Om Kai- Hai Little Girl (5)

5.5K 331 45
                                    


Mata Krystal menerawang ke atas pikirannya balik ke beberapa menit yang lalu. Saat dia ada di ruangan Papanya.

"Masuk," Papa Johan berseru dari dalam ruangan.

"Papa kenapa nyuruh adek ke sini?" Krystal duduk di depan meja kerja Papanya. Perasaannya udah gak enak karena biasanya Papanya gak suka ada orang yang masuk ruang kerjanya kecuali ada kepentingan.

"Umur adek sekarang berapa?"

Dahi Krystal nyerngit sebelum jawab pertanyaan aneh Papanya, "Sembilan belas besok Oktober, Pa."

Papanya ngangguk, "Kamu punya pacar gak dek?"

"Papa mau ngomong apa sih?" Bukannya jawab Krystal malah tanya balik. Dia bingung dengan arah pembicaraan Papanya yang aneh ini. Matanya udah menyipit ngeliat Papanya curiga. Biasanya Mamanya yang suka ngepoin dia kek gini. Papanya belum pernah sama sekali.

Papa Johan menyandarkan badannya ke kursi kerjanya dan ngeliat anak bungsunya itu dengan sayang. Sebelum beliau bilang,

"Kai ngelamar kamu, dek."

::::::::

Om Kai ngelamar dia maksudnya Om Kai minta dia jadi istrinya gitu? Dia baru delapan belas taun, emang udah boleh nikah?

Tapi lebih dari itu emang dia mau nikah? Dia baru aja masuk kuliah, dan Om Kai selisih umur mereka tuh tiga belas taun. Kayak waktu Om Kai masuk SMP dia baru lahir.

Wajar gak sih kalau selisih umur mereka segitu? Mama Papa selisih enam taun gak nyampe berpuluh-puluh Krystal sama Om Kai.

Tok tok

"Dek, Mama masuk ya." Mama Krystal membuka pintu kamar Krystal dan mendapati anak gadisnya gadisnya itu sedang berbaring terlentang di atas ranjangnya.

"Ada apa, Ma?" Krystal bangun dan duduk di hadapan Mamanya yang duduk di tepi ranjangnya.

Mama Krystal membenarkan anak rambut Krystal yang berantakan dan menatap putrinya dalam, "Kamu udah gede ya, dek. Anak Mama yang cantik."

"Mama kenapa?" Krystal kembali tiduran tapi kali ini dengan kepalanya bertumpu di paha Mamanya.

"Papa bilang ada yang ngelamar kamu," kata Mama yang sukses bikin jantung Krystal berdebar lebih keras padahal nama pelamarnya aja belum disebut. Dan semu merah di pipinya tidak bisa menutupi betapa malunya Krystal saat ini.

"Adek suka sama Om Kai?" Tanya Mama lembut.

Canggung banget ngomong kayak gini sama Mama, selama ini Krystal gak pernah cerita tentang kehidupan percintaannya sama Mama. Kalau cerita ya sama Kakaknya tapi Kakaknya belum lama ini udah resmi jadi istri orang dan gak tinggal lagi di rumah.

"Adek gak tahu Ma," lirih Krystal.

Mama Sonya tersenyum lembut mendengar jawaban anaknya bungsunya. Anaknya masih terlalu polos untuk memahami cinta-cintaan. Sejak kecil Krystal selalu dimanja, pergaulannya juga terbatas, Krystal tidak punya banyak teman.

:::::::

"Kalau mau minum atau ngemil ambil sendiri. Dapurnya di sana, kamar mandi itu pintu garis-garis coklat, kamar aku ada di lantai atas." Om Kai menjelaskan yang bikin gue muter mata.

"Gak usah dijelasin aku nunggu di sini aja," Krystal duduk sofa abu-abu ruang tamu.

"Perkenalan awal, nanti kan kamu juga tinggal di sini," Krystal ngalihin tatapannya dari Om Kai malu banget pas Om Kai ngomong gitu.

Just StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang