Pemakaman + Confess

80 3 0
                                    

Keesokan harinya, jenazah Gio dibawa kembali ke Jakarta dan di shalatkan di masjid istiqlal.

Setelah shalat jenazah, ke-4 member TBB menggotong keranda mayat jenazah Gio ke TPU TANAH KUSIR di Jakarta. Zean mengumandangkan adzan menghadap jenazah Gio, isak tangis mengiringi pemakaman jenazah Gio.

Ayah dan ibu dari Gio masih belum bisa percaya kalau anak satu2nya mereka sudah tiada.

"Dam, lo udah gak kesepian disana, Gio udah nyusul lo" ucap Zean sambil menatap langit, ia juga menahan tangisnya.

"Nangis aja Zean, tahan nangis itu susah lho" ucap Vanya.

Tak lama kemudian, Zean langsung memeluk Vanya, Zean menangis dalam pelukan Vanya, Vanya pun menenangkan Zean dengan mengelus punggung Zean.

Malam harinya, Zean sedang duduk di balkon lantai 2 sambil menatap bulan.

"Gi, belom sehari lo ninggalin kita, tapi gua kangen banget ama lo, yang tenang ya Gi disana" gumam Zean sambil mengelap air matanya, mama pun menghampiri Zean di balkon sambil memeluk Zean.

"Abang, mama tau kalau abang masih belom bisa nerima ini semua, ini semua takdir Allah bang, ikhlasin Gio pergi ya, mama tau kalau abang masih sedih. Jangan sedih berlebihan ya bang" ucap Gracia sambil memeluk anak sulungnya itu. Zean membalas pelukan Gracia.

"Iya ma, abang udah ikhlas kok Gio pergi" ucap Zean.

"Yaudah tidur ya, udah malem" ucap Gracia.

"Iya ma" ucap Zean.

Keesokan harinya, Zean pergi ke rumah Vanya untuk mengajak Vanya jogging pagi.

Setelah selesai jogging, Zean dan Vanya beristirahat di bawah pohon yang rindang.

"Van, kamu malam ini sibuk gak?" tanya Zean.

"Gak kok Zean, emang kenapa?" tanya Vanya balik.

"Mau gak nanti malem kita ke festival kembang api jam 7?" tanya Zean.

"Wah boleh tuh, kebetulan aku udah lama gak liat kembang api" jawab Vanya.

"Malam ini aku jemput  jam setengah 7 ya" ucap Zean.

"Ok" ucap Vanya.

Mereka ber-2 pun kembali ke rumah masing2 dan meminta izin kepada orang tua mereka untuk datang ke festival kembang api, untungnya papa dan mama mereka mengizinkan mereka.

Malamnya jam setengah 7, Zean sudah berada di dalam rumah Vanya dengan outfit  jaket varsity hitam. Zean langsung berdiri begitu melihat Vanya, sementara Vanya tiba2 salting melihat Zean.

"Kenapa Van?" tanya Zean bingung.

"Eh gapapa kok, berangkat yuk" ucap  Vanya.

Zean dan Vanya  pun keluar dari rumah dan langsung menaiki motor. Di perjalanan, Vanya menyandarkan tubuhnya ke tubuh Zean sambil berpegangan dengan erat.

"Ya Allah kuat banget cengkramannya" batin Zean.

Mereka ber-2 pun tiba di festival kembang api itu, Zean berkata bahwa dia akan membelikan semua yang Vanya mau. Vanya adalah cewek hemat, jadi Vanya tidak membeli begitu banyak jajanan.

Tepat sebelum peluncuran kembang api, Zean pun mengungkapkan perasaannya kepada Vanya.

"Van, aku mau ngomong sesuatu" ucap Zean.

"Ngomong apa Zean?" tanya Vanya.

"A-aku suka sama kamu Van" ucap Zean.

Vanya yang mendengar itu langsung mengungkapkan perasaannya juga.

"Aku juga suka sama kamu, Arzean Kavindra" ucap Vanya.

Sungguh, malam itu adalah malam yang sangat spektakuler untuk mereka.

Tbc

Langgeng gak ya mereka ber-2?

Arzean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang