Part 20

3.5K 659 63
                                    



06:17 AM

Ara terusik dari tidurnya karena merasakan ada sesuatu yang menindih perutnya, tak cukup berat namun cukup membuatnya terganggu.

dia membuka matanya dengan perlahan, kepalanya masih terasa pening kala itu, ara ingat semalam dia minum cukup banyak bersama sahabatnya, dia memutuskan untuk pulang ke kos dan tak ingat apapun lagi setelah itu.

kembali pada dia yang baru membuka matanya, pertama kali yang dia lihat pagi itu adalah sebuah tangan yang berada tepat di atas perutnya.

ara kaget melihat itu dan dengan cepat menolehkan kepalanya ke samping, betapa terkejutnya dia kala yang dia lihat di sampingnya adalah sosok chika yang tengah terlelap sambil memeluknya.

jantung ara langsung berdetak tak karuan saat itu juga, fikirannya tiba tiba kosong, dia tak bisa mengingat apapun yang terjadi semalam setelah dia pulang ke tempat ini.

ara cukup lama melamun dengan wajah yang sudahh memerah, dia terus berfikir keras untuk mengingat apa yang terjadi semalam hingga dia berakhir bangun tidur di peluk oleh chika.

"shit" umpatnya pelan

ara sedikit mengingat kepingan ingatannya tadi malam, dia kehilangan kunci kamarnya dan memili untuk menunggu chika pulang bekerja.

ara merutuki kebodohannya saat dia juga ingat tentang beberapa kalimat yang dia ucapkan pada chika semalam.

ara menelan ludahnya kasar, dia kembali menatap chika yang masih tertidur nyenyak disampingnya.

dalam hatinya dia terus memuji wajah chika yang terlihat cantik pagi itu, dia tak berani menggerakan tubuhnya karena tak mau mengganggu tidur chika.

hingga akhirnya senyum cerah terbit di wajahnya yang kian terasa panas, ara lalu dengan sengaja kembali memejamkan matanya dan pura pura tertidur lagi, dia begitu bahagia hingga rasanya ingin menghentikan waktu yang terus berjalan.

baginya tak ada yang lebih indah dari mengawali pagi dengan melihat wajah seseorang yang dia suka ada di sampingnya.

kasur yang sempit semakin memberinya keuntungan karena mau tak mau chika harus tidur menempel padanya kalau tidak ingin berakhir tidur di lantai.

sementara itu chika masih betah berada di alam bawah sadarnya, dia bahkan terlambat bangun hari ini.

entah karena faktor tubuhnya yang lelah atau hal lain yang membuat tidurnya terasa begitu nyaman pagi ini, dia bakan tak sadar kalau tengah memeluk ara.

setelah ara tak sadarkan diri semalam, chika mau tak mau membawa ara ke dalam kamarnya, karena tak mungkin dia meninggalkannya di luar, chika tidak setega itu pada ara.

dia juga tak punya pilihan lain untuk tidak tidur bersama dengan ara, chika memili untuk menurunkan ego dan gengsinya di banding dia harus mengalah untuk tidur di lantai, terlebih dia juga sedang lelah pagi tadi.







15 menit kemudian ~

chika akhirnya terusik dari tidurnya, dia mulai mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat seseorang yang tengah ada di depannya.

chika sedikit terkejut namun setelahnya dia menghela nafasnya pelan kala ingat kalau dia lah yang membawa ara ke kamarnya pagi tadi.

chika menarik pelan tangannya dari perut ara, dia kemudian mendudukan dirinya sembari merapikan rambutnya.

ara diam diam mengintip chika, dia masih belum mau membuka matanya.

setelah merapikan rambutnya, chika kembali dibuat kaget kala melihat jam, saat itu waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh.

V I PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang