23 Kekacauan

3K 279 8
                                    

23 Kekacauan

Rain menggenggam tangan Kia yang terlihat takut-takut saat mereka memasuki gedung pernikahan yang penuh keramaian. Meskipun Kia menjadi buronan, Rain membawanya ke acara besar ini dengan sebuah rencana yang masih tersembunyi.

"Kenapa raut wajahmu takut seperti itu? Kamu cemburu melihat Asher dan Devina menikah?" Rain menggoda, sambil merangkul kekasihnya dengan lembut.

"Tidak!" jawab Kia dengan tegas.

"Lalu? Kamu takut dan tidak percaya padaku?"

"Jika aku tidak percaya, aku tidak akan berada di sini!" Kia memeluk lengan Rain dengan wajah ragu, namun tetap mencoba untuk percaya.

Saat mereka baru saja memasuki ballroom, langkah mereka dihalangi oleh Asher dan Devina yang sedang menyapa tamu undangan. Pasangan yang baru saja menikah itu segera mendekati mereka dengan raut sombong dan penuh kemenangan.

"Wahhh, akhirnya pasangan buron ini datang juga. Sepertinya aku harus segera menelepon polisi," ujar Asher seraya mengambil ponsel dari saku dan melakukan panggilan.

Rain hanya membuat gestur mempersilakan, tetap tenang dan tidak terintimidasi sama sekali.

"Rain, Kia!" John berlari ke arah mereka, setelah menerima kabar dari Rain bahwa ia harus segera datang ke pernikahan Asher dan Devina untuk menyaksikan sesuatu.

"Papa!" Kia langsung berlari memeluk ayahnya begitu mereka dekat. Jujur saja, Kia sangat takut saat ini, tetapi ia terus mencoba percaya pada Rain.

"Mesra sekali keluarga ini, kalian memang cocok! Oh iya, Kia, apa kamu sudah tahu jika yang menolongmu saat itu adalah Rain?" Asher tertawa sambil meneguk wine di tangannya.

"Apa maksudnya?" tanya Kia dengan bingung.

"Rain yang menolongmu! Dia menyukaimu sejak kecil! Bukan begitu, kakakku? Kamu bahkan menyimpan foto-foto Kia di sebuah album!" ujar Asher, membuat Rain sedikit terkejut. Jadi selama ini Asher tahu segalanya? Tentang perasaannya pada Kia?

"Kamu pikir kenapa aku mendekati Kia, bersahabat dengannya, berpacaran dengannya? Itu karena aku tidak mau kamu mendapatkannya! Kamu sudah memiliki segalanya, dan aku tidak mau kamu memilikinya!"

"Jadi semuanya bohong, Asher?" Kia berkaca-kaca. "Hubungan baik kita hanya sebuah kepalsuan?"

"Maka dari itu aku tidak peduli lagi padamu, setelah perusahaan jatuh ke tanganku. Silakan jika kalian mau bersama! Tapi sebelum itu, aku mau kalian hancur!"

"Asher!" Max yang baru datang menghampiri mereka, segera menegur putra keduanya. Andrea menatap dua putranya yang sedang berseteru dengan hati bergetar. Meskipun Rain bukan putra kandungnya, Andrea tetap khawatir setelah mendapat kabar bahwa Rain kabur bersama Kia. Ia takut Rain celaka.

"Rain, jadi benar kamu yang menyelamatkanku hari itu?" tanya Kia dengan isakan pelan. "Jadi kakimu itu... karena aku?"

"Kamu memang pembawa sial, Kia! Baru sadar?" Devina ikut angkat bicara memotong pembicaraan. "Mungkin itulah alasan kenapa ibumu mati! Ayahmu bercerai! Kamu pembawa sial!" Devina tertawa, dan ibunya yang baru datang ikut mendukungnya. Mereka yang telah ditolong selama bertahun-tahun ternyata tidak memiliki rasa terima kasih sama sekali.

"Jaga mulutmu!" John berteriak tidak terima. "Dasar tidak tahu terima kasih! Aku sudah menolong kalian selama bertahun-tahun. Ini balasan kalian?"

"Faktanya memang Kia pembawa sial! Kakak dan adik ini bertengkar karena siapa pada awalnya?" Lana melawan mantan suaminya. "Perusahaanmu dalam masalah, perusahaan baru Rain juga, itu karena siapa? Kia! Dia pembawa sial!"

In Bed Your Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang