Part 38

3.4K 726 74
                                    

Malam harinya seperti biasa chika akan pergi bekerja, namun ada sedikit yang berbeda dengan malam ini.
chika baru saja sampai di tempat kerjanya namun dia sudah di panggil oleh atasannya untuk pergi ke ruangannya.

chika bingung, dia merasa tak melakukan kesalahan apapun atau melakukan hal yang bisa mendapat teguran dari bosnya.

namun tak sampai disitu saja, karena setelah masuk ke ruang kerja atasannya, dia langsung di suruh menandatangani surat pemutusan kontrak kerjanya.

chika benar benar bingung, namun dia tak mendapat alasan apapun dari atasannya, dia hanya di minta segera mengemas barangnya dan juga di beri gaji untuk yanh terakhir pada malam itu.

keputusan sepihak itu tentu membuat chika kesal, marah dan juga sedih.
namun tak ada yang bisa dia lakukan karena untuk protespun tak akan ada gunanya.

mau tak mau chika pun segara mengemaskan barang barangnya yang dia tinggal di loker, dia juga tak lupa berpamitan pada teman kerjanya dan juga pada anin, kakaknya.

chika ingin menangis saat itu, namun teman temannya dan juga anin menyemangatinya, mereka berkata kalau bos mereka mamang suka semena semena seperti itu.

setelah selesai mengemasi barangnya, chika langsung keluar dari bar itu, dia tak sudi berlama lama disana jika tidak sedang bekerja.

namun baru saja chika sampai di parkiran, dia dikejutkan dengan kehadiran kathrin dan juga zoe disana.
mereka tertawa melihat chika yang berjalan gontai dengan tas di punggungnya.

"uuuh kasian ada yang baru aja dipecat" ucap kathrin meledek

"yah gak bisa jadi jalang lagi deh" saut zoe

mendengar hal itu chika langsung tau apa alasan dia diberhentikan secara tiba tiba, dia hanya bisa menghela nafasnya dan kembali berjalan berusaha untuk tak menghiraukan kehadiran mereka.

namun tak lama bahunya di tarik keras dari arah belakang, dia melihat kathrin yang melakukan hal itu.

"jauhin arav!" ucap kathrin dengan tegas

"kalo gak mau hidup lo lebih sengsara lagi" ancamnya

chika memutar bola matanya saja dan menepis kasar tangan kathrin dari bahunya, lalu kembali berjalan.

tak menyerah sampai disana, kathrin kembali mengejar chika dan menghadangnya.

"gue bisa buat lo keluar dari sekolah hari ini juga" ancam kathrin lagi

"dan gue bisa ngebuat lo gak diterima di univ manapun nantinya" saut zoe dari belakang

chika memejamkan matanya sebentar, dia menahan emosinya agar tak meledak saat itu.

"lakuin apapun sesuka kalian, gue sibuk" ucapnya sambil tersenyum seolah tak peduli

kathrin dan zoe berdecih sembari terkekeh meremehkan chika, chika hendak berlalu namun tangannya di tahan oleh kathrin.

"arav itu gak bener bener suka sama lo" ucap kathrin

"dia kaya gitu karena ngeliat sosok jean ada di lo"

"lo tau kenapa arav suka sama mata lo? itu karena lo sama jean punya warna mata yang sama"

"jadi jangan terlalu percaya diri, yessica"

"arav itu gak akan bisa ngelupain jean sampe kapan pun"

"dia juga gak akan pernah ngeliat lo sebagai diri lo sendiri"

"karena lo akan selalu ada dibawah bayang bayang jean"

kathrin tersenyum miring sedangkan chika hanya diam saja, sebenarnya ucapan kathrin cukup membuatnya terganggu dan berfikir apa mungkin hal itu benar? karena dia sendiri tau kalau arav memang suka dengan mata miliknya.

V I PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang