"Uuuughh." Soojung terbangun karena kecupan hangat yang berisik di bahunya, membuat tidurnya terusik. Ia masih ngantuk. Tapi seseorang yang menciumi bagian belakang tubuhnya itu tidak mau berhenti. Terus menghujaninya dengan ciuman, kadang singkat kadang dalam.
Soojung mengeliat. Memutar tubuhnya ke belakang. Menghadapi langsung dada suaminya yang bidang dengan otot yang cukup dan tidak berlebihan.
Soojung menghirup dalam-dalam aroma suaminya yang bercampur dengan seks dan dirinya. "Mmmm wangimu menghanyutkan Jeonha." Gumam Soojung sambil terseyum dan mencium dada Jongin. Ohh Soojung suka ini. Mendapati Jongin saat pertama kali ia membuka mata di pagi hari.
Jongin mengangguk, menghirup wangi rambut Soojung juga. "Aku suka bangun denganmu dipelukkanku seperti ini Jungbin. Mencium wangi tubuhmu yang memenuhi indraku." Jongin mengeratkan pelukkannya. Menimbulkan gesekkan di tubuh telanjang mereka.
"Apa yang akan kau lakukan hari ini?" Pintanya. Memulai percakapan ringan dengan Soojung. Ini adalah hari pertama Soojung resmi menjadi Selir Jongin dan menjadi bagian dari anggota keluarga kerajaan.
Soojung mendongak, menatap suaminya sambil berpikir sebentar. "Bertemu dengan Daebi Mama (Ibu Suri)." Jawab Soojung.
"Apa yang akan kau lakukan bersama Ommaku?" Jongin membelai anak rambut Soojung yang menghalanginya melihat wajah cantik istrinya.
"Aku tidak tahu. Daebi Mama hanya mengatakan padaku untuk bertemu dengannya di paviliun Gyeonghoeru." Kata Soojung
"Apa Ibu Suri baik padamu?" Tanya Jongin serius.
Soojung menyergit mendengarnya. "Tentu saja. Aku tidak bisa meminta ibu mertua yang lebih baik dari Daebi Mama."
Jongin lega mendengarnya. Pasalnya ibunya itu sangat selektif dalam menilai seorang wanita. Dulu ibunya menanggap Seulgi adalah yang terbaik diantara kanditat calon permaisurinya. Seulgi memiliki latar belakang dari keluarga bangsawan yang sangat bersih dan berpengaruh. Sikapnya sangat sopan dan arif melebihi putri raja sendiri, adiknya Kim Yeri. Ia juga sangat cantik, matanya sipit dengan senyum yang indah.
Tapi sayangnya, Jongin tidak pernah merasakan perasaan apapun padanya selain persahabatan. Seulgi mungkin memang permaisurinya. Tapi ia tidak akan pernah bisa menjadi seorang istri bagi Jongin. Tidak akan pernah. Karena semua ruang di hatinya sudah di penuhi oleh Jung Soojung. Hingga tidak sesikit pun menyisakan untuk wanita lain.
"Jeonha!" Panggil Soojung membelai pipi Jongin dan mengecup singkat bibir suaminya yang menggoda itu. Jongin benar-benar tampan. Soojung tidak akan pernah bosan menatapnya.
Jongin menyeringai akan apa yang dilakukan Soojung. Dengan sikap Soojung yang seperti ini Jongin dapat merasakan cintanya yang terbalaskan oleh gadisnya.
"Katakan apa itu Jungbin." Jongin balas jika Soojung ingin mengatakan sesuatu. Jongin mengecup Soojung sembari menunggu apa yang akan gadisnya itu katakan. Ia mengecupnya tidak hanya di bibir tapi di seluruh wajah Soojung.
"Hentikan." Soojung membungkam mulut Jongin dengan tangannya, menghentikan aksi suaminya itu. "Aku ingin mengatakan sesuatu yang serius." Cemberut Soojung.
"Baiklah katakan. Aku mendengarkanmu." Jongin diam. Menantikan Soojung bicara.
Tapi Soojung malah tertunduk. Membuat Jongin khawatir bila seseorang, terutama Seulgi mungkin sudah melakukan sesuatu yang menyakitinya.
"Soojung." Jongin memanggil nama aslinya. "Katakan apa itu?" Pinta Jongin cemas.
"Daebi Mama~."Jongin mengerutkan alisnya. Ada apa dengan ibunya? Bukankah Soojung bilang ibunya sangat baik.
