12. First Kiss

3.8K 226 281
                                    

Vote sebelum baca!

Mau nanya dong, nemu cerita ini dari mana?

•••🍂Happy Reading🍂•••

12. FIRST KISS

•••🥀•••
"Benci lama-lama itu tidak baik. Karna perlahan-lahan, rasa cinta akan datang dan mengalahkan rasa benci itu."
•••🥀•••

Calvan memasuki sebuah bangunan tua yang melewati gang sepi. Semakin jauh berjalan, ia memasuki sebuah pintu di dalamnya. Di dalam sana, ternyata sudah banyak orang yang berkumpul.

Calvan melewati kerumunan orang-orang dan berhasil menembus mereka. Di depannya kini ada sebuah ring tinju yang berukuran lumayan besar.

Calvan menyeringai kecil. Kehadirannya langsung disambut oleh semua orang yang ada di situ.

Seorang lelaki bertubuh tinggi dengan sebuah kuncir di rambutnya menghampiri Calvan. Ia lalu menepuk-nepuk bahu Calvan.

"Gue pikir lo gak dateng," ucap lelaki itu.

"Gue bukan pecundang," balas Calvan.

Lelaki bernama Virgo itu tersenyum kecil. "Gue tau. Cuman ya, udah lama kan, lo gak dateng ke sini. Lo yakin mau langsung tanding tanpa latihan?"

"Lo ragu sama gue?"

"Ya nggak dong. Lo tau, gue selalu dukung lo dari awal. Heran aja gue maksudnya."

Calvan tersenyum miring. "Siapa lawan gue kali ini?"

Virgo tersenyum miring sambil merangkul bahu Calvan.

"Musuh lo."

Calvan menaikkan alisnya. Seorang lelaki dari pintu sana berjalan memasuki  ruangan itu. Ia tidak memakai baju dan kedua tangan sudah mengenakan sarung tangan tinju berlapis.

"Arfanda?" gumam Calvan.

"Gue juga heran kenapa tuh anak ikut tanding ini. Apalagi kan, dia mau yang jadi rival mainnya itu lo," ujar Virgo.

Calvan tidak menjawab dan terus fokus menatap sosok lelaki yang tidak lain adalah Arfanda itu yang kini menaiki ring tinju. Arfanda, anggota Varglo, musuh dari Travelos.

Calvan tersenyum miring. "Menarik."

Saat ia hendak melepas jaketnya, ia dialihkan oleh bunyi ponsel yang bergetar di saku celananya.

Calvan mengetatkan rahangnya menatap nama kontak itu. Dengan cepat ia mereject-nya. Kemudian, sebuah pesan masuk beberapa menit kemudian.

Tenggaranjing
Saya sudah mengetahui tentang biaya administrasi pengobatan ibu kamu. Biarkan saya yang menanggung semuanya sebelum kami bercerai minggu depan.

Calvan meremas ponselnya sambil mengetatkan rahangnya.

"Sialan," gumamnya mengumpat. Ia segera menaiki ring mendekati Arfanda.

Di atas sana, Arfanda menyeringai kecil melihat kedatangan Calvan. Calvan membalasnya dengan tatapan santai.

"Rupanya lo," ucap Calvan.

CALVANDER; My Possessive Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang