Renjun melangkah santai menuju kedai kecil di dekat apartemennya, pikiran yang masih menggelayuti hatinya membuat langkahnya ringan namun terisi rasa yang tak terucap.
"Bibi, kimchi jjigae satu, ya," ucap Renjun dengan suara lembut, berharap aroma hangat dari hidangan itu bisa menenangkan pikirannya.
Pesanan segera disiapkan, sementara Renjun duduk, tenggelam dalam layar ponselnya.
Di tempat lain, Jeno tengah sibuk di kantornya. Ia meminta bantuan sahabatnya untuk mengungkap siapa pria yang bersama Haechan beberapa waktu lalu. Sementara itu, Jaemin bekerja dengan cekatan untuk mencari informasi mengenai pria yang sepertinya selalu mengintai istri sahabatnya.
"Sudah kutemukan, Jeno," ujar Jaemin, suara tegasnya memecah keheningan ruang kantor.
"Siapa dia?" tanya Jeno, matanya yang tajam memancarkan kecemasan yang tersembunyi.
"Mark Lee. Dia dulu sekelas dengan Haechan, bahkan sudah lama menyimpan perasaan padanya, jauh sebelum kau bersama Haechan. Mark kini tinggal di Kanada, namun beberapa pekan lalu ia kembali ke Korea," jelas Jaemin, sejenak terdiam.
"Jadi... Haechan tidak ingat?" tanya Jeno, kebingungan menyelubungi pikirannya.
"Mungkin, sudah lama tidak bertemu. Wajah Mark mungkin terasa asing bagi Haechan," jawab Jaemin dengan penuh keyakinan.
"Tapi siapa yang mengirim foto itu kepadaku kemarin?" tanya Jeno, amarah mulai menggelegak.
Jaemin kembali melacak nomor pengirim, "Karina," celetuknya, kemudian ia menatap Jeno dengan serius. "Wanita itu berusaha merusak hubunganmu."
"Mau menyingkirkan Karina?" Jaemin bertanya sambil mengangkat alis.
"Aku akan pantau dulu, seberapa jauh dia mengganggu hidupku. Yang penting, dia tak menyakiti Haechan atau anakku yang belum lahir," jawab Jeno, matanya menyala penuh tekad.
Sementara itu, Renjun selesai memesan makanannya dan kembali ke apartemen. Di tengah jalan, ia melihat sosok yang membuat hatinya terperanjat.
"Hah, itu... Mark? Dia tampan, tinggi, kurus, tapi... lebih tampan Jaemin, sepertinya dia banyak berubah," pikir Renjun, hati yang tak sengaja membandingkan sosok pria itu dengan pria yang lebih dekat dengannya.
Renjun menggelengkan kepala, berusaha mengusir pikiran itu. "Kenapa malah mikirin Jaemin?" gumamnya, lalu melangkah cepat menuju apartemen Haechan.
Haechan menyambutnya dengan tatapan yang tampak bingung, "Kenapa, Renjun?"
"Mark, dia kembali," jawab Renjun, suara cemasnya mengisi udara yang seketika terasa berat.
"Apa?" Haechan terperangah, matanya membesar.
"Iya, dia kembali. Apa pria yang lu temui di taman kemarin itu Mark? Karena dia banyak berubah, bahkan gue sendiri hampir tak mengenalinya," ujar Renjun, suara rendah penuh kekhawatiran.
Haechan hanya bisa terdiam, tangannya terangkat menutupi mulutnya karena terkejut. "Lalu... pesanan gue?"
"Oh, ini," jawab Renjun, menyerahkan makanannya sambil bergegas menuju kamar mandi.
Namun, saat Haechan mulai menikmati hidangannya, terdengar suara pin dari pintu apartemen, seperti seseorang yang hendak masuk namun salah mengetikkan kode.
Penasaran, Haechan segera mengintip melalui lubang pintu. Matanya terbelalak, "Mark..." lirihnya, hampir tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Renjun, yang baru saja selesai dari toilet, mendekat ke Haechan, "Kenapa, Chan?" tanyanya, merasa ada yang aneh.
"Mark," jawab Haechan, suaranya bergetar.
Renjun mengintip juga dan melihat Mark yang masih berdiri di depan pintu, tak menyadari kesalahannya. "Dia salah unit apartemen," Renjun berkata pelan, mencoba menenangkan Haechan yang sudah terlihat gelisah.
Setelah Mark pergi, Renjun meminta Haechan untuk tetap di dalam kamar, sementara ia membuka pintu dan melangkah keluar, "Iya, siapa ya?" tanyanya dengan nada ringan.
Mark menoleh, "Ah, maaf, sepertinya saya salah unit," jawabnya dengan tenang.
Renjun hanya mengangguk, kemudian menutup pintu dan kembali ke dalam.
Saat keduanya kembali menikmati makan malam bersama, telepon dari Jaemin tiba. Renjun melihat layar ponselnya, "Chan, Jaemin nelpon. Handphone-lu mana bego,"ucap Renjun
"Mati hp gue"
"Eh angkat siapa tahu dia ngajak kencan," goda Haechan sambil tertawa.
"Tidak lucu," jawab Renjun sambil memasukkan sepotong makanan ke mulut Haechan.
Renjun menjawab telepon dari Jaemin, "Iya, halo Jaem."
"Njun, Haechan ada sama kamu, nggak?" tanya Jaemin dari ujung telepon.
Renjun tersenyum, memahami pertanyaan Jaemin. "Ngga, aku lagi di rumah sepupu aku. Kenapa, Jaem?" jawab Renjun, mencoba bersikap santai.
"Ngga, cuma Haechan hilang dari mansion. Jeno khawatir. Kalau kamu lihat dia, tolong kasih tahu ya," ujar Jaemin.
"Ya, nggak masalah, Jaem. Kalau aku tahu, aku kasih tahu," jawab Renjun.
Di mansion, Jeno masih mondar-mandir, mencoba menghubungi Haechan, namun tidak ada jawaban. "Ayolah Chan, kamu di mana? Maafkan aku... aku salah paham," gumam Jeno, sesekali menatap pintu kamar.
Haechan akhirnya tertidur bersama Renjun setelah seharian bercerita banyak hal. Ketika matahari sudah hampir terbenam, Renjun mengguncang bahu Haechan, "Chan, lu nggak pulang? udah hampir malam," kata Renjun, suara penuh perhatian.
Haechan menoleh, "Iya, sudah malam," jawabnya sambil melihat ke luar jendela apartemennya.
"Yaudah, pulang bareng gua aja yuk," ajak Renjun dengan senyum ringan.
"Yaudah, ayo," jawab Haechan, mereka berdua lalu melangkah keluar menuju mobil.
Sebelum pulang, Haechan membeli susu hamil, dan mereka melanjutkan perjalanan menuju mansion.
Sesampainya di mansion, Haechan membuka gerbang dan berjalan menuju pintu utama. "Aku pulang," lirih Haechan.
Jeno yang mendengarnya, segera berdiri dan menghampirinya, lalu memeluknya erat. "Dari mana saja? Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Jeno dengan suara penuh kecemasan.
"Dari tempat Renjun," jawab Haechan dengan lembut.
"Maaf, maafkan aku. Aku salah paham sama kamu," ucap Jeno, suaranya bergetar.
Haechan memeluknya kembali, "Tidak apa-apa, jangan menangis," jawabnya, mencoba menenangkan Jeno.
"Jangan pergi lagi," bisik Jeno sambil sesenggukan.
"Iya, sudah, jangan nangis lagi," ucap Haechan sambil mengelus kepala Jeno dengan lembut.
BERSAMBUNG...

KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together (Nohyuck) ✔✔
FanfictionHaechan menemukan cinta sejati dengan Jeno, suami super perhatian dan melindungi nya dari segala bahaya "Jeno suamiku yang selalu menjagaku"- Haechan Nohyuck area Jeno top Haechan bot NO PLAGIAT 🚫 Start: 15 Juli 2024 End: 7 November 2024