Pagi itu, Jeno dengan lembut melarang Haechan untuk memasak.
"Jeno~~... aku bosan di kamar," rengek Haechan, suaranya lembut seperti angin yang berbisik.
"Kamu belum sembuh, sayang," jawab Jeno dengan penuh kekhawatiran.
"Sudah, aku ingin turun," Haechan bersikeras.
"Baiklah, tapi hanya dengan aku," kata Jeno, memelihara hati Haechan.
"Yeay..." Haechan berlari kecil meninggalkan Jeno dan turun ke taman, kegembiraannya memancar.
"HAECHAN!! JANGAN LARI-LARI, KASIHAN DEDENYA!" teriak Jeno dari atas, khawatir.
Haechan bermain riang dengan Samoyed kesayangan suaminya, tawa mereka menyatu dengan angin pagi.
"Jangan lari-lari, apa kamu ingin kembali ke kamar?" suara Jeno terdengar penuh kasih sayang.
"Eh, enggak, maaf ya," sahut Haechan, merasa sedikit malu.
Haechan berjongkok di samping bunga matahari yang menjulang tinggi, sementara Jeno sedang sibuk dengan telepon di kejauhan.
Matanya tertuju pada seekor siput kecil yang merayap pelan, penasaran dengan kehidupan kecil itu.
Tiba-tiba, telepon Jeno terputus, dan dia menoleh. Haechan sudah tidak ada di tempatnya.
"Sayang! Haechan!" Jeno berjalan terburu, memutari taman bunga matahari.
"Sa... kamu ngapain?" tanya Jeno, terkejut menemukan Haechan berjongkok sambil bergumam.
"Hehe... aku lihat siput," jawab Haechan, suara lembutnya mengalir.
"Berdiri," kata Jeno dengan suara rendah, lalu menarik tubuh Haechan ke dalam pelukannya yang hangat.
Namun, dalam pelukan itu, Haechan merasakan ada sesuatu yang tidak biasa dari Jeno. Isakan kecil terdengar di dada Jeno, membuat Haechan merasakan gemetar yang mendalam.
"P-papa kamu... kecelakaan," kata Jeno dengan suara parau.
Tubuh Haechan seakan membeku. Kata-kata itu seperti petir yang menyambar. Ia terkejut, merasakan segala kekuatan lenyap dalam sekejap. Air mata tak tertahankan mengalir, tubuhnya mulai berontak ingin bertemu sang ayah.
"Jeno, aku ingin bertemu papa... hiks... Jeno!" suara Haechan tercekat dalam tangis.
"Iya, tenang dulu, sayang," Jeno berusaha menenangkan, meski hatinya juga terluka.
"Hiks... papa... hiks..." Haechan terisak, tubuhnya lemas dan akhirnya pingsan dalam pelukan Jeno.
Jeno cepat-cepat membawa Haechan kembali ke kamar mereka, dan segera menelepon dokter pribadi. Tak lama, dokter pun datang dan memeriksa keadaan Haechan.
"Tuanku, saya mohon untuk tidak terlalu banyak berpikir, mengingat usia kandungan yang masih rentan," kata dokter dengan penuh perhatian.
"Baik, Dok," jawab Jeno, menggenggam tangan Haechan erat.
"Saya telah memberikan suntikan vitamin untuk ibu dan bayi. Perlu penjagaan ekstra, dan pastikan Nyonya tidak kelelahan. Itu sangat berbahaya," tambah dokter dengan serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together (Nohyuck) ✔✔
FanfictionHaechan menemukan cinta sejati dengan Jeno, suami super perhatian dan melindungi nya dari segala bahaya "Jeno suamiku yang selalu menjagaku"- Haechan Nohyuck area Jeno top Haechan bot NO PLAGIAT 🚫 Start: 15 Juli 2024 End: 7 November 2024