BAB 16

108 7 1
                                    

" burmm..burmm", suara kenalpot montor anggota scorpio yang baru saja tiba di lingkungan sekolah.

Mata semua orang saat ini tertuju ke arah mereka tatapan mereka kali ini bukan hanya tatapan kagum tapi juga heran saat melihat seorang gadis duduk di bangku belakang montor milik Gibran.

Gadis tersebut menggunakan jaket yang sama dengan jaket kebanggaan gang scorpio dengan tulisan queen of scorpio, gadis tersebut ia lah Alya yang memang pagi-pagi sekali tadi di jemput oleh Gibran di kediamannya.

Bila tebakan kalian bahwa jaket yang di kenakan Alya adalah hadiah pemberian Gibran semalam maka kalian benar jaket tersebut memang jaket khusus yang di buat untuk Alya sebagai tanda bahwa Alya sekarang adalah prioritas dari scorpio.

" Itu Alya kan" .

" Ngapain dia dekat-dekat Gibran".

" Gibran sama Alya pacaran kah".

" Iiihhh.., dasar cewek genit gak tahu diri".

Setidaknya seperti itu lah perbincangan anak-anak yang saat ini melihat kebersamaan Gibran dan Alya.

" Kamu gak papa ", tanya Gibran yang hawatir Alya terganggu dengan omongan siswa-siswi yang membicarakan mereka.

"Enggak biasa aja", jawabannya santai

" Bagus kalo begitu, mulai hari ini gue yang akan antar jemput kamu", tekannya." Gak boleh menolak ini bukan permintaan tapi perintah ", ucapannya sebelum Alya mengucapkan sepatah kata pun.

" Hai Al"sapa Lisa yang baru saja tiba di bonceng oleh Fahri, mereka berdua memang datang terlambat dari anggota scorpio yang lain.

" Sumpah keren banget jaket Lo", pujian itu keluar lagi dari mulut Lisa saat melihat betapa bagusnya jaket milik Alya

" Kamu sudah banyak kali bilang begitu", ucap Alya saat mendengar ucapan yang berulangkali Lisa ucapkan.

" Habisnya kerena banget, gue juga pengen punya tapi masih belum di bolehin". ucapnya dengan mata melirik kearah Fahri.

" Bukan gak mau sayang tapi jaket tersebut yang boleh di berikan atas persetujuan Gibran dan menurut Gibran kamu belum pantas memakainya", ucap Fahri yang berusaha menjelaskan pada Lisa.

" Gibran kapan gue punya jaket kayak kalian", tanya Lisa pada Gibran yang masih asik sendiri mengagumi kecantikan Alya.

" Nanti saat kemampuan bertarung mu sehebat Alisia", jawabannya

" Nanti keburu lulus", katanya dengan tantrum.

" Ya, makanya berlatih dengan lebih keras", jawab Gibran santai.

Lisa kembali tantrum dengan terus merengek dan memegangi tangan Fahri. Sebenarnya kemampuan bertarung Lisa dan Alisia gak jauh berbeda hanya saja Gibran belum bisa percaya memasukkan Lisa ke scorpio apalagi mereka baru mengenal Lisa beberapa bulan ini karena dia merupakan siswa pindahan.

🌟🌟🌟🌟🌟

Alya berjalan sendiri melewati lorong sekolah nya setelah dari kantin, sebenarnya tadi Gibran berniat mengantarkan Alya ke perpustakaan tapi tiba-tiba saja dia ada urusan mendadak yang membuat Alya harus berjalan kaki sendiri.

Perasaan Alya tiba-tiba saja tidak enak saat melihat jeni dan antek-anteknya berada di depan lorong.

" Mau apa lagi dia", monolog nya.

Saat badannya hampir melewati rombongan mereka dari arah belakang ada seseorang yang menarik bajunya yang membuat tubuhnya tertarik ke arah belakang.

" Apa mau kalian" , tanya Alya yang mulai jengkel dengan perbuatan mereka barusan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GIBRAN AZRIL ARENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang