Goodbye Zean (End)

97 5 0
                                    

Setelah uts dan libur selesai, Zean dan teman2 segengnya pun kembali ke sekolah dengan penampilan yang berbeda. Jika sebelumnya Zean memiliki tinggi 182 cm, kini dirinya tambah 3 cm lebih tinggi dari sebelumnya. Tak hanya itu, Zean juga memiliki otot perut atau disebut 'roti sobek', otot lengannya juga makin kekar, ajaibnya, seragam Zean masih muat untuk dipakai.

Begitu juga dengan Richard dan Wira, jika sebelumnya mereka memiliki tinggi 180 cm, tinggi mereka menjadi 183 cm. Dan anggota lainnya banyak yang memiliki tinggi 183 cm.

"Masyallah, calon suami gue cakep banget, kayak bapaknya"

"Oh my God, Richard gue ganteng banget"

"Wira gantengnya bikin gue meleyot"

Begitulah kata para siswi di lorong sekolah yang sedang membicarakan ketampanan dari Zean, Richard, dan Wira. Mereka adalah 3 siswa yang sangat populer karena ketampan dan kecerdasan mereka yang luar biasa.

"Eh cewek2 yang tadi puji2 kita cakep2 ya" ucap Wira sambil membuka topik pembicaraan.

"Iya weh, mana tadi ada yang sesuai sama tipe gue" sahut Richard.

"Gimana tadi cewek yang puji lo Zean? Cantik nggak?" tanya Wira.

"Gak ada yang cantik, b aja" jawab Zean  dingin.

"Alah gak usah gengsi deh lo" ucap Richard.

Zean tak menghiraukan keduanya dan memasuki kelas lebih dulu.

Setelah pelajaran dan istirahat dilalui, mereka pun pulang ke rumah masing2 pada pukul 1 siang. Malam harinya, mereka nongkrong di markas mereka dan membahas hasil uts mereka di markas.

"Nilai lo pada bagus nggak?" tanya Arfan.

"Lumayan lah, nilai gue naik di mtk" jawab Richard.

"Seperti biasa nilai gue 100 semua" ucap Zean.

"Lo pake ilmu hitam ya?" tuduh Ramzi.

"Suudzon amat lo jadi orang" sahut Sam.

"Dia mah emang dari sananya pinter, gak kayak lo yang tukang suudzon" timpal Wira.

"P maksud?" tanya Ramzi.

"Hehehe, bercanda bro" ucap Wira.

"Tutor dapet nilai 100 dong paketu" pinta Andri.

Sebelum Zean mulai berbicara, Aldo, Vian, Vino, Richard, Arfan, Sam, Andri, Wira, dan Ramzi langsung membentuk lingkaran untuk mencatat 'tips mendapat nilai 100' dari ketua mereka.

Zean pun mulai berbicara, mereka mendengarkan dengan saksama sembari mencatat apa yang Zean ucapkan di buku catatan mereka masing2. Setelah mendapatkan tips tersebut, mereka pun pulang ke rumah masing2. Zean lah yang pulang terakhir.

Di perjalanan pulang, Zean melewati jalan raya yang cukup besar. Di depan Zean, terdapat truk yang dikemudikan oleh supir yang ketiduran, alhasil, truk tersebut oleng dan menabrak motor Zean, Zean pun terjatuh dari motor, kepalanya terbentur aspal dan darah dari kepalanya mengalir banyak. Zean pun akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Zean dibawa ke ruangan UGD untuk ditindak lebih lanjut. Zean pun harus dioperasi, Zean pun akhirnya dibawa ke ruangan operasi. Gracia dan Alzen meminta pertolongan dokter bedah rumah sakit untuk menyelamatkan nyawa anak sulung mereka.

Tindakan operasi tersebut pun akhirnya dimulai, namun, operasi tersebut berjalan sangat lama sehingga para anggota Velocity Vultures dan keluarga Zean sangat khawatir dengan hasilnya. Setelah 40 menit operasi, dokter Rendra pun keluar dari ruangan operasi.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Gracia.

"Maaf bu, operasi ini berjalan gagal, pasien atas nama Arzean Kavindra Ednandra dinyatakan telah meninggal dunia" ucap dokter Rendra.

"Saya permisi dulu ya bu" ucap dokter Rendra lagi.

Gracia, Indira, dan Alzen langsung memasuki ruangan operasi tersebut dan membuka kain penutup jenazah Zean, begitu kain penutup jenazah tersebut dibuka, tampak sekujur tubuh Zean yang pucat, dingin, banyak luka, dan tak bernyawa. Gracia pun menangis sejadi2jadinya meratapi jenazah anak sulungnya.

"Zean, jangan tinggalin mama sama papa sayang, bangun Zean" ucap Gracia dengan tangisannya yang terisak.

"Bang bangun bang, Indira masih mau di rumah sama abang, jangan pergi dulu bang" ucap Indira yang tak kuasa menahan tangisnya. Anggota Velocity Vultures yang mendengar tangisan dari ruangan operasi pun langsung mengetahui bahwa ketua mereka sudah meninggal. Isak tangis pun memenuhi ruang tunggu.

"Makasih udah dateng ke dunia ini Zean" ucap Wira yang masih menangis.

"Tanpa lo, TBB gak mungkin sehebat sekarang, rest in love, our leader" ucap Vian yang sudah berlinang air mata. Pada hari Selasa, tanggal 24 September 2024, pukul 9 malam, TBB, Velocity Vultures, dan keluarga Zean kehilangan orang yang mereka sayang dan sangat mereka kagumi.

Arfan pun mempost foto kebersamaan TBB  dan Velocity Vultures di story ignya. Banyak penggemar mereka yang mengucapkan selamat tinggal dan mengucapkan terimakasih untuk keberadaan Zean di dunia ini

"Terimakasih untuk perjuangan kamu di dunia ini Zean. Selamat jalan ksatria. Selamat jalan our beloved leader. Selamat jalan anak kesayangan papa Alzen. Terimakasih sudah mau berjuang. Selamat jalan our awesome leader" begitulah ucapan duka cita dan terimakasih dari para penggemar.

In Memoriam

Arzean Kavindra Ednandra

                  Bin

Alzen Kavindra Ednandra

Lahir: Jakarta Timur, 12 Juni 2007

Wafat: Jakarta Pusat, 24 September 2024

Selamat jalan Zean, terimakasih sudah bertahan selama 17 tahun ini.

Istirahat yang tenang ya disana

Terimakasih buat yang sudah membaca cerita ini dari awal sampai akhir, karena ini adalah bab terakhir dari cerita ini

End

Arzean Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang