3. Awal pertemuan

88 4 0
                                    





Suara alarm yang ntah keberapa kali menyala itu tak kunjung dimatikan oleh pemiliknya. Hingga terdengar langkah kaki yang dihentak-hentakkan mendekat ke arah kamar...

BRAKKK!

"NATHAN BANGUN GAK LO! ATAU MAU GUE SIRAM!!" teriak Injun sambil menarik kasar selimut "Eunghh" hanya lenguhan yang terdengar, Nathan sama sekali enggan untuk bangun atau hanya sekedar membuka matanya.

"Gue itung sampe tiga, Lo masih kagak mau gue seret ke kamar mandi!" Ucap tegas Injun. Nathan yang mendengar pernyataan tersebut langsung segera bangun.

"Iyaa ini adek bangun kak" ucapnya dengan suara serak ciri khas bangun tidur.

"Lo tidur jam berapa hahh? Nonton terus bangun kesiangan! Liat sekarang jam berapa!" Ucap Injun sambil menunjukan jam dihp.

"Anjingg!" Ucap Nathan dan segera bangkit berlari menuju kamar mandi mandi secepat kilat mungkin.

"Bahasa lo dek! Awas aja keluar kamar mandi gue pukul lo!!" Ucap Injun sembari menggedor pintu kamar mandi yang tak dihiraukan sama sekali oleh Nathan.



"Dek makan dulu" ucap Winata.

"Bekal aja Bun, gak keburu. Udah telat ini" ucap Nathan sambil memakai sepatu.

"Makannya jangan gadang nonton film terus dek jadinya ginih kan. Capek ibun ngasih tau kamu" ucap Winata sambil memberi bekal untuk Nathan..

"Iyaa ibun maaf, Adek pergi dulu yaa babayy" pamit Nathan.

"Hati-hati dek" Winata.



Skip...



"Ahh siall! Pak tolong buka gerbang nya pak saya cuma telat 5 menit aja" teriak Nathan sambil memohon agar dibukakan pagarnya tapi tak di dengar oleh satpam.

"Kalian semua telat? Baris di lapangan!" Ucap final guru BK.


Dilapang yang mulai terik, Nathan bersama ke 5 murid lainnya sedang dihukum. Menghormati bendera selama 30 menit lanjut berlari lapangan 10 keliling. Agak sedikit berat namun itu hukuman bagi para berandalan sekolah yang tidak taat aturan.

"Sial capek bangett gue. Mana pusing belum sarapan lg" gumam Nathan.
Disela-sela berlarinya, Nathan merasa berat dibagian kepala. Sungguh pusing yang ia rasakan sekarang, belum lg mata yang kunang-kunang sedari tadi. Nathan yang tidak bisa lagi menyeimbangkan tubuh dan rasa pusing yang terus menjalar akhirnya Nathan ambruk. Ia pingsan tepat disebelah lelaki yang berawakan tinggi dan memiliki rahang yang tegas.



"Juan, tolong bawa dia keruang uks" ucap guru BK.
"Ya" jawab singkat Juan.

"Manis" ucap dalam hati Juan.



Jangan lupa feedback nya🤍
~Next...

P maksud Juan?🤭

Diujung Harapan (NOMIN) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang