"Kamu udah punya pacar belom, Krys?"
Krystal menghentikan suapan sushinya saat mendengarkan pertanyaan Om Kai.
Gadis itu tidak langsung menjawab ia diam untuk beberapa saat. Dia kaget tentu saja tapi tidak lagi takut, Om Kai gak seseram bayangannya selama ini.
Matanya bergerak ke kanan atas terlebih dahulu memikirkan akibat dari jawabannya nanti. Kalau ia mengatakan yang sejujurnya jika dia belum punya kekasih mungkin akan membuat Om Kai semakin gencar mendekatinya. Tapi jika dia jawab sudah kenyataannya dia belum punya cowok. Nanti bagaimana jika Om Kai bertanya-tanya tentang 'cowoknya' itu. Krystal harus berbohong lagi dong.
Ah pusing.
"Kok malah begong."
"Enggak kok, Om." Krystal berpura-pura biasa-biasa saja dan sibuk kembali dengan makanannya.
"Pertanyaan Om belom kamu jawab," Kai kembali mengingatkan.
"Apa?" Kata Krystal cuek.
"Mau jadi pacar, Om?"
"Uhuk uhuk uhuk," buru-buru Krystal meminum ochanya begitu mendengar pertanyaan Kai.
"Pelan-pelan," Kai sudah berdiri di samping gadis kecilnya sambil mengelus punggung Krystal membuat Krystal semakin salah tingkah.
"Udah Om gak papa," rasanya kayak ada sengatan aneh yg menjalari badan Krystal saat Om Kai megang dia, Krystal jadi tegang sama deg-degan.
Karena insiden tadi di tempat makan Om Kai gak lagi tanya macem-macem sama Krystal. Tapi bukannya mereka diem juga di sepanjang perjalanan mereka ngobrol kok. Tapi ngomongin topik yang ringan-ringan aja, kayak gimana kuliahnya Krystal, tempat nongkrong yg hits di Jakarta, musik kesukaan Krystal yang ternyata sama kayak Kai.
"Makasih ya Om udah nganterin aku," Krystal melepas seatbeltnya. Namun gerakannya terhenti saat melihat Kai juga melakukan hal yang sama.
"Om mau ngapain?"
"Om ada janji sama papa kamu," kata Kai.
"Papa belom pulang jam segini," Krystal melihat jam tangannya yg menunjukkan pukul enam tiga puluh malam. Dia baru ingat kok tumben Mamanya belom neleponin dia padahal dia pulang telat.
Om Kai cuma senyum dan turun dari mobil membuat Krystal mengangkat bahunya tidak peduli. Saat dia akan membuka pintu, Om Kai bukain pintunya duluan dari luar bikin dia muter matanya males sok gantle.
"Loh kok udah pulang, Dek?" Mama Krystal menyambut mereka saat memasuki rumah. Gak biasanya karena Mamanya juga jam segini belum mesti ada di rumah tapi Mamanya selalu mastiin Krystal udah pulang sebelum jam tujuh malem.
Krystal sendiri malah heran mendapati Mamanya juga udah di rumah jam segini padahal bukan weekend. Dan Mamanya biasa-biasa aja dia pulang sama Om-om mesum:
"Diitunggu Mas Johan tuh di ruangannya," kata Mama Krystal ke Kai.
"Ok, makasih mbak."
Setelah melihat Om Kai berjalan menjauh, Krystal ngikutin Mamanya yg juga jalan ke arah sisi timur rumah.
"Mama tahu Om Kai jemput aku?" Cercal Krystal ngintilin Mamanya.