perempuan bercadar

17 3 0
                                    

Setelah lama berbincang. Alwi pun izin pamit pulang.

"Zam. ana pamit pulang ya, syafakallah, " Ucap Alwi yang diakhiri dengan do'a -semoga memberi kesembuhan oleh Allah.

"Na'am, Aamiin, Barakallah fiik, " Jawab Azzam.

"Assalamu'alaikum, "

"Wa'alaikumussalam, "

Setelah keluar dari kamar Azzam, tiba-tiba, ada yang tak sengaja menabrak nya, yaitu seorang Perempuan bercadar. Perempuan yang sangat jarang Alwi temui di kotanya.

"Afwan akhi ana ga sengaja, " Ucap perempuan itu.

"Laa ba sa, " Ucap Alwi kepada perempuan tersebut. -tidak apa-apa.

Perempuan itu terus menunduk. setelah mendengar seseorang yang ia tabrak membalas permintaan maafnya, ia langsung pergi dari hadapan Alwi.

Tanpa Alwi sadari, ia terus memandang perempuan itu yang menghilang secara perlahan dari penglihatan nya.
Sampai ada seorang anak kecil yang berlari ke arahnya dan memanggil nya, ia pun tersadar lantas mengucapkan istighfar.
Anak kecil itu pun memanggil Alwi untuk kedua kali nya.

"Kakak, " Panggil anak kecil itu lagi sambil tersenyum hangat kepada Alwi.

" Hai, " Balas Alwi melambaikan tangan
________________________

"Yaudah Ray, kita pamit pulang dulu ya, udah mau malam ini, " Ucap Luna.

"Iya Ray, makasih loh jamuan nya, jadi enak aku, EHE, " Sambung Rani.

"Ga enak kali! " Benarkan Luna.

"Nah iya, "

"AHAHA, iyaa sama-sama, makasih juga udah main kesini, " Ucap Raya diiringi tawa yang kecil.

"Bye, Assalamu'alaikum, "

"Wa'alaikumussalam, Hati-hati, " Ingatkan Raya yang di balas anggukan kedua bestynya.

Setelah kepergian Rani dan Luna, Raya langsung kembali kedalam rumah. Ia akan membersihkan piring dan gelas yang mereka gunakan untuk makan tadi.

Ketika Raya sudah masuk kedalam rumah, dan ingin menutup akan pintunya, Tiba-tiba, ada seorang laki-laki yang mengucapkan salam.
Raya yang mendengar salam itu pun langsung me urungkan niat nya untuk menutup pintu, dan kembali membuka, guna melihat siapa yang bertamu.
Sebenarnya ini belum terlalu sore, jam baru menunjukkan pukul 16:20. Hanya, Rani dan Luna saja yang bilang bahwa hari sudah ingin malam.

"Assalamu'alaikum, " Ucap Faqih kemudian membuang pandangan setelah melihat siapa yang membuka akan pintunya.

"Wa'alaikumussalam, U-ustadz Faqih, " Jawab Raya terbata-bata dan menatap sekilas kemudian menunduk.

Faqih yang mendengar Raya menyebutkan dirinya dengan kata "Ustadz" Lagi, hanya mampu tersenyum.
Padahal Faqih sudah memberitahu, untuk memanggil diri nya "Faqih" saja.

"Afwan. ana cari Alwi, Alwi nya ada? " Tanya Faqih kepada Raya.

"Oh kak Alwi, lagi dijalan, sebentar lagi sampai kayaknya, Ustadz mau nunggu? "

Tersenyum?, oh jelas, Faqih tidak tahan dengan Raya yang selalu memanggil dirinya "Ustadz" .

"Boleh saya tunggu saja? "

"Tafadhol tadz, mau di dalam? "

"Saya tunggu disini saja, "

Raya pun memperbolehkan Faqih untuk menunggu Alwi di teras rumah nya.

"Raya, " Panggil sang nenek ketika melihat Raya yang tak jadi menutup pintu rumah.

"Pun, kenapa nek? " Sahut Raya yang berdiri di ambang pintu.

"Kenapa ga jadi di tutup pintunya, ada tamu? " Tanya neneknya yang duduk didepan televisi.

"Nggeh nek, ada Ustadz Faqih, " Jawab Raya. Faqih yang merasa di sebut pun bertanya kepada Raya.

"Ada apa? " Tanya Faqih yang kembali berdiri setelah tadi di persilahkan duduk oleh Raya dan jangan lupa, Dengan membuang pandangan nya ke arah lain.

"Nenek, tadz, " Jawab Raya Beralih menatap sekilas Faqih.

"Kenapa ga disuruh masuk nduk? " Tanya neneknya Raya sembari berjalan menuju mereka.

"Faqih, " Panggil nenek Raya. "Masuk nduk, " Persilahkan neneknya Raya.

"Nggeh nek, Faqih disini saja, " Tolak Faqih secara halus, dan sang nenek pun memperbolehkan nya, untuk Faqih menunggu Alwi di luar saja.

Sedang asyik berbincang, Tiba-tiba, yang di tunggu pun akhirnya datang.

"Assalamu'alaikum, " Ucap Alwi kepada semuanya.

"Wa'alaikumussalam, " Jawab mereka.

"Ustadz, " Panggil Alwi.

"Kalau gitu nenek dengan Raya masuk dulu ya, " Ucap sang nenek.

"Nggeh nek, " Jawab Faqih dan Alwi bersamaan.

"Ustadz mau minum apa? " Tanya Alwi.

"Ga usah repot-repot wi, " Tolak Faqih.

"Ga repot tadz, biar ana bikinkan dulu, "
Paksa Alwi dan Faqih pun hanya tersenyum.

_________________________________________

Sampai disini dulu ya, Afwan pendek🙏😔.

In syaa Allah ana usahain malam ini up lagi, in syaa Allah.

Jangn lupa vote🤞

Maaf kalau banyk typo, karena ana juga manusia yang sering kali berbuat salah.

*طلب العلم لن يجعلك فقيرا*

*"Tuntutlah ilmu di saat kamu miskin, ia akan menjadi hartamu. Di saat kamu kaya, ia akan menjadi perhiasanmu."*
~Hamba Allah

Jadi lah seseorang yang tidak mudah pergi karena menemukan sesuatu yang terlihat lebih indah.🌷

*✿.˚𝓛ibrɑׁׅry˙𝓠υⱺtes˙ଓ*

Sahabat Kakak Ku Adalah Jodohku (Bersambung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang