•6

1.9K 155 1
                                        

.

.

.





"Sebaiknya kalian ikut kami secara baik baik, atau kami akan melakukan kekerasan" Ucap salah satu dari mereka

"Kalo kita nolak?" Tantang Fenzi

Sekelompok orang itu mulai menyerang si kembar.

Membuat si kembar sedikit kewalahan karena mereka menyerang secara bersamaan dan tak memberi jeda sedikitpun.

Tak lama, bodyguard yang menjaga si kembar dari jauh muncul dan membantu si kembar.

Beberapa menit kemudian, sekelompok orang itu terpaksa pergi dengan wajah babak belur.

"Mereka siapa sih" Heran Zefri

"Muka kalian ada memarnya tuh" Ucap Fenzi

"Muka lo juga" Ucap Jezian malas

Yah...wajah mereka bertiga sedikit ada luka. Hanya di bagian sudut bibir dan pipi.

"Alah diobatin dikit entar juga ilang" Ucap Zefri santai

.

.

"MA PERIH PELAN PELANN" Heboh Zefri yang sedang diobati oleh Seria sambil meringis kesakitan

"Gak usah lebay. Siapa suruh tonjok tonjokan tapi gak jaga diri" Ucap Seria acuh, sesekali ia sengaja menekan lukanya, membuat Zefri lagi lagi meringis perih

Fenzi dan Jezian yang belum diobati, berniat berdiri dan berjalan ke kamar mereka.

"Duduk diem di situ, habis ini giliran kalian berdua" Ucap Seria menatap tajam dua bocah itu

Jezian dan Fenzi akhirnya terpaksa diam dan kembali duduk.

Sedangkan Jefran dan Lozi hanya diam sambil geleng geleng kepala.

"Siapa suruh ikut ngelawan" Ucap Lozi

"Ya emang nya mau diem aja ditonjok? Tambah bonyok yang ada" Ucap Fenzi malas

"Kan sudah ada bodyguard" Ucap Jefran

"Telat dad...kita udah ngelawan, mereka baru dateng" Timpal Jezian

"Hm..nanti daddy urus" Ucap Jefran

"Oh iya, kalian ngapain pulang telat sampe dihadang gitu?" Tanya Lozi

"Hah? Oh...it-itu..kita lagi main sama temen, tapi lupa izin" Ucap Zefri

"Awas aja kalau sampai bohong" Ucap Jefran

Mereka akhirnya fokus kembali diobati oleh Seria.

.

.

.

Di alam bawah sadar..

Rean OR JezianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang