Memohon Ampunan-Mu

11 2 0
                                    

"Loh!, itu Awa kan?!, sama siapa?, ALWI?!!" Ucap Rendy yang bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.

Akhirnya Rendy memutuskan untuk turun dari mobil, setelah berhasil membuat kedua lawan jenis itu terkejut dengan klakson mobilnya.

Alwi dan Awa pun, sama"menengok kearah suara yang membuat mereka terkejut.

"Rendy?! " Ucap mereka berdua bingung.

Rendy pun langsung menghampiri Alwi dan Awa.

"Kalian ngapain disini? " Tanya Rendy.

"Panjang ceritanya, Rend, " Jawab Awa.

"Panjang?, sampai bisa berduaan gini?!, Maksudnya apa!, hm?!" Tanya Rendy lagi dengan nada pelan, namun menusuk.

"Sayang!!, liat Rendy, dia mau marahin aku!, " Ucap Awa sambil memegang tangan Alwi.

"Sayang?, maksudnya apa Al?? " Rendy semakin bingung atas apa yang ia dengar.

Seakan tersadar atas apa yang terjadi, Alwi pun langsung beristighfar.

"Astaghfirullahalazim! "

"Awa!, lepasin tangan aku!! " Ucap Alwi yang membentak dan menepis tangan Awa.

"Sayang!, kamu ngebentak aku?, hikss hiks... " Tanya Awa yang mulai menangis.

"AL!!, jangan kasar dong! " Sahut Rendy yang tersulut emosi dan mendorong bahu Alwi.

"Apasih Rend?!, aku ga mau ribut sama kamu ya!!! " Ucap Alwi yang masih bisa menahan emosinya.

"Rend, udah!, gue ga apa apa kok, " Lerai Awa sambil memegang tangan Rendy.

"Al, kamu lupa ya, kita baru aja pacaran, Al! " Ucap Awa dengan deraian air mata.

"PACARAN??! " Rendy benar-benar terkejut dengan perkataan yang baru saja Awa ucapkan. "Al, aku pikir selama ini kamu anak baik loh?!, anti banget sama perempuan, tapi nyatanya, cih!!... Berani juga ngajak anak orang pacaran!" Lanjutnya.

"HAH??, kapan aku ngajak kamu pacaran, Wa?? " Tanya Alwi yang benar-benar tidak mengingat hal yang ia lakukan, dan ucapkan kepada Awa.

"Al, kamu serius lupa? " Awa semakin menunjukkan raut wajah sedih.
Dan Alwi pun, mulai mengingat kejadian sebelum nya.

"Astaghfirullah!, ya allah, ternyata hamba benar-benar telah membawa anak orang berma'siat kepadamu, " Batin Alwi berucap setelah mengingatnya.

"Maaf Wa!, mungkin tadi, aku terkena bisikan syaiton, dan tidak bisa menahan diriku, sehingga aku berani melakukan ini kepadamu, dan berma'siat kepada Rabb ku, " Ucap Alwi menyesal.

Awa pun, hanya terdiam.
Tapi disisi lain, ia bahagia, karena tau kelemahan Alwi.

"Aku yakin!, kalau Alwi paling ga bisa, natap Lama-lama wajah aku! " Awa membatin dengan raut wajah yang masih berpura-pura sedih.

"Oh ya, Rend, yaumul milad, barakallah fii umrik. maaf, aku tidak bisa melanjutkan perjalanan untuk ke rumah mu, " Ucap Alwi kepada Rendy, dan mengucapkan --selamat hari kelahiran, semoga memberi berkah oleh Allah pada umur engkau.

Setelah mengucapkan itu, Alwi langsung menaiki motornya, dan ketika hendak memakai helm nya, Awa berucap...

"Kalau tidak ada kata putus diantara kita, itu artinya, kita tetap pacaran, yakan, Al?!"

"Kalau kata " putus " Memang yang terbaik, dan menjauhkan kita dari ma'siat, oke!. KITA PUTUS!, AWA PUTRIANI! " Ucap Alwi dengan lantang.
Jujur saja, Alwi tidak tega ketika harus Berbicara dengan nada yang tinggi, atau membentak seorang perempuan, karena dari kecil, ia selalu di ajarkan, untuk tidak kasar kepada perempuan, tapi kali ini, ia harus melakukan nya, demi kebaikan nya, dan perempuan tersebut.

Sahabat Kakak Ku Adalah Jodohku (Bersambung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang