14. Berubah

56 5 0
                                    










Berjalan dengan seiringnya waktu ntah kesalahan apa yang Nathan perbuat atau emang sudah tidak ada cinta lagi untuk Nathan. Juan berubah total, Yang setadinya bucin abis mendadak dingin tak banyak perhatian. Yang setadinya selalu ada mendadak menghindar banyak alasan.

Nathan yang belum memberitahu berita kehamilannya mendadak dilanda kebingungan, Bagaimana nasibnya ia sekarang? Untuk sekedar berkomunikasi lewat wa pun dibalasnya akan lama.

Juan datang ketika dalam keadaan mabuk dan frustasi. Untuk menyalurkan nafsunya kepada Nathan. Tanpa Juan sadari setiap selesai melakukan seks Nathan selalu merasakan nyeri luar biasa dibagian perut akibat kontraksi kehamilannya.



~~~~~

Pada malam hari niat Nathan akan ke pergi ke warung depan untuk membeli obat pusing sebab ia sedang sakit. Bahkan kehamilannya pun tidak pernah ia periksa, banyak beban pikiran yang ia tanggung membuatnya drop.

Samar-samar ia melihat Juan sedang bersama perempuan. Berada dijalanan sepi sambil bercimbu mesra. Nathan yang melihatnya pun merasa kesal dan sakit hati. Ia memberanikan diri untuk menghampiri Juan.

"Ohh jadi ini! Alesan lo selalu gak bisa main atau sekedar ketemu! Dan ini alasan lo kenapa lo berubah? Cukup tau! Let's break up!" Ujar Nathan penuh penekanan. Belum sempat berbalik untuk pergi tangan Nathan di cekal oleh Juan.

"Gak! Gue gak mau putus. Lo salah faham gue bisa jelasin " ujar Juan sambil terus memegang tangan Nathan.

"Sayang kok kamu gituh sihh? Dia kan cowo yang dijadiin bahan taruhan sama kamu kan? Emang dasar cowo murahan!" Ujar Karin sambil merangkul lengan milik Juan.

Nathan yang mendengar pernyataan tersebut seperti dihantam batu besar berkali-kali. Cowo yang ia anggap bener-bener mencintainya ternyata hanya cowo brengsek yang mencoba membuat Nathan masuk ke dalam lubang permainannya.

"Gak ada yang perlu lo jelasin! Semuanya udah jelas! Ditambah pernyataan dari cewe lo itu. Gue bahan taruhan kan? Dan sekarang lo menang udah buat gue hancur, Sehancur-hancurnya. Kita udah selesai! Izinin anak lo yang ada diperut gue gugurin!" Ucap Nathan sambil memegang perut dan pergi meninggalkan Juan dan Karin yang diam membeku.

'Anak? Anak gue? Berarti selama ini dia hamil anak gue tanpa ngasih tau gue?' Batin Juan.

"Maksud tuh cowo apa? Gak mungkin dia hamil anak kamu kan?" Ujar Karin.

"Let's break up Karin." Ujar Juan

"Gak yaa aku gak mau! Apa karna cowo murahan itu kamu jadi ginih?" Ujar Karin sembari berusaha memegang lengan Juan.

"Jaga mulut lo! Sebelum ada Nathan juga gue gak pernah cinta sama lo! Sekarang lo pergi dari hadapan gue!" Sentak Juan dan membuat Karin pergi dengan rasa amarah.

"Ck. Awas aja lo Nathan akan gue buat lo nyesel udah debut Juan dari gue!" Batin Karin sambil mengepal erat.





~~~~

Nathan yang menangis disepanjang jalan membuat kepalanya makin pusing, Belum lagi perut yang mendadak terasa nyeri. Hingga tepat berada didepan rumah, Baru saja membuka pintu Nathan sudah jatuh pingsan yang membuat seisi rumah terkejut dan khawatir.

"Nathan!" Teriak Injun lalu berlari memghampiri.

"Bangun dek! Lo kenapa." Ujar Injun seraya menepuk pipi Nathan yang tak kunjung ada jawaban. Dengan rasa panik dan khawatir Yudi mengangkat tubuh Nathan untuk dibawanya kerumah sakit.










"Siapa yang udah bikin lo kayak ginih dek." Batin Injun dengan airmata yang terus keluar tanpa permisi.




Jangan lupa feedback-nya🤍
Next...

Diujung Harapan (NOMIN) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang