pertama untukku?"

"Lupakan saja, lagipula kamu benar! Kita hanya one night stand. Aku akan memberikan obat padamu untuk berjaga-jaga. Jangan sampai kamu hamil!"

"Lalu apa yang lucu? Kenapa kamu masih tertawa?"

"Ya lucu saja. Kamu bersikap seolah-olah kamu seorang pemain yang pro semalam! Tapi ternyata, aku bahkan menjadi pria pertamamu. Apa yang kamu lakukan dengan Asher selama bertahun-tahun bersama? Setelah bertunangan?"

Kia menunduk seraya meremas selimut yang menutupi tubuhnya. Ia memang selalu menolak jika Asher meminta. Kia tidak siap.

Dan setelah melihat perselingkuhannya semalam, ternyata keputusan Kia untuk menolak tidak salah. Bayangkan jika dia dihianati setelah Asher menjadi pria pertamanya. Itu akan lebih menyakitkan.

"Dasar cupu! Pantas saja Asher selingkuh. Di kota Washington yang bebas ini, pasangan mana yang tidak berhubungan intim setelah bertahun-tahun pacaran? Bahkan akan menikah?"

"Apa salahnya jika aku memilah mana yang pantas untuk jadi pria pertamaku?" Kia bangkit menindih Rain, dan memeluk tengkuknya dengan genit. Jujur, sebenarnya Kia memang cupu dan penakut. Tapi demi melindungi harga dirinya dari ledekan Rain, Kia memberanikan diri.

"Jadi aku yang pantas?"

"Ya setidaknya walau hanya one night stand, kamu cukup memuaskanku semalam!"

Di tengah obrolan mereka, pada ponsel Rain kembali berbunyi. Rain menunjukkan nama Asher di layar.

"Lihat, kekasihmu menelepon. Jika sudah begini, dia pasti membuat kesalahan. Aku akan pergi. Jika kamu mau istirahat, silakan," ujarnya sembari mengangkat telepon dari Asher.

"Kak, datanglah! Klien ini sangat rese!" Rengek Asher dengan nada gelisah dari seberang sana.

"Kamu ini bagaimana mau mengelola perusahaan cabang jika mengurus satu klien saja kamu tidak bisa?" Teriak Rain kesal. "Aku tidak bisa libur sehari saja?"

Rain melangkah masuk ke kamar mandi dengan bibir yang masih mengoceh mengomeli adiknya. Di saat ia baru akan menyentuh sikat gigi miliknya, tiba-tiba benda itu diambil oleh Kia yang menggunakannya untuk menggelung rambutnya.

Tanpa pakaian, wanita itu menyalakan shower dan membasuh tubuhnya di sana. Melihat senyum genitnya, Rain menggeleng keheranan. Wanita itu sedang menggodanya? Di saat Rain menelepon tunangannya di seberang sana?

"Tebak Asher, aku sedang bersama siapa pagi ini?!" Rain mematikan keran lalu menghampiri Kia yang sama sekali tidak takut dengan ancamannya. Justru ekspresi Kia malah semakin menantang.

"Maaf jika aku mengganggumu, Kak!" Ujar Asher dari seberang sana dengan nada menyesal. "Tapi aku tidak bisa menanganinya sendirian."

"Jadwalkan ulang pertemuannya. Aku benar-benar tidak bisa ke kantor hari ini! Aku sedang tidak bisa diganggu! Aku sedang bersama seseorang!" Ujar Rain, lalu mematikan ponselnya dan melemparnya ke wastafel.

Ia lalu menjepit Kia ke tembok kamar mandi itu dan mencium bibirnya dengan panas namun lembut.

"Bilang kalau mau lagi, jangan menggodaku seperti itu!" Bisik Rain---

#Maaf, adegan dihapus 😌

Yang mau baca cepat silahkan kunjungi karya karsa! Wattpad tetap lanjut sampai tamat ya 🤗

*****
Rain and Kia, in black😍

*****Rain and Kia, in black😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
In Bed Your Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang