Di jodohkan

4 1 0
                                    

"Aduhh, Raya ngantuk lagi, nanti aja ya, Raya sholat nya, " Mohon Raya yang menunjukkan pupil eyesnya.

"Alah!, ga ada, ga ada nanti nanti!, sekarang!, cepat!! " Ucap Alwi sembari meninggalkan Raya yang masih setia dengan wajah memelasnya. "NUR RAYA RAMADHANI!!! " Teriak Alwi yang membuat Raya langsung terkejut.

"I-iya kak!, ini otw! " Sahut Raya. "Nasip punya kakak galak amat!, ishh!" Raya mendumel dengan pelan.

"Apa kamu bilang?! " Tiba-tiba Alwi muncul dan membuat Raya kik kuk.

"H-hah?, e-engga, itu tadi, kak Alwi ganteng, hehe, " Raya beralasan agar tidak kena omel kakaknya.

"Emang!, udah ah, ayo! " Pd Alwi yang langsung menarik tangan Raya.

Mau tak mau, Raya pun mengikuti perkataan kakaknya, karena tangannya telah di genggam kakaknya.

Sampailah di depan kamar Alwi, Raya memberontak untuk segera di lepaskan tangannya yang sedari tadi di genggam oleh kakaknya.

"Stopp!, udah, Raya mau kekamar, bye! "Ucap Raya setelah bebas dari genggaman Alwi.

Alwi kembali menarik tangan Raya sambil berucap " Eits!, jangan tidur!, ingat! "

"Iya-iya, bawel!, dah ah, Raya mau kekamar, "ucap Raya yang langsung meninggalkan Alwi.

Alwi pun, kembali lagi ke kamarnya, untuk mengambil air wudhu, namun, ketika ia hendak masuk ke kamar mandi, ponsel berdering, menandakan bahwa ada panggilan masuk, ia pun bergegas mengambil ponselnya.

" Ummi? "Gumamnya.

" Assalamu'alaikum umi, "

"----------------------------------------------------- "

"Owh, Inggh umi, nanti Alwi jemput di bandara, Inggh..., Hati-hati ya, umi. Wa'alaikumussalam, " Alwi mengakhiri telponnya, kemudian kembali ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
___________________________________________

"Zahra!, Assalamu'alaikum, " Ucap mba Nayla yang baru tiba. --kakaknya zahra.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah, " Jawab zahra dan Ilham bersamaan.

"Maaf ya, mba lama datengnya, " Ucap mba Nayla.

"Iya mba, ga apa apa. Oh iya, kenalin, ini Ilham, " Ucap Zahra memperkenalkan Ilham kepada Nayla.

"Oh, salam kenal, Nayla, " Ucap Nayla sembari menangkup kedua tangannya di depan dada.

"Ilham, " Jawab Ilham melakukan hal yang sama.

"Maaf ya mba Nayla, tadi saya ga sengaja menyerempet Zahra, " Ucap Ilham menyesal.

"Oh, tida apa apa,  memang sudah takdir, dan mungkin Zahra juga sedikit ceroboh. Karena, saya tau kok, bagaimana cara Zahra mengendarai motor nya, " Jawab Nayla yang langsung di sikut oleh Zahra.

Ilham terkekeh kecil, begitu pun dengan Nayla, sedangkan Zahra hanya tersipu malu.

"Oh, engga, tadi juga salah saya, ga terlalu fokus ke jalan, " Ucap Ilham.

"Yaudah, kalau gitu, Zahra. ayo kita pulang, " Ucap Nayla sembari membopong badan Zahra untuk berdiri dan menuju mobilnya.

"Oh iyaa, nanti motornya, biar saya aja yang bawa ke bengkel, ya, " Ucap Ilham yang ikut berdiri.

"Oh, gitu, makasih ya, maaf jadi ngerepotin, " Ucap Nayla kepada Ilham.

"Iyaa, Ilham. Terimakasih banyak ya, " Sahut Zahra.

"Iyaa, Sama-sama, memang tanggung jawab saya, karena ga sengaja mencelakai kamu, Zahra, " Jawab Ilham yang membuat Zahra dan Nayla kagum bersamaan.

Jarang sekali ada laki-laki yang bertanggung jawab seperti ini, apalagi di jaman sekarang.

Sahabat Kakak Ku Adalah Jodohku (Bersambung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang