Oniel bisa lihat hantu!
Kemampuannya bukan menjadikan ia di jauhi banyak orang, alih alih kepo bagaimana cara kerja makhluk halus itu?
Apakah kegiatan mereka sama seperti manusia pada umumnya?
Ini bukan kisah romance. Ini kisah oniel yang mendapat...
Oh iya fyi untuk bahasa mantra itu murni dari pemikiran author ya, jadi sebenarnya gak ada artinya. So, kalo ada bahasa mantra muncul abaikan saja, dan kalo ada part bahasa mantra yang penting pasti nanti di jelasin.
Terima kasih
👻👻👻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampailah mereka di lorong gang yang tak terlalu ramai, Diana sedari tadi menggandeng tangan Oniel erat begitupun Olla, Jessi dan Lulu sama-sama merapatkan genggamanya satu sama lain.
Kathrin muncul tak lama setelah itu, di ikuti Bima yang sudah berada di belakangnya. Gadis itu menoleh ke arah Bima seolah memberi isyarat untuk tidak terlalu lama membuang-buang waktu.
Perlahan Oniel melepas genggaman tangan Diana, merubah posisi melihat dua makhluk di depanya.
"Entah ini akan di terima atau tidak, untuk apapun yang pernah aku lakukan aku amat sangat menyesal, Diana. Aku sudah melalui banyak hal setelah menghancurkan separuh hidupmu, rupanya kata maaf pun sebenarnya tidak cukup. Aku meminta maaf serta akan menjadi saksi atas kesalahanku sendiri, aku siap menanggung semua perbuatanku di alam sana, tapi Diana aku mohon untuk ke ikhlasanya, biarkan aku pulang."
Perkataan Bima cukup jelas di dengar Oniel, gadis itu menjadi penghubung antara Diana dan Bima.
Saat berita itu sampai padanya, tangan kecil Diana terangkat separuh jalan seolah ingin menangkap kalimat-kalimat Bima yang ia dengar dari Oniel. Mulutnya terkunci dengan tatapan kosong namun kian memanas, susah payah Diana menahan bendungan air matanya namun fakta ini membuat memorinya terlempar ke masa lalu. Hidupnya hancur, rasanya sangat menyakitkan. Tidak mungkin jika air matanya tak ikut jatuh merasakan betapa mengenaskanya kisah itu.
"Bim ini sakit banget, aku gak bisa kalo ngebiarin jalan kamu bakal baik-baik saja, setiap hari aku mengutuk kelakuan bejatmu, setiap hari Bim! Setelah mendengar kematianmu aku bahagia namun juga sedih, aku sampai gak tau perasaan apa yang aku alami saat itu. Tapi aku bukan kamu, aku bukan orang jahat yang dengan mudah menyakiti lalu hilang begitu saja. Aku Diana, aku mengikhlaskan kamu tenang tapi aku tetap mendokan kamu dapat hukuman lebih sakit setelah menghadapi tempat asalmu nanti, dan aku harap kita nggak akan ketemu lagi di alam sana"
Diana mengusap air matanya hingga bersih, lalu tersenyum kecil ke arah Oniel. "Udah kan?"
Oniel memandanganya dengan ragu, memikirkan bagaimana perasaan Diana saat ini. "Di—
"Makasih ya Oniel, udah buat dia ngaku atas perbuatanya."
👻👻👻
Gundah, gelisah. Master Indah menggigit bibir bawahnya sesekali mondar-mandir entah mencari apa, ia membuka laci, memeriksa kolong kasur sampai di atas lemari tetap saja nihil, barang yang ia cari tidak ada. Kunci itu perasaan telah di simpan rapi di pertengahan halaman buku, dengan posisi yang aman. Bagaimana bisa hilang?