Sebuah Pengakuan

14 2 0
                                    

"Dek, kamu mau ikut nganter Faqih ke bandara? " Tanya Alwi yang melihat Raya keluar dari kamarnya.

"Gak, deh kak, " Jawab Raya sembari menghampiri Alwi yang sedang duduk di sofa.

"Takut nangis yaaa, " Ucap Alwi menggoda.

"Sapa yang nangis?!, kan Raya sekolah, " Tegaskan Raya.

"Iyaa dehh, si paling sekolah, " Ucap Alwi sambil menyenggol lengan Raya.

"IHHH, KAK ALWI!!! " Teriak Raya. Dan Alwi pun berlari untuk menghindari serangan balasan dari Raya.

"Eh, Astaghfirullah, ini ada apa?, pagi-pagi sudah ribut, " Tanya sang kakek yang baru saja keluar dari kamar.

"Kak Alwi tuh kek, " Adu Raya.

"Alwi! " Peringatkan sang kakek.

"Hehehe, bercanda kek, " Jawab Alwi sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yaudah, sono berangkat, katanya mau sekolah, " Usir Alwi.

"Dih, apaan sih. Suka-suka Raya lah, mau berangkat jam berapa?!, blwee, " Ucap Raya sembari menjulurkan lidahnya, dan berjalan menuju meja makan.

"Astaghfirullah nduk!, sudah-sudah, ayo kita sarapan, " Ucap neneknya yang sedang menyusun makanan di meja makan.

Jam menunjukkan pukul 06:50.
Setelah selesai makan, Raya langsung berpamitan kepada nenek dan kakeknya.

Hari ini, Raya di antar oleh kakaknya ke sekolah.

Ya... sudah di pastikan, Rani akan heboh ketika mengetahui Raya di antar oleh Alwi ke sekolah.

Ke esokkan harinya, Raya masih di antar oleh Alwi ke sekolah.

Karena ujiannya telah usai, jadi ia bisa santay saat pergi kesekolah, tidak takut tertinggal pelajaran lagi.
_______________________

"Adee, makan dulu yuk, " Ajak Royan kepada Salsa.

"Kakak ga sekolah? " Tanya Salsa sembari mendudukkan dirinya setelah semalaman tidur di atas brankar.

Royan tersenyum, Lalu menjawab...
"Masa, kakak ninggalin ade kakak sendirian disini, "

"Maaf ya kak, karena Salsa, kakak jadi ga sekolah, " Ucap Salsa yang menunjukkan raut wajahnya sedihnya.

"Gaa dek, memang kakak tidak ingin sekolah hari ini, " Ucap Royan yang tidak ingin adik nya merasa bersalah.

"Iyaa, karena Salsa kan?! " Paksa Salsa kepada Royan untuk jujur.

"Engga!, sudah. Ayo makan! " Royan mulai mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ga mau ah, mau jalan-jalan...., " Rengek Salsa.

"Okey, tapi sambil makan yaa, " Bujuk Royan.

"Yaudah, iyaa, " Pasrah Salsa.

"Nah, gitu dong, tunggu sebentar, "

Royan pun keluar sebentar dari kamar Salsa, untuk mengambil kursi roda.

Setelah mengambil barang yang di perlukan, Royan langsung kembali ke kamar Salsa, takut sang adik menunggu lama.

"Assalamu'alaikum, "

"Wa'alaikumussalam, wahh kakak ngambil kursi roda?, tau aja Salsa lagi mager jalan, hehe, " Ucap Salsa girang.

"Yaudah ayoo, " Ajak Royan. "Sini kakak bantu, " Lanjut nya ketika melihat Salsa berusaha memindahkan dirinya ke kursi roda.

"Yeayy, AYOO! " Ucap Salsa semangat 45.

Sahabat Kakak Ku Adalah Jodohku (Bersambung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang