BAB 1

219 16 0
                                    

Di depan salah satu kelas SMA Pelita Bangsa ada seorang anak laki-laki yang sejak tadi berdiri di depan pintu kelas yang terbuka lebar. Tatapan terus tertuju masuk kedalam kelas dengan senyum yang terus menerus terukir indah di bibir indahnya.

Gibran azlir Arendra anak laki-laki berusia 17 tahun yang cukup populer di sekolah itu sudah sejak 5 menit yang lalu memperhatikan seorang gadis cantik yang duduk di dalam kelas XI IPA 1. Siapa yang tidak tahu tentang sosok Gibran di SMA pelita bangsa, cowok tampan yang tatapan matanya yang tajam, kulit putih, alis tebal, dagu yang tajam dan rambutnya yang sedikit panjang sering kali membuat seorang wanita akan jatuh cinta kepadanya walaupun baru pertama kali berjumpa.

Gibran yang berdiri dengan penampilan yang tidak mencerminkan seorang siswa yang teladan. Bagaimana tidak baju yang dia gunakan terlihat tidak rapi dimana baju yang dia gunakan keluar dengan kancing yang terbuka memperlihatkan baju kaos hitam, rambutnya terlihat tidak rapi dengan dasi yang terpasang di kepalanya.

"Gibran..",panggil Andre yang berhasil membuyarkan lamunannya. Andre madeswara adalah sahabat sekaligus anggota inti scorpio yang terkenal dengan sifat playboy nya.

"Hayo lagi ngapain di sini? ", tanya Andre dengan wajah yang terlihat sedang mengejek. Sebenarnya tentu Andre tahu betul apa yang di lakukan oleh sahabat nya disini.

"Pasti ngeliatin Alya!",ejek arka yang tadi datang bersamaan dengan Andre yang di balas dengan tatapan tajam milik gibran. arka Adiyaksa adalah cowok yang sangat terkenal dengan sikap bucin nya Alisia permata cewek cantik yang saat ini berstatus sebagai pacarnya, cowok tinggi tampan yang membuat banyak wanita jatuh hati padanya tapi jangan berani-berani mendekati nya karena kamu bisa mendapatkan masalah besar jika berurusan dengan Alisia.

"Endak, hanya kebetulan lewat saja",jawab Gibran dengan santai untuk menghindari tuduhan yang dilayangkan padanya.

"Eleh bohong",tuduh Andre dengan wajah yang terlihat tidak percaya pada kalimat yang di lontarkan Gibran tadi.

"Ya, sudah kalo gak percaya gue juga gak peduli kalian percaya atau enggak". Decak nya dengan wajah yang terlihat jengkel.

"Omong-omong Alya itu rajin sekali kalo belajar,pantas saja dia selalu dapat juara umum",ujar arka yang seakan-akan tidak percaya dengan apa yang dia lihat Alya Anastasya Maheswari siswa cantik itu masih belajar dia saat jam istirahat dimana bila siswa pada umumnya pasti sudah berkumpul di area kantin.

"Dia kan memang rajin dan sangat sulit untuk di dekati, boro-boro jadi pacar jadi teman nya saja susah",tutur Andre dengan tatapan matanya mengarah ke arah Alya berada.

"Iya! sulit makanya kamu masih belum bisa dapatkan hatinya kan Gib", ungkapnya dengan satu alis terangkat dan wajah seakan mengejek Gibran.

"Cewek introvert seperti Alya gak mudah didapatkan seperti mendapatkan cewek- cewek pada umumnya kalo makin di dekati dia mala akan semakin menjauh", jawab Gibran

"Iya juga sih soalnya sangat jarang ada orang yang berhasil omong sama Alya, kebanyakan orang pasti di cuekin atau di hindari olehnya", ucap arka dengan menatap wajah Gibran untuk memastikan perkataannya.

" Tapi gue pasti akan bisa mendapatkan hatinya walaupun butuh waktu yang cukup lama", ucap Gibran dengan wajah penuh keyakinan.

" Semangat bro semoga berhasil", ujar arka dengan tangan menepuk-nepuk pundak milik gibran.

" Gue akan dukung Lo dari belakang, sampai Lo nyerah". Ucap Andre

Gibran dan arka menatap Andre dengan wajah penuh tanda tanya kenapa tidak mengerti dengan ucapannya, " kalo kamu sudah nyerah maka giliran gue beraksi", ucapnya yang di sambung dengan tawa kecilnya.

GIBRAN AZRIL ARENDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang