•7

1K 88 1
                                    

.

.

.

.

Bel pulang sekolah berbunyi.

Si kembar memutuskan untuk langsung pulang.

"Bener nih kalian mau pulang duluan? Serius? Sumpah?" Tanya Jovi memastikan

"Iya lah...entar kalo tiba tiba ketahuan keluarga kita gimana? Ogah gue dihukum" Ucap Fenzi

"Yah...gak seru kalian" Ucap Oza

"Ck...lain kali aja lah" Balas Jezian

"Tau nih...kan masih banyak waktu" Timpal Zefri

.

.

Setelah sampai di mansion, si kembar pergi ke kamar masing masing untuk berganti baju.

Saat sedang asyik dengan laptop, pintu kamar Jezian di ketuk.

"Masuk sendiri" Ucap Jezian, sudah menebak siapa yang mengetuk pintu

Tak lama, pintu terbuka. Zefri dan Fenzi masuk dan berjalan ke arah Jezian.

"Lagi ngapa- heh! Ngeretas gak ngajak ngajak!" Ucap Fenzi

"Ck..kalian gak nanya" Ucap Jezian malas

"Ya ngajak gitu kek..bentar gue ambil laptop dulu. Tunggu ya! Awas lo ninggal" Ucap Zefri dan segera berlari ke kamarnya, begitupun dengan Fenzi

Jezian hanya memutar bola matanya malas dan akhirnya terpaksa menunggu.

Tak lama setelahnya, Zefri dan Fenzi kembali dengan laptop masing masing.

Bahkan mereka juga membawa kursi masing masing.

.

.

"Gimana? Dapet berapa tawaran kalian?" Tanya Zefri

"Gue 3" Ucap Fenzi

"Gue 2" Ucap Jezian

"Lah..gue 4" Ucap Zefri

"Gila lo..itu lo terima semua?" Tanya Fenzi

Zefri mengangguk.

"Sanggup lo? Nanti jangan minta tolong ya!" Ucap Jezian

Beberapa menit setelahnya, Jezian dan Fenzi selesai. Setidaknya uang yang mereka dapat cukup.

Sedangkan Zefri, ia masih sibuk meretas dan mencari informasi.

"Belum selesai lo?" Tanya Fenzi

"Pake nanya! Tinggal 1 nih!" Ucap Zefri

Tak lama, Zefri pun berhasil menyelesaikan nya.

"Dapet berapa lo?" Tanya Jezian

"Ada deh.." Ucap Zefri

Rean OR JezianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang