18. Semakin menginginkanmu

12.5K 241 22
                                    

Tandai typo🌞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandai typo🌞

.
.


"Gue gak yakin kalo jawaban gue bener semua." Kai berucap, pemuda jepang itu menghisap rokok dan menghembuskan asapnya di udara, ketiga laki-laki itu tampak duduk bersama di balkon kamarnya.

"Siapa suruh gak belajar?" sahut Ryan.

"Lah, emang lo udah yakin sama jawaban lo? Bukannya tadi lo nanya-nanya mulu ke gue?" ucap Kai menatap Ryan sinis, dan yang di tatap hanya cengengesan membuat Kai memutar bola matanya malas.

"Lo gimana, Ja?" tanyanya pada Raja yang sedari tadi diam, sahabatnya itu terlihat banyak pikiran.

"Gak tau."

Kai berdecak, dalam hati dia bertanya-tanya, bagaimana bisa memiliki sahabat manusia batu seperti Raja ini?!
"Lo kenapa sih? Lo ada masalah sama Chelia?"

"Gak ada kok." Raja mendesah kasar, menekan puntung rokoknya di asbak, bangkit berdiri.
"Telpon temen gue di studio dong, bilang aja kalo gue sakit. Hari ini gue males kerja," lanjutnya, sambil melangkah merebahkan tubuhnya di atas kasur Kai dan memejamkan mata.

Kai dan Ryan pun menyusul.
"Temen lo yang mana? Gue gak punya nomer dia.."

"Pake hp gue aja. Namanya Andre."

"Yaudah." Kai lantas mengotak-atik ponsel Raja, mendial pria yang bernama Andre.

"Raja, kenapa kau? Kau sakit kah?" Ryan datang lantas ikut tidur di samping Raja.

"Gak, gue lagi males kerja aja.."

Setelah menghubungi Andre, Kai pun ikut membaringkan tubuhnya di samping Ryan, kini ketiga pemuda itu berbaring bersama di atas kasur besar Kai, sambil menatap langit-langit.

"Menurut lo gue keterlaluan gak?" tanya Raja tiba-tiba.

"Keterlaluan apa? Lo udah tidurin Chelia?"

"Bukan gitu goblok," sahut Raja, dia mendesah kasar. "Sebenarnya gue cuma tersinggung sama kata-kata dia, kemarin dia nawarin gue duit, gue tolak, dan gue bilang gue gak suka dia ngomong gitu."

Ryan berdecak. "Hanya masalah sepele kau besar-besarkan. Kalo aku jadi kau pasti kupakek aja uang cewekku, enakan di kau pun. Jadi cowok tu gak usah naif kali."

"Gue gak sama kayak lo, anj." Raja mendesis geram, membuat Ryan terkekeh geli.

"Udah-udah." Kai berseru. "Yaudahlah, mending lo ngalah aja, gak bagus diem-dieman kayak gini."

"Gue juga gak enak diemin dia, Ka. Rasanya gue gak semangat kalo gak liat senyum dia."

"Wih rupanya udah mulai tumbuh benih-benih cinta," sambar Ryan sambil menusuk-nusuk pinggang Raja dengan telunjuknya.

"Apaan si anj, geli gak usah deket-deket."

"Ryan bener, Ja. Kayaknya lo udah mulai suka sama Chelia."

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang