18 Peperangan

5K 379 33
                                    

18 Peperangan

Saling sebar aib, dua pewaris Alistair bertabrakan dan saling bersaing. Berita-berita tentang Asher dan Rain bermunculan di media, mengguncang dunia bisnis dengan perseteruan mereka yang memanas. Saat Rain secara terbuka mengumumkan mundur dari perusahaan sang ayah dan mendirikan RainTech Innovations, perusahaan baru yang langsung menyaingi perusahaan keluarga, kehebohan pun semakin menjadi-jadi. Langkah ini menandai dimulainya perang dingin antara dua bersaudara itu.

Rain tak hanya mendirikan perusahaan baru di bidang teknologi dan inovasi, tetapi juga berhasil menarik beberapa klien penting dan kenalan lama untuk bergabung dengannya. Langkah ini membuat Asher semakin berang, karena kehilangan klien-klien utama mengancam stabilitas perusahaan keluarga.

"Rain Alistair, putra sulung dari dinasti Alistair, telah memutuskan untuk mendirikan perusahaan baru setelah mundur dari posisi puncaknya. Dalam langkah mengejutkan ini, Rain berhasil mengamankan sejumlah klien besar, termasuk beberapa nama terkenal dalam industri teknologi," demikian salah satu berita utama yang beredar.

Sementara itu, Asher tidak tinggal diam. Dia juga menggunakan media untuk menyerang balik kakaknya, mengungkapkan berbagai aib dan kontroversi yang melibatkan Rain. Asher berharap bisa merusak reputasi dan kepercayaan para klien terhadap RainTech Innovations.

"Ini bukan hanya soal bisnis, ini soal siapa yang lebih layak memimpin. Saya akan memastikan bahwa semua orang tahu siapa sebenarnya Rain Alistair," kata Asher dalam sebuah wawancara eksklusif, membuat perseteruan mereka semakin memanas.

Media berlomba-lomba memberitakan setiap detail dari konflik ini, membuat publik terpecah antara mendukung Asher atau Rain. Setiap hari, berita tentang mereka menghiasi halaman depan surat kabar dan menjadi topik utama dalam berbagai program televisi.

Meski demikian, Rain tetap tenang dan fokus pada visi serta misi perusahaannya. Bersama Kia dan tim yang ia bangun, dia bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya mampu sukses tanpa bayang-bayang perusahaan keluarga. Ia juga berusaha menjaga hubungan baik dengan klien dan mitra bisnisnya, memastikan bahwa RainTech Innovations dapat berdiri tegak di tengah badai yang sedang berlangsung.

"Ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah," ujar Rain dalam sebuah wawancara, menyerang kembali statement sang adik. "Ini tentang membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya bisa berhasil dengan cara saya sendiri. Saya akan menunjukkan kepada dunia siapa Rain Alistair yang sebenarnya."

Di balik layar, Max memijit pelipisnya. Ia merasa sedih kedua putranya berseteru seperti ini. Tapi Max juga kecewa, kenapa Rain tega membuat serangan seperti itu kepada keluarganya sendiri? Bahkan mengambil beberapa klien penting perusahaan. Rain pasti sudah merancang perusahaannya sejak lama, sehingga dia tinggal mengeksekusi segalanya dengan begitu cepat dan mudah.

"Kamu salah jika mau melawan Rain, Asher. Pengalaman kamu belum mampu, Rain sudah belajar memegang perusahaan selama puluhan tahun."

"Papa meragukanku?" Asher berteriak, matanya berkaca-kaca.

"Pengalaman yang berbicara! Kita bisa bangkrut jika semua klien beralih padanya. Semua orang tahu betapa hebatnya dia di dunia ini!"

"Dari dulu selalu Kak Rain! Selalu dia yang Papa banggakan! Pernahkah Papa memberiku kesempatan dan percaya? Jika bukan karena Mama, akupun masih menjadi pecundang sekarang!" Asher meradang, emosinya memuncak.

"Oke Asher, tapi tolong ini bukan main-main. Jika kamu gagal, perusahaan akan hancur! Kita akan bangkrut dan menjadi gembel! Perusahaan yang susah payah dibangun akan lenyap!"

"Aku tahu, Pa. Tapi ini juga tentang membuktikan bahwa aku bisa. Aku tidak akan mundur hanya karena takut gagal." Asher menggenggam tangannya dengan keras. "Aku akan membuat Papa bangga, kali ini aku yang akan memimpin keluarga ini menuju kesuksesan."

In Bed Your Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang