39. Happy birthday, Raja

4.9K 210 6
                                    

"Chelia nya mana, sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chelia nya mana, sayang?"

Mira bertanya melihat putranya datang tanpa Chelia.

"Langsung aku antar pulang, Ma. Soalnya nanti sore Chelia harus kerja, jadi pagi ini dia istirahat, kasian semalam gak bisa tidur." Raja membuka lemari pendingin lalu meminum air mineral dari sana.

Sudut bibir Mira terangkat membentuk senyuman tipis.
"Kamu sayang banget ya sama Chelia?" ucapnya terdengar menggoda, sambil bercakap, Mira pun melakukan pekerjaannya, membuat adonan kue dari bahan-bahan yang sudah ia siapkan.

Raja tersenyum malu, dia mendekat lalu memeluk Ibunya dari belakang.
"Malah aku cinta banget sama dia, Ma," akunya membuat Mira terkekeh.

"Trus gimana rencana kamu kedepannya, sayang?"

"Aku pengen seriusin Chelia, Ma. Gimana menurut Mama?"

"Mama setuju-setuju aja nak, asal itu kebahagiaanmu Mama bakal selalu dukung kamu." Mira mengusap pipi Raja, alhasil pipi lelaki itu terkena tepung, Mira menjauh untuk mengambil sendok.

Sementara Raja mendekati adonan kue yang telah Mira buat.
"Em, Ma. Gimana kalo misalnya aku udah dapat kerjaan tetap, setidaknya usaha Billyar aku udah lancar, aku udha bisa gak ngelamar Chelia?"

Mendengar ucapan Raja, membuat pergerakan Mira berhenti. Diam-diam dia perhatikan punggung lebar anaknya, dia tersenyum hangat, terharu melihat Raja sudah sebesar ini, bahkan putranya itu sudah dewasa, pula pemikiran Raja pun dewasa. Bukan hanya itu, selama ini Raja lah yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan mereka meskipun itu bukanlah tugasnya, melainkan tugasnya sebagai orang tua.

Namun Raja berbeda, Raja tidak seperti anak lain yang menghabiskan waktu bersenang-senang, berfoya-foya bahkan menyusahkan orang tua.

Dan sekarang, Mira tidak menyangka bahwa Raja mengatakan jika ia ingin melamar seorang gadis. Astaga, Raja nya memang benar-benar sudah dewasa.

"Ma.." Raja menoleh, terkejut melihat Ibunya menangis. Dengan cepat ia menghampiri Mira yang tampak mengelap air mata dengan cepat.
"Mama kenapa? Mama tersingung sama omongan aku? Atau Mama teringat sama Viona?"

Mira menggeleng sambil tersenyum.
"Mama cuma terharu, sayang. Kamu udah besar, bahkan sebentar lagi kamu akan melamar seorang gadis."

Raja mengulum senyumnya.
"Gak sekarang, Ma. Sebenarnya aku pengen raih pendidikan aku dulu sebelum nikah, tapi aku gak mau nanti kalo terlalu lama Chelia malah di ambil sama orang lain. Berhubung sekarang Chelia udah 22tahun.."

"22 tahun?" ucap Mira sedikit terkejut.

"Iya, umur kami beda empat tahun, Ma."

Mira berpikir Chelia tertua hanya beberapa bulan, ataupun satu tahun dari Raja, tapi ini empat tahun..
"Yaudah, gak apa-apa. Teman Mama dulu juga ada yang beda usianya sepuluh tahun, istrinya lebih tertua dari suaminya."

True Love [Raja&Chelia]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang