Om Kai - Hai little girl (Ending)

819 59 22
                                    


Krystal masih berdiam diri cukup lama di kamar mandi. Dia bingung celana dalamnya basah, gak mungkin kalau dia pakek lagi tapi masak dia gak pakek celana dalam.



Aish. Ini semua gara-gara Om Kai.


"Krys kamu baik-baik aja?" Suara bass yang dalam dari Om Kai terdengar khawatir dari luar.


Krystal tidak menjawab, tidak juga keluar yang membuat Kai jadi sangat khawatir.


"Krys kalau kamu gak buka pintunya juga, aku dobrak," Kali ini Kai mengancam.


Dan bener aja saat Krystal tak kunjung juga membuka pintu. Satu dobrak terdengar.


"Iya aku keluar sebentar," Krystal berjalan ke arah pintu dan membukanya.


"Kamu gak papa?" Om Kai langsung mengecek Krystal dengan tatapan khawatir.


Krystal hanya menunduk, berjalan melewati Kai tanpa menjawab pertanyaannya.


Tapi wajah gadis kecilnya yang memerah membuat Kai tetap khawatir.


"Kamu sakit?" Kai menghentikan Krystal dan memegang dahi Krystal.


"Enggak, Om."


"Panggil Mas, Krystal." Kai lama-lama dongkol juga dengan panggilan Om yang Krystal sematkan padanya.


Krystal tidak menghiraukan dan langsung duduk di kursi meja makan. Gofood mereka sudah sampai.


Pikirannya masih gelisah karena fokusnya masih ke dirinya sendiri yang gak pakek celana dalam. Hal yang belum pernah Krystal lakukan seumur hidupnya.


"Katanya tadi laper," Om Kai menegur gadis kecilnya yang hanya diam menatap makanan di depannya.


"Om anterin aku pulang," pinta Krystal.


Dahi Kai menyerngit heran, "Kenapa?"


Mereka bahkan belum ada satu jam di sini.


"Aku mau pulang aja," Krystal merenggek.


Kai menghembuskan nafasnya panjang, menghadapi Krystal benar-benar menguji kesabarannya. Tapi jika tidak melihat gadis itu sehari saja dia bisa gila. Memang segila itu dia tergila-gila pada anak temannya.


"Gak bisa," jawab Kai tegas.


Krystal mengembungkan pipinya marah membuat Kai gemas. Pria tampan itu tidak akan bisa marah seberapa pun Krystal menguji kesabarannya.


Setelah memotongkan daging steak Krystal, Kai memberikannya kepada gadis kecilnya, "Makan."


Dengan terpaksa karena lapar Krystal mengambil sepotong demi sepotong daging hingga hampir habis. Orang tuanya selalu mengajarkan untuk menghargai makanan dan jangan membuangnya. Jadi meski pun dia sedang marah dia selalu melakukannya.


"Kenapa mau pulang? Kita bahkan belum ngapa-ngapain?" Tanya Om Kai yang sudah menyelesaikan makannya. Hingga kini dia bisa memusatkan penuh perhatiaannya pada gadis di sampingnya.


Mata Krystal membulat mendengar ucapan Om Kai.


Belom ngapa-ngapain?


Emang mereka mau ngapain?


Melihat wajah Krystal yang semakin memerah dan bingung membuat Kai tidak bisa menahan tawanya. Krystal selalu bisa menghiburnya dengan tingkah polosnya.


Tangan Kai terulur menyentuh pipi merah Krystal dengan punggung tangannya hingga Krystal melonjak kaget.


"Om!" Pekik Krystal kanget tapi tidak dihiraukan oleh Kai.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang