kakak tampan

14 3 0
                                    

Afwan banget yaaa, baru bisa up😭😭🙏🙏.
Jangn lupa vote yaa
Langsung baca aja dech.

_________________________________________

"Aaaaaaaa, gelang, kamu ko bisa sama Ustadz tampan itu, " Ucap Raya kepada gelang nya, Setelah mengantarkan Faqih sampai depan pintu rumahnya, dan memastikan bahwa Faqih benar-benar telah pergi.

" HEH DEK!, kamu kenapa, astaghfirullah, " Ucap Alwi yang melihat kelakuan Raya.

"Ehe, anu, e-engga, Raya kekamar dulu yaa, babai, "

"Aneh tu bocah, " Ucap Alwi sambil menggelengkan kepala, karena melihat kelakuan adiknya yang aneh setelah bertemu dengan Ustadz Faqih.

Lain halnya dengan Faqih. Setelah keluar dari kompleks perumahan nenek Raya, ia memberhentikan mobil nya di pinggir jalan sebentar.

"Aduh, terlanjur penasaran, lihat aja deh, " Ucap Faqih sembari membuka paperbag pemberian Raya.

Faqih pun mengambil paperbag itu, dan membuka isinya.

"MashaAllah, ada sarung sama tasbih, " Ucap Faqih.

(*afwan ya mateman, ga nemu foto nya😭😭)

Setelah hilang rasa penasaran Faqih terhadap paperbag itu, ia langsung menjalankan kembali mobilnya.
____________________

"Keluarga pasien atas nama Salsa, " Panggil seorang dokter perempuan.

"Saya dok, " Jawab Royan.

"Mari ikut saya, "

Royan pun mengikuti kemana dokter itu membawa nya, -ruang konsultasi.

"Begini. Pasien mengalami sedikit luka bakar di bagian lutut dan punggung nya, dan ada benturan pada bagian punggung pasien. Namun, itu tidak terlalu parah. Dan pasien bisa pulang setelah anda membayar administrasi nya. Saya akan memberikan resep obat untuk pasien minum secara rutin, dan salep untuk luka bakar nya, " Ucap dokernya sambil menulis resep obat di sebuah kertas.

"Terimakasih dok, " Ucap Royan setelah doker memberikan kertas nya.

"Sama-sama, nanti anda bisa sekaligus bayar administrasi nya disana, "

"Iya dok,"

Setelah keluar dari ruang itu, Royan langsung membeli obatnya ke apotek depan dan membayar administrasi nya. Dirasa sudah beres semua, Royan langsung kembali ke ruang tempat Salsa di periksa tadi.

_________________________

"Assalamu'alaikum, RAYAAAAA, " Teriak Rani.

"Heh Rani, klo bertamu kerumah orang itu pake adab dikit dong, kebiasaan banget kamu tuh, " Tegur Luna.

"Hehehe, iyaa maaf, "

"Wa'alaikumussalam, iyaa sebentar, " Jawab seseorang dari dalam. "Eh, kalian temen Raya ya? Sambungnya.

"Nek, iyaa nek, Raya nya ada? " Tanya Luna dan Rani sembari mencium tangan neneknya Raya.

"Ada, silahkan masuk, nenek panggilkan dulu ya, " Jawab neneknya Raya.

"Makasih nek, " Jawab Luna yang di balas senyuman oleh neneknya Raya.

Sementara itu, Raya yang masih asyik dengan memandangi gelangnya, dikejutkan oleh kehadiran sang kakak, yang berdiri tepat di samping ia berdiri.

"Astaghfirullah, ihhh, kakak ngeselin, dari kapan di situ?! " Tanya Raya sedikit ngegas.

"Dari kamu senyum-senyum sendiri sambil nyebut nama Ustadz Faqih, " Jawab Alwi menggoda.

"Emnga iyaa?, perasaan aku ga ada nyebut nama Ustadz Faqih deh?! " Ucap Raya panik takut ketahuan sang kakak.

"AHAHAHHA, panik yaa? " Ucap Alwi sambil menaik turunkan kedua alisnya. "udah ah, itu temen-temen kamu nyariin di bawah, sono, " Sambung Alwi sekaligus mengusir Raya.

"Ihh bentar dulu kak!, Raya mau ngambil jilbab dulu, lagian inikan kamar Raya! , " Berontak Raya ketika Alwi mendorong paksa badannya keluar pintu kamar.

Setelah mengambil jilbab nya, Raya langsung turun ke ruang tamu untuk menemui kedua bestynya.

"Haii guys, kalian nunggui aku gak?, ihhh, gamau, ga suka gelay, AHAHAHAHHAAHHA, " Canda Raya diiringi gerakkan tangan nya.

"Astaghfirullah Ray, kaya nya kamu, selama liburan bukan nya makin sehat malah kumat kumat terus, " Ucap Luna menggelengkan kepala.

"Sehat kok, sehat wal a'fiat, hihihihi, "

"Tau ih luna, kan jarang tau Raya kumat kya gini, biasanya nih ya, dia itu lagi dapat kabar bahagia, " Sahut Rani.

"Oh iya, ya, kabar apa tuch? " Lanjut Luna.

"Ih, apaan sih kalian, ga ah, biasa aja, " Ucap Raya so cool. "Eh kalian mau minum apa? " Sambungnya.

"Gausah deh Ray, kalo ngere-, ES TEH RAY, " Sahut Rani tiba-tiba.

"Nah gitu dong!, sipp, bentar yaa, "

"Ah elah, lu mah, ngerepotin bae, " Ucap Luna merubah bahasa nya menjadi lugot betawi.

"Bodo!, kan yang punya rumah Raya, wlee, " Jawab Rani sambil menjulurkan lidahnya.

Sedang asyik berkelahi, Tiba-tiba mereka menjadi salah fokus, ketika melihat Alwi melalui mereka, dan hendak keluar rumah.

"Tampan nya mashaAllah, " Ucap Rani tanpa mengedipkan mata nya.

"Heh astagfirullah, gadhul bashar! , " Peringatkan Luna sembari menyenggol lengan Rani.

"Ini minumannya, " Ucap Raya datang tiba-tiba.

"Hehe, makasih ya Ray, maaf ngerepotin, " Ucap Luna.

"Engga ah, ga ngerepotin kok, " Ucap Raya. "Eh itu Rani ngeliatin apa, ko sampai ga kedip gitu, " Lanjutnya.

"Biasa Ray, ada cogan! " Jawab Luna. "Hei Rani, " Panggil Luna menyadarkan Rani.

"E-eh iya, kenapa? "

"Kamu yang kenapa Rani?, ahahahahah, "

"Itu tadi siapa Raya?, " Tanya Rani to the point.

"Et dah, ni anak, langsung di tanya aje, " Ucap Luna dengan lugot betawi.

"Oh itu, itu kak Alwi, kakak aku, " Jawab Raya.

"Ganteng ya, " Ucap Rani tak henti hentinya memuji Alwi.

"Astaghfirullah Rani, kitakan ke sini mau ketemu Raya, mau kangen-kangenan, malah bahas Cowo, " Tegur Luna.

" Bodo amat!, Emng gue pikirin, " Jawab  Rani.

"Sudah-sudah, kok malah berantem sih, " Ucap Raya. "Eh,  aku ke toilet bentar yaa, " Lanjutnya

"Iyaa Ray, " Jawab kedua nya.
_________________________________________

Sampai sini dulu yay, mau mandi😭😭
Jangn lupa vote🤞
Syukron
Sholawat dulu yok
صلى عل سيدنا محمد🌹

𓍯 🌷⊹ ⊰ *Quotes of the day* ⊱
⊱⩽   ⊱┈ׅ───ׄ┈⃘꯭♡⃘꯭┈ׄ───ׅ┈⊰   ⩾

*Sesibuk dan sepenting apapun hidupmu di atas muka bumi,duniamu tak akan kau bawa ketika terkubur di dalamnya.*
*Ingat,semua akan mati.*
*Maka,jangan pernah mempertahankan mati-matian apapun yang tidak akan kau bawa mati.*

  *Ustadzah Halimah Alaydrus*

⎙ ʚ﹙𝐀𝗋αᑲ𝗂𝖼 𝐐υⱺ𝗍𝖾﹚ɞ
✽꯭🎀ડtᦅp pl⍺gɩ⍺rɩsꭑ!
⊱⩽   ⊱┈ׅ───ׄ┈⃘꯭♡⃘꯭┈ׄ───ׅ┈⊰   ⩾⊰

Sahabat Kakak Ku Adalah Jodohku (Bersambung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang