Saat ini seluruh anggota inti Scorpio berkumpul di kantin, setelah jam istirahat berbunyi mereka berkumpul di kantin bersama dengan Zahra dan Lisa.Dari kejauhan Alya berjalan melewati kerumunan orang yang ada di kantin. Dia jalan dengan salah satu tangannya memegang jaket milik Gibran.
Gibran tersenyum lebar saat sadar akan kedatangan Alya." Gib ibu ketua datang". Kata Fahri dengan wajah seakan sedang mengejek Gibran.
Kini Alya sudah berada di meja tempat Gibran berada." Ni, jaket Lo". katanya dengan mukanya yang terlihat datar." Tenang udah di cuci ko".
Setelah memberikan jaketnya Alya berniat meninggalkan tempat tersebut. Tapi tanpa di sangka tangan Gibran menggenggam tangan nya yang membuat niatnya berhenti.
" Al, duduk di sini aja biar gak sendirian mulu". Kata Gibran dengan niat untuk mencegah kepergian dari Alya.
Belum sempat Alya menjawabnya Gibran menarik tangan Alya dan membuatnya duduk di bangku yang ada di situ. Setelah Alya duduk Gibran langsung duduk di bangku yang ada di samping nya.
Tindakan dari Gibran sontak membuat semua orang yang ada di situ terkejut dengan apa yang dia lakukan. Bagaimana tidak cowok yang tidak pernah dekat dengan cewek sampai di bilangin gay melakukan hal itu.
" Al, cantik duduk baik di sini ya". Gibran melakukannya agar Alya tidak pergi makan sendiri di kelas seperti biasanya.
Alya menjadi saat canggung karena duduk di antara orang-orang yang paling populer di sekolahnya.
Hal itu menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di kantin. Mereka merasa heran dengan Alya yang bisa duduk di antara anggota inti Scorpio.
" Apa lihat-lihat". Kata Gibran dengan kasar yang membuat orang-orang yang tadinya menatap mereka menjadi memalingkan pandangannya kearah lain karena takut dengan muka Gibran yang tiba-tiba berubah menjadi seram dan menakutkan.
" Gak, usah kaget buk negara Gibran hanya lembut pada kamu saja tidak pada orang lain". Kata arka yang berusaha menjelaskan tentang perubahan sikap Gibran yang mendadak terlihat kasar, apalagi Alya tidak pernah melihatnya sebelumnya karena Gibran selalu terlihat lembut bila di hadapan Alya.
Seluruh anggota yang ada di situ sontak menganggukkan kepalanya dengan kompak membenarkan perkataan dari arka.
" Buketu mau makan apa". Tanya Andre dengan lembut. Perkataan dari Andre membuat Alya bingung dengan panggilan ibu negara tersebut.
" buketu?".
" Kamu kan calon pacarnya ketua kita, jadi kamu adalah calon ibu ketua kami" . Jawabannya dengan jelas.
Alya langsung diam, setelah tahu maksud dari perkataan Arfan tadi .
" Aku mau minum yogurt saja ". Jawabannya dengan malas
" Gak makan Al ". Tanya Gibran dengan lembut.
" Enggak aku barusan sudah makan di kelas". jelasnya.
" Oh".
" Lain kali kalo mau makan gabung aja sama kita gak usah makan sendirian kaya gak punya teman aja". Ucap Arfan dengan santainya
" Kan aku memang gak punya teman". Jawabannya dengan wajah yang terlihat tidak suka dengan apa yang barusan dia dengar.
" Gak punya teman, kita semua selalu mau kamu jadi teman kita apalagi si Gibran". Ucap Riski menjelaskan.
" Gak punya teman, kita semua adalah teman kamu Al". Kata Gibran dengan wajah nya yang terlihat serius.
" Kalo boleh gue mau lebih sih". Ucapnya dengan cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN AZRIL ARENDRA
Teen Fictionkebahagiaan itu bukan saja tentang orang lain tetapi juga tentang diri sendiri, bila kau tidak bahagia maka jangan dilakukan - Gibran Percuma saja berada di tempat ramai jika yang bisa kita rasa hanya kesunyian, karena ini bukan tentang tempatnya...