.
.
.
2 hari kemudian..
Si kembar sudah siap dengan seragam mereka. Mereka berjalan bersama menuju ruang makan.
"Pagi dad, mom, bang" Sapa si kembar
Yang di sapa pun balas menyapa mereka.
"Gak sekalian izin aja? Besok kan libur" Ucap Lozi
"Dih..enak aja, kita udah ketinggalan pelajaran" Balas Fenzi
"Terserah kalian" Ucap Lozi malas dan sedikit sewot
"Kok abang yang sewot?" Sinis Zefri
"Dih..suka suka abang" Balas Lozi
"Sudah sudah...cepat habiskan sarapan kalian" Ucap Seria menengahi
Mereka pun sarapan dengan tenang.
.
Begitu sampai di parkiran sekolah, Oza dan yang lain sudah menunggu mereka.
"Yok cepet ke kelas" Ucap Jovi
Mereka pun berjalan bersama ke kelas. Selama berjalan, mereka mengobrol.
"Lo ngerasa gak sih? Semenjak ada si Aqila itu, Azka jadi makin jauh sama kita?" Tanya Bara
Oza terkekeh.
"Namanya juga cinta..kan gue udah pernah bilang, cinta bikin kita buta" Ucap Oza
"Gak semua orang sih bakal buta sama cinta, tapi kalo Azka keknya emang beneran buta" Ucap Jovi
"Gue jadi kasian sama Billa" Ucap Zefri
"Tapi lo semua sadar gak sih? Aqila sifatnya agak...kek ngeselin gitu" Ucap Bara
Mereka semua mengangguk setuju.
"Tapi apa boleh buat kan...itu urusan mereka" Ucap Zevon
"Heran deh punya sepupu yang kalo sekalinya suka, malah jadi bodoh kek gitu" Ucap Fenzi
"Awas lo kena karma abis ngomong gitu" Ucap Jezian
"Dih...amit amit" Ucap Fenzi
Setelah sampai kelas, mereka duduk di kursi masing masing.
.
.
Bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu, semua murid berhamburan keluar kelas.
Si kembar dan yang lain sudah duduk dan memesan makanan.
Tak lama setelahnya, Vendo dan yang lain mendatangi mereka seperti biasa.
Tapi tumben sekali, Reza tidak ada.
"Lah..tumben bang Reza gak kelihatan?" Tanya Oza
KAMU SEDANG MEMBACA
Rean OR Jezian
Novela JuvenilReando Asfar Aksendra, pemuda berusia 18 tahun yang sedikit dingin. Awalnya hidupnya biasa saja, tapi setelah membaca novel itu, kenapa ia malah sial begini? apalagi mati dengan tidak elitnya. Dan sekarang ia malah masuk ke tubuh bocah kembar beru...