Mature content
Please be wise
."Gimana usaha rumah Billiard kamu, Ja?"
"Puji Tuhan.. Lancar, Ma. Ini semua karna doa dan dukungan Mama." Raja menjawab, saat ini ia dan Ibunya tengah duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.
"Semuanya karna kerja keras kamu ih, kamu yang berjuang untuk semua itu, sayang. Mama bangga sama kamu."
"Makasih, Ma. Tapi tanpa dukungan Mama, aku gak akan bisa sampai di detik ini."
Mira tersenyum.
"Oh ya, kamu serius mau ngelamar Chelia?""Serius lah, Ma. Aku merasa berdosa dan brengsek banget kalo gak nikahin dia, hubungan kami udah hampir dua tahun, dan aku gak mau nunggu lama-lama lagi.."
Mira mengangguk-angguk kecil.
"Hem, bagus kalo kamu merasa kayak gitu. Mama lihat selama ini gaya pacaran kalian udah berlebihan, jangan kamu pikir Mama gak tau kalo kalian berpacaran layaknya suami istri.." Mira berdecak, membuat Raja tersenyum kikuk sambil menggaruk pipinya.
"Mama percaya kamu bisa memenuhi kebutuhan Chelia, tapi gimana sama keluarga Chelia? Sampai sekarang kamu belum pernah ketemu sama orang tua dia kan, nak?"Mendesah kasar, Raja mengangguk lemah.
"Iya, Ma. Tapi Chelia bilang aku hanya perlu samperin kakak dia, Elias. Sekarang Elias udah tiba disini.""Yaudah, Mama ngikut aja. Kapan kita bertemu dengan kakaknya Chelia?"
"Besok, Ma. Besok kita datang dan ngelamar Chelia."
***
Hari minggu, hari akhir pekan, Raja sengaja mengajak kekasihnya berkeliling kota, belanja, serta menonton bioskop, seperti yang biasa mereka lakukan sebelumnya.
Mobil Jeep Wrangler Rubicon milik Raja, membelah jalanan ibu kota, suara mobil terdengar garang pasalnya Raja telah mengotak-atik dan modifikasi sehingga mesin mobilnya terdengar gagah, liar dan melaju amat kencang.
Chelia tertawa saat Raja melakukan mobil kencang bahkan melewati beberapa polisi yang sedang melakukan aksi tilang, sontak saja dari belakang mereka di kejar.
Bukannya takut, Chelia malah tertawa terbahak-bahak menyemangati kekasihnya supaya menambah kecepatan mobil.
"Ayo lebih cepat lagi, baby!!" teriak Chelia penuh semangat sambil bertepuk tangan, membuat Raja di sampingnya mengulum senyum geli.
Raja melirik kaca spion samping mobilnya, mobil yang ia beli beberapa bulan lalu hasil jerih payahnya sendiri, menghasilkan ratusan juta uang dari MMA, dan rumah Billiard. Dari belakang terlihat jauh mobil polisi yang masih setia mengejar, bunyi sirene pun masih terdengar.
Raja menginjak pedal gas, menambah kecepatan membuat suara mobilnya terdengar lebih garang, besar dan liar. Kedua bahu kokohnya, dan otot bisepnya mengetat kala memainkan personeling, mencengkram stir dengan kuat lalu mobil meluncur kencang bak angin memasuki jalanan beraspal mulai menyempit.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [Raja&Chelia]✔
Random"Kak.. j-jangan di kecup, astaga.." "Raja.. kamu harum sekali.. um.." "Kak, please stay away. Ini pelecehan," "Raja.. you really handsome.." "Kak, udah cukup. Ini udah keterlaluan." "No, no, baby. Don't call me 'kak', but call me honey..." ... Sia...