"Kalau waktunya tiba, aku akan bicara padamu," ucap Minji lembut, matanya penuh pengertian.
Haechan hanya mengangguk, merasakan kehangatan yang melingkupi suasana hati mereka.
Jeno tersenyum, menyaksikan interaksi yang penuh kasih antara kakak dan adik. Meskipun Haechan sudah menjadi seorang ibu, ia tetaplah adik yang sangat dicintai oleh kakaknya.
Tak lama, Minji pun pamit, ia hanya ingin sebentar menyapa adik dan keponakannya. Setelah itu, Haechan dan Jeno kembali ke kamar mereka, dengan Jisung yang kini semakin besar di gendongan Haechan. Betapa bersyukurnya Haechan, karena Jisung, meski balita, jarang sekali rewel. Hanya saat lapar atau mengantuk, Jisung menangis, selebihnya ia selalu ceria.
Tiga tahun pun berlalu, Jisung kini sudah bisa berbicara meski kata-katanya belum begitu jelas, namun tetap membawa kebahagiaan bagi keluarga kecil itu. Pagi itu, mereka sedang sarapan bersama.
"Mmy, dy, ana," ucap Jisung ceria, suaranya sedikit tergagap namun penuh makna.
"Apa sayang? Daddy? Bangunkan daddy yuk," kata Haechan, menyunggingkan senyum kecil.
Dengan pelan, Haechan menggendong Jisung menuju kamar. Jeno, yang masih tenggelam dalam mimpi, tidak segera terbangun. Haechan dengan lembut meletakkan Jisung di atas ranjang, dan balita itu merangkak naik menuju tubuh besar sang ayah.
"Ddy, ngun, agii," Jisung memanggil dengan semangat.
"Eungh..." Jeno akhirnya terbangun mendengar suara putranya.
Jeno tersenyum hangat melihat Haechan dan Jisung yang sedang menjahilinya, wajah mereka dipenuhi keceriaan.
"Ddy, angun," ujar Jisung, memaksa ayahnya untuk bangun.
"Iya sayang, daddy bangun," jawab Jeno, sambil menggeliat. Ia langsung mandi, kemudian turun ke bawah dengan Jisung yang masih digendong, dan Haechan yang setia di sampingnya.
"Jeno, nanti aku mau jalan-jalan sama Renjun dan Chenle," ucap Haechan, mengalihkan perhatian Jeno.
"Iya sayang, uang kamu masih ada? Kalau habis, aku..." Jeno terhenti, melihat Haechan memberi anggukan lembut.
"Masih kok, Jen," jawab Haechan, tersenyum manis.
Pada akhirnya, Jeno memutuskan untuk tidak pergi ke kantor hari itu. Ia memilih menemani Haechan dan Jisung ke taman, menikmati waktu bersama.
Di sana, mereka bertemu dengan keluarga kecil lainnya-keluarga Na Jaemin. Ternyata, pria itu juga memutuskan untuk tidak bekerja hari ini, agar dapat menemani istrinya dan anak mereka.
"Injuun!" seru Haechan penuh suka cita.
"Echan," jawab Jaemin, keduanya saling berpelukan meski hati-hati karena Renjun sedang mengandung anak kedua mereka.
Tawa dan canda mengalir dengan hangat di antara mereka. Anak-anak mereka, yang kini sudah mulai aktif bermain, tetap berada dalam pengawasan penuh dari mereka berempat. Kehidupan mereka jauh lebih tenang dibandingkan dulu, meski tetap tak terlepas dari kesibukan kecil dan tanggung jawab besar.
Salah satu topik yang mereka bahas adalah Karina, wanita yang pernah menghantui kehidupan mereka. Kini, Karina harus menerima hukuman atas tindakannya, dijebloskan ke dalam penjara selama sepuluh tahun karena ancaman pembunuhan dan teror yang dilakukannya. Namun kini, Haechan dan Jeno menjalani kehidupan yang jauh lebih damai, dengan kehadiran Jisung yang membawa kebahagiaan tiada tara.
Jisung, yang kini berusia dua tahun, adalah sumber kebahagiaan terbesar bagi mereka. Setiap hari bersama Jisung selalu penuh tawa dan keceriaan, bahkan ketika Jeno lelah setelah bekerja, ia akan mencari Haechan dan Jisung untuk mengisi kembali energinya yang terkuras.
Sore pun tiba, mereka pun memutuskan untuk pulang, saatnya kedua balita itu beristirahat.
Malamnya, sebelum tidur, Haechan dan Jeno berbaring saling berhadapan, dengan Jisung yang terbaring di tengah-tengah mereka, menciptakan suasana yang begitu hangat.
"I love you, Lee Haechan," ucap Jeno, tatapannya penuh kasih sayang.
"Love you more, Lee Jeno," balas Haechan dengan senyuman lembut.
"Thank you for being a special person in my life, dear," lanjut Jeno, matanya penuh kelembutan.
"Thank you again, Jeno. I was able to get to this point because of you. You succeeded in being a husband and a father here," ucap Haechan dengan suara yang tenang, penuh rasa terima kasih yang mendalam.
END
"Hiduplah dengan penuh makna, bukan hanya sekadar hidup."
-AuthorCerita ini saya akhiri dengan penuh terima kasih atas dukungan kalian yang sudah membaca dan mengikuti perjalanan cerita ini, meskipun kadang mungkin tidak begitu nyambung. Terima kasih juga bagi yang sudah memberi vote dan mengikuti saya.
Cerita ini tidak bermaksud untuk merendahkan atau menjelekkan siapa pun, khususnya idol. Saya juga mohon maaf atas segala kekurangan dalam cerita ini.
Aku berharap kalian selalu bahagia dan sehat, semoga kehidupan kalian penuh makna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together (Nohyuck) ✔✔
FanfictionHaechan menemukan cinta sejati dengan Jeno, suami super perhatian dan melindungi nya dari segala bahaya "Jeno suamiku yang selalu menjagaku"- Haechan Nohyuck area Jeno top Haechan bot NO PLAGIAT 🚫 Start: 15 Juli 2024 End: 7 November 2024