•9

1K 79 1
                                    

.

.

.

2 hari kemudian..

Si kembar sudah siap dengan seragam mereka. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan.

"Pagi dad, mom, bang" Sapa si kembar

Yang di sapa pun balas menyapa mereka.

"Gak sekalian izin aja? Besok kan libur" Ucap Lozi

"Dih..enak aja, kita udah ketinggalan pelajaran" Balas Fenzi

"Terserah kalian" Ucap Lozi malas dan sedikit sewot

"Kok abang yang sewot?" Sinis Zefri

"Dih..suka suka abang" Balas Lozi

"Sudah sudah...cepat habiskan sarapan kalian" Ucap Seria menengahi

Mereka pun sarapan dengan tenang.

.

Begitu sampai di parkiran sekolah, Oza dan yang lain sudah menunggu mereka.

"Yok cepet ke kelas" Ucap Jovi

Mereka pun berjalan bersama ke kelas. Selama berjalan, mereka mengobrol.

"Lo ngerasa gak sih? Semenjak ada si Aqila itu, Azka jadi makin jauh sama kita?" Tanya Bara

Oza terkekeh.

"Namanya juga cinta..kan gue udah pernah bilang, cinta bikin kita buta" Ucap Oza

"Gak semua orang sih bakal buta sama cinta, tapi kalo Azka keknya emang beneran buta" Ucap Jovi

"Gue jadi kasian sama Billa" Ucap Zefri

"Tapi lo semua sadar gak sih? Aqila sifatnya agak...kek ngeselin gitu" Ucap Bara

Mereka semua mengangguk setuju.

"Tapi apa boleh buat kan...itu urusan mereka" Ucap Zevon

"Heran deh punya sepupu yang kalo sekalinya suka, malah jadi bodoh kek gitu" Ucap Fenzi

"Awas lo kena karma abis ngomong gitu" Ucap Jezian

"Dih...amit amit" Ucap Fenzi

Setelah sampai kelas, mereka duduk di kursi masing masing.

.

.

Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu, semua murid berhamburan keluar kelas.

Si kembar dan yang lain sudah duduk dan memesan makanan.

Tak lama setelahnya, Vendo dan yang lain mendatangi mereka seperti biasa.

Tapi tumben sekali, Reza tidak ada.

"Lah..tumben bang Reza gak kelihatan?" Tanya Oza

Rean OR JezianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang