Part 36

3.3K 791 77
                                    


Hening ~

itulah suasana yang tengah terjadi saat ini, dimana hanya ada suara angin yang sesekali berhembus memecah keheningan malam.

ditengah keheningan itu, ada dua orang manusia yang masih sama sama terdiam sejak tadi, berperang dengan isi kepala mereka masing masing.

siapa lagi jika bukan chika dan ara.

mereka sudah tidak lagi berada di area sekolah, setelah kejadian mengejutkan di rooftop beberapa saat yang lalu, chika dan ara pergi dari sana meninggalkan sahabat ara.

kini mereka berdua tengah berada di sebuah taman kota yang jaraknya tak begitu jauh dari sekolah mereka, mereka duduk di bangku panjang dengan tangan memegang minuman masiing masing.
taman itu cukup sepi, entah karena hari ini bukan malam minggu atau karena faktor lain, namun sedari tadi hanya mereka yang ada di area sana.

"chik"

"rav"

mereka sama sama tersentak kaget kala tak sengaja kompak memanggil satu sama lain, baik chika maupun ara langsung memalingkan wajah mereka.

"lo dulu" ucap chika

"gapapa lo duluan aja" balas ara

"lo duluan, arav" jawab chika

"chik, gapapa lo duluan aja" ucap ara sembari menatap chika yang juga tengah menatap ke arahnya

chika terlihat menghela nafasnya sebentar, setelah itu dia sedikit menggeser duduknya dan memusatkan perhatiannya pada ara.

"siapa jean, rav?" tanya chika pelan dengan raut wajah penasaran

mendengar pertanyaan chika, ara seperti sudah tau kalau chika akan menanyakan siapa nama yang tadi zoe sebut di rooftop.
ara memejamkan matanya sebentar sembari menarik nafas.

"dia salah satu sahabat gue dulu" jawab ara lirih

"jean, gue, zoe, kathrin, adel, dan fio"

"kita semua bersahabat, dia juga bagian dari  vip"

ara tersenyum sekilas kala mengingat kenangan mereka dulu, sementara chika hanya diam menyimak cerita ara.

"jean yang paling beda di antara kita, meskipun dia bagian dari vip tapi dia gak suka dan gak satu pemikiran dengan yang lain"

"dia gak pernah mau ikut ikutan ngerundung anak anak lain"

"dia baik, selalu berpihak sama gue, selalu ngebelain gue saat papa marah meskipun dia tau kalau emang gue yang salah"

"jean dengan segala sikap lembutnya berhasil ngebuat gue suka sama dia"

ara diam setelah itu, dia menoleh pada chika menatapnya sebentar seolah meminta persetujuan untuk melanjutkan ceritanya.
chika yang paham langsung mengangguk dan tersenyum pada ara.

"saat gue mulai suka sama jean, gue bener bener nurut apapun perintah dia dan apapun larangan dia"

"sampe sampe satu sekolah bilang kalau jean adalah pawang singa"

"saat itu vip ditangan gue dan gue ditangan jean"

"semua berjalan dengan baik, sampe akhirnya datang satu hari yang gk akan pernah bisa gue lupain seumur hidup"

"malam itu, kita minum minum untuk ngerayain ulang tahun kathrin, di ruangan vip"

"gue dipaksa minum banyak sama kathrin, saat itu gue gatau kalo kathrin suka sama gue dan akan memanfaatkan momen itu buat ngejebak gue"

V I PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang