BAB 15

72 7 1
                                    

" kejar mereka.." , teriak kyden kepada seluruh anggotanya untuk mengejar motor milik Gibran.

Gibran terus menambah kecepatan montor untuk menghindari kejaran dari anggota dragon yang berjumlah lebih dari sepuluh orang itu jl.

Sebenarnya  Gibran bisa saja turun dan menghajar mereka semua tapi saat ini keadaannya tidak semudah itu karena ada Alya bersamanya mau bagaimana pun keselamatan Alya adalah prioritas utama. Dia hanya perlu menunggu anggotanya datang untuk membantu dirinya, kerena beberapa menit yang lalu dia sudah meminta Alya menelpon Fahri untuk meminta bantuan menggunakan henpon miliknya.

Saat ini montor Gibran sudah berhasil di kejar, hingga motornya di apit oleh dua montor anggota dragon." Bos.., dia bawa cewek", ucap pengendara motor di sebelah kanan saat melihat siapa yang di bonceng oleh Gibran.

Kyden langsung menatap lekat Alya sambil tersenyum sendiri, tiba-tiba saja kyden menendang montor Gibran beruntung Gibran dapat menghindari tendangan kyden.

Kyden dan Adit terus menerus berusaha mengejar dan menjatuhkan montor nya di kendarai oleh Gibran.

Sekeras apapun dia berusaha menghindari semakin keras pula usaha kyden untuk membuat kendaraan mereka jatuh. Hingga montor milik Gibran benar-benar jatuh.

" Al.." teriak Gibran saat montor nya dia kendarai jatuh." Kamu gak papa kan ", ucapnya dengan khawatir sambil tangannya melepas helm miliknya dan milik Alya.Gibran langsung memeriksa kondisi Alya dia terus saja mengecek tubuh Alya apakah ada lukanya," mana ada yang sakit", wajahnya terlihat panik dan matanya sudah memerah karena takut Alya terluka kerena dirinya.

" Aku gak papa kok.., hanya luka kecil aja", ucapnya sambil menunjuk luka beset di pergelangan tangan dan lututnya.

" Serius gak ada yang sakit lagi'. Yang di jawab anggukan kepala dari Alya, Gibran begitu mengkhawatirkan Alya sampai tidak memperhatikan lukanya yang lebih parah dari luka yang Alya miliki.

" Sudah selesai.. sayang, sayangan nya" ucap kyden yang kini telah berdiri di hadapan mereka.

" Sakit... ,ya cantik", tanyanya pada Alya dengan tatapan mata yang sulit dimengerti." Makanya jangan dekat-dekat, pembunuh kayak dia", tangannya menunjuk kearah Gibran.

Gibran yang tidak suka dengan ucapan yang kyden lontarkan langsung berdiri dan menarik kerah baju hingga tubuh kyden mundur beberapa langkah.

" Buhkk.." pukulan keras menghantam pipi milik kyden hingga sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah segar, kyden meringis saat merasakan perih pada pipi kirinya. Bukan marah atau membalas pukulan Gibran, kyden malah tersenyum kecil seakan mengejek Gibran.

" Gib..." Suara teriakan berhasil membuat Gibran langsung membalikkan badannya, Alya saat ini sudah berdiri dengan diapit 
dua orang anggota dragon di sisi kanan dan kirinya. Seketika wajah Gibran langsung berubah menjadi memerah karena marah saat melihat tangan milik Alya di pegang oleh izam yang merupakan salah satu anggota dragon.

" Lepaskan dia.." ucap Gibran dengan langkah mendekati mereka.

" Berhenti atau aku lukai dia", ucap adit dengan tangannya mencengkram dagu milik Alya.

Gibran langsung berhenti saat mendengar ancaman dari mereka Gibran sangat takut bila terjadi sesuatu kepada Alya.

" Kalo ingin dia selamat ku lo harus berlutut sama gue", ucap kyden yang saat ini sudah berdiri di hadapannya.

" Baiklah.., tapi jangan lukai dia", tanpa pikir panjang Gibran langsung mau berlutut karena baginya harga dirinya tidak akan hancur bila harus berlutut dengan orang yang dia cintai.

Baru saja mau berlutut anggota scorpio tiba-tiba saja menyerang tanpa sepengetahuan anggota dragon yang membuat anggota dragon kewalahan menghadapi mereka.

GIBRAN AZRIL ARENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang