Part 33

3.5K 776 154
                                    


Malam ini ara sedang berada di rumahnya, lebih tepatnya di meja makan milik keluarganya.
dia tak sendiri tentunya, ada papanya juga disana.

gracio datang mengunjungi anaknya saat jam makan malam karena dia mendapat laporan tentang ara yang kembali berulah lagi, mau tak mau dia harus pulang untuk menegur anak semata wayangnya itu.

"jelasin sama papa apa alasan kamu ngelakuin ini semua arav" tanya papanya tegas

"kan arav udah bilang tadi, kalo ini semua cuma buat main main aja sama anak anak pa" jawab ara yang tengah makan

"main main macam apa yang harus melibatkan tim cyber hm?" tanya papanya geram

bagaimana dia tidak geram, ara menghabiskan uang dalam jumlah yang tak sedikit untuk membayar tim cyber yang gracio tak tau untuk apa anaknya melakukan hal itu.

"mereka duluan yang mulai pa" jawab ara tak mau di salahkan

"mereka ngejebak temen arav, mereka juga mau ngalahin arav"

"arav ga bisa diem aja dong"

"kan papa sendiri yang ngajarin arav kalo keluarga williams ga boleh kalah dari siapapun"

gracio memijat keningnya, tak perlu di ragukan lagi dari siapa arav memiliki sifatnya yang tak pernah mau kalah ini.

"oke, sekarang jelasin permainan macam itu?" tanya nya mencoba untuk mengerti anaknya

"arav lagi suka sama seseorang di sekolah" ucap ara yang sontak membuat gracio kaget

"jangan dipotong" ucapnya memperingati papanya yang hendak bersuara

"ceritanya panjang, tapi intinya zoe juga suka sama orang yang sama" lanjut ara

"dia ga mau ngalah dan terang terangan ngedeketin orang itu, ga kaya arav yang diem diem aja"

"sebelumnya zoe gak tau kalo arav juga sama gadis itu"

"tapi begitu zoe tau, dia jadi berusaha ngejebak orang yang arav suka, ngebuat dia bergantung sama zoe dan zoe mau buat arav yang ngalah pada akhirnya"

"arav udah curiga sama zoe, makanya arav gerak sendiri, nyuruh orang buat nyelidikin hal ini"

"ternyata benar dugaan arav kalo zoe minta bantuan anak anak vip yang lain buat ngelawan arav"

"menurut papa arav bakal diem aja gitu?"

"mereka memang sahabat arav, tapi arav ga bakal diem aja pa"

"mereka harus tau siapa yang mereka lawan"

gracio menghela nafasnya saja, pertemanan anaknya memang tak biasa, namun dia juga tak ingin ikut campur, selama anaknya bisa menanganinya sendiri maka gracio hanya akan diam saja membiarkan anaknya puas bermain main.

"kalian ini ada ada saja" ucapnya sembari menghela nafasnya lelah

"papa kira ada masalah serius di sekolah, sampe kamu habisin banyak uang buat hal kaya gini"

"ternyata hanya karena cinta"

"tapi tunggu, siapa orang yang anak papa suka?"

ara mengetuk ngetuk meja dan diam sebentar, hingga akhirnya dia menatap papanya.

"chika" ucapnya tanpa ragu

"chika?" tanya papanya bingung

"yessica? anak yang kalian rundung itu?" tanya gracio tak percaya

ara mengangguk ragu, lalu dia tersenyum kikuk menatap papanya.
sementara gracio langsung tersentak tak percaya dengan jawaban sang anak.

"jangan marah pa, karena percuma papa buang buang tenaga kaya gitu, arav ga bakal berhenti ngejar chika meskipun papa larang" ucap ara yang seolah sudah mengerti papanya pasti akan marah padanya

V I PTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang